Nasional

20 Surat Pendek Al-Quran Lengkap Arab, Latin, dan Artinya

Koranriau.co.id-

20 Surat Pendek Al-Qur'an Lengkap: Arab, Latin, dan Artinya
20 surat pendek Al-Qur’an yang mudah dihafal.(Freepik)

Berikut adalah 20 surat pendek dari Juz 30 Al-Qur’an, lengkap dengan nomor urut, teks Arab, transliterasi Latin, dan terjemahan bahasa Indonesia.

Table of Contents

1. Surat An-Nas (Surat ke-114, 6 ayat)

Arab:

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلنَّاسِ ١ مَلِكِ ٱلنَّاسِ ٢ إِلَٰهِ ٱلنَّاسِ ٣ مِن شَرِّ ٱلْوَسْوَاسِ ٱلْخَنَّاسِ ٤ ٱلَّذِى يُوَسْوِسُ فِى صُدُورِ ٱلنَّاسِ ٥ مِنَ ٱلْجِنَّةِ وَٱلنَّاسِ ٦

Latin: Qul a’udzu birabbin nas. Malikin nas. Ilahin nas. Min syarril waswasil khannas. Alladzi yuwaswisu fi shudurin nas. Minal jinnati wannas.

Artinya: Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan manusia, Raja manusia, Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.”

2. Surat Al-Falaq (Surat ke-113, 5 ayat)

Arab:

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلْفَلَقِ ١ مِن شَرِّ مَا خَلَقَ ٢ وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ ٣ وَمِن شَرِّ ٱلنَّفَّٰثَٰتِ فِى ٱلْعُقَدِ ٤ وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ ٥

Latin: Qul a’udzu birabbil falaq. Min syarri ma khalaq. Wa min syarri ghasiqin idza waqab. Wa min syarrin naffathati fil ‘uqad. Wa min syarri hasidin idza hasad.

Artinya: Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembuskan (mantra) pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.”

3. Surat Al-Ikhlas (Surat ke-112, 4 ayat)

Arab:

قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ ١ ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ ٢ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ٣ وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌ ٤

Latin: Qul huwallahu ahad. Allahus shamad. Lam yalid wa lam yulad. Wa lam yakul lahu kufuwan ahad.

Artinya: Katakanlah: “Dia Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat bergantung. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya.”

4. Surat Al-Lahab (Surat ke-111, 5 ayat)

Arab:

تَبَّتْ يَدَآ أَبِى لَهَبٍ وَتَبَّ ١ مَآ أَغْنَىٰ عَنْهُ مَالُهُۥ وَمَا كَسَبَ ٢ سَيَصْلَىٰ نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ ٣ وَٱمْرَأَتُهُۥ حَمَّالَةَ ٱلْحَطَبِ ٤ فِى جِيدِهَا حَبْلٌ مِّن مَّسَدٍ ٥

Latin: Tabbat yada abi lahabin wa tabb. Ma aghna ‘anhu maluhu wa ma kasab. Sayashla naran dzata lahab. Wamra’atuhu hammalatal hathab. Fi jidiha hablum mim masad.

Artinya: Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar. Di lehernya ada tali dari sabut.”

5. Surat An-Nasr (Surat ke-110, 3 ayat)

Arab:

إِذَا جَآءَ نَصْرُ ٱللَّهِ وَٱلْفَتْحُ ١ وَرَأَيْتَ ٱلنَّاسَ يَدْخُلُونَ فِى دِينِ ٱللَّهِ أَفْوَاجًا ٢ فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَٱسْتَغْفِرْهُ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ تَوَّابًا ٣

Latin: Idza ja’a nashrullahi wal fath. Wa ra’aitan nasa yadkhuluna fi dinillahi afwaja. Fasabbih bihamdi rabbika wastaghfirhu innahu kana tawwaba.

Artinya: Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu melihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Penerima tobat.

6. Surat Al-Kafirun (Surat ke-109, 6 ayat)

Arab:

قُلْ يَٰٓأَيُّهَا ٱلْكَٰفِرُونَ ١ لَآ أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ ٢ وَلَآ أَنتُمْ عَٰبِدُونَ مَآ أَعْبُدُ ٣ وَلَآ أَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ ٤ وَلَآ أَنتُمْ عَٰبِدُونَ مَآ أَعْبُدُ ٥ لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِى دِينِ ٦

Latin: Qul ya ayyuhal kafirun. La a’budu ma ta’budun. Wa la antum ‘abiduna ma a’bud. Wa la ana ‘abidum ma ‘abattum. Wa la antum ‘abiduna ma a’bud. Lakum dinukum waliya din.

Artinya: Katakanlah: “Hai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.”

7. Surat Al-Kautsar (Surat ke-108, 3 ayat)

Arab:

إِنَّآ أَعْطَيْنَٰكَ ٱلْكَوْثَرَ ١ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنْحَرْ ٢ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ ٱلْأَبْتَرُ ٣

Latin: Inna a’thainakal kautsar. Fashalli lirabbika wanhar. Inna syani’aka huwal abtar.

Artinya: Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu dan berkurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.

8. Surat Al-Ma’un (Surat ke-107, 7 ayat)

Arab:

أَرَءَيْتَ ٱلَّذِى يُكَذِّبُ بِٱلدِّينِ ١ فَذَٰلِكَ ٱلَّذِى يَدُعُّ ٱلْيَتِيمَ ٢ وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ ٱلْمِسْكِينِ ٣ فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ ٤ ٱلَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ ٥ ٱلَّذِينَ هُمْ يُرَآءُونَ ٦ وَيَمْنَعُونَ ٱلْمَاعُونَ ٧

Latin: Ara’aital ladzi yukadzdzibu biddin. Fadzalikal ladzi yadu’ul yatim. Wa la yahudhdzu ‘ala tha’amil miskin. Fawailul lil mushallin. Alladzina hum ‘an shalatihim sahun. Alladzina hum yura’un. Wa yamna’unal ma’un.

Artinya: Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak mendorong memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang sholat, yang lalai dari sholatnya, yang berbuat riya, dan enggan (menolong dengan) barang berguna.

9. Surat Quraisy (Surat ke-106, 4 ayat)

Arab:

لِإِيلَٰفِ قُرَيْشٍ ١ إِيلَٰفِهِمْ رِحْلَةَ ٱلشِّتَآءِ وَٱلصَّيْفِ ٢ فَلْيَعْبُدُوا۟ رَبَّ هَٰذَا ٱلْبَيْتِ ٣ ٱلَّذِىٓ أَطْعَمَهُم مِّن جُوعٍ وَءَامَنَهُم مِّنْ خَوْفٍ ٤

Latin: Li ilafi quraisyin. Ilafihim rihlatas syita’i wasshaif. Falyabudu rabba hadzal bait. Alladzi ath’amahum min ju’in wa amanahum min khauf.

Artinya: Karena kebiasaan orang-orang Quraisy, yaitu kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka’bah). Yang telah memberi makan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.

10. Surat Al-Fil (Surat ke-105, 5 ayat)

Arab:

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَٰبِ ٱلْفِيلِ ١ أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِى تَضْلِيلٍ ٢ وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ ٣ تَرْمِيهِم بِحِجَارَةٍ مِّن سِجِّيلٍ ٤ فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُولٍ ٥

Latin: Alam tara kaifa fa’ala rabbuka bi ashabil fil. Alam yaj’al kaidahum fi tadh lil. Wa arsala ‘alaihim thairan ababil. Tarmihim bihijaratin min sijjil. Faja’alahum ka’asfim ma’kul.

Artinya: Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara gajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia? Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung-burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).

11. Surat Al-Humazah (Surat ke-104, 9 ayat)

Arab:

وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍ ١ ٱلَّذِى جَمَعَ مَالًا وَعَدَّدَهُۥ ٢ يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُۥٓ أَخْلَدَهُۥ ٣ كَلَّا ۖ لَيُنۢبَذَنَّ فِى ٱلْحُطَمَةِ ٤ وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا ٱلْحُطَمَةُ ٥ نَارُ ٱللَّهِ ٱلْمُوقَدَةُ ٦ ٱلَّتِى تَطَّلِعُ عَلَى ٱلْأَفْـِٔدَةِ ٧ إِنَّهَا عَلَيْهِم مُّؤْصَدَةٌ ٨ فِى عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍ ٩

Latin: Wailul likulli humazatil lumazah. Alladzi jama’a malan wa ‘addadah. Yahsabu anna malahu akhladah. Kalla layumbadzanna fil huthamah. Wa ma adraka mal huthamah. Narullahi muqadah. Allati taththali’u ‘alal af’idah. Innaha ‘alaihim mu’shadah. Fi ‘amadin mumaddadah.

Artinya: Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat dan pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya. Dia mengira bahwa hartanya dapat mengekalkannya. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apakah Huthamah itu? (Yaitu) api (dari) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, (sedang mereka) diikat pada tiang-tiang yang panjang.

12. Surat Al-‘Asr (Surat ke-103, 3 ayat)

Arab:

وَٱلْعَصْرِ ١ إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَفِى خُسْرٍ ٢ إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْحَقِّ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ ٣

Latin: Wal ‘asr. Innal insana lafi khusr. Illalladzina amanu wa ‘amilus shalihati wa tawashau bil haqqi wa tawashau bis shabr.

Artinya: Demi masa, sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.

13. Surat At-Takatsur (Surat ke-102, 8 ayat)

Arab:

أَلْهَىٰكُمُ ٱلتَّكَاثُرُ ١ حَتَّىٰ زُرْتُمُ ٱلْمَقَابِرَ ٢ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ ٣ ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ ٤ كَلَّا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ ٱلْيَقِينِ ٥ لَتَرَوُنَّ ٱلْجَحِيمَ ٦ ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ ٱلْيَقِينِ ٧ ثُمَّ لَتُسْـَٔلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ ٱلنَّعِيمِ ٨

Latin: Alhakumut takatsur. Hatta zurtumul maqabir. Kalla saufa ta’lamun. Tsumma kalla saufa ta’lamun. Kalla lau ta’lamuna ‘ilmal yaqin. Latarawunnal jahim. Tsumma latarawunnaha ‘ainal yaqin. Tsumma latus’alunna yauma’idzin ‘anin na’im.

Artinya: Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui. Kemudian sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui. Sekali-kali tidak! Sekiranya kamu mengetahui dengan pasti. Sesungguhnya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahim. Kemudian kamu benar-benar akan melihatnya dengan mata kepastian. Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan).

14. Surat Al-Qari’ah (Surat ke-101, 11 ayat)

Arab:

ٱلْقَارِعَةُ ١ مَا ٱلْقَارِعَةُ ٢ وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا ٱلْقَارِعَةُ ٣ يَوْمَ يَكُونُ ٱلنَّاسُ كَٱلْفَرَاشِ ٱلْمَبْثُوثِ ٤ وَتَكُونُ ٱلْجِبَالُ كَٱلْعِهْنِ ٱلْمَنفُوشِ ٥ فَأَمَّا مَن ثَقُلَتْ مَوَٰزِينُهُۥ ٦ فَهُوَ فِى عِيشَةٍ رَّاضِيَةٍ ٧ وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَٰزِينُهُۥ ٨ فَأُمُّهُۥ هَاوِيَةٌ ٩ وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا هِيَهْ ١٠ نَارٌ حَامِيَةٌ ١١

Latin: Al qari’ah. Mal qari’ah. Wa ma adraka mal qari’ah. Yauma yakununnasu kal farasyil mabtsuts. Wa takunul jibalu kal ‘ihnil manfusy. Fa amma man tsaqulat mawazinuh. Fahuwa fi ‘isyatir radhiyah. Wa amma man khaffat mawazinuh. Fa ummuhu hawiyah. Wa ma adraka ma hiyah. Narun hamiyah.

Artinya: Hari kiamat, apakah hari kiamat itu? Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan, dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. Maka adapun orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas.

15. Surat Az-Zalzalah (Surat ke-99, 8 ayat)

Arab:

إِذَا زُلْزِلَتِ ٱلْأَرْضُ زِلْزَالَهَا ١ وَأَخْرَجَتِ ٱلْأَرْضُ أَثْقَالَهَا ٢ وَقَالَ ٱلْإِنسَٰنُ مَا لَهَا ٣ يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا ٤ بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَىٰ لَهَا ٥ يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ ٱلنَّاسُ أَشْتَاتًا لِّيُرَوْا۟ أَعْمَٰلَهُمْ ٦ فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُۥ ٧ وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُۥ ٨

Latin: Idza zulzilatil ardhu zilzalaha. Wa akhrajatil ardhu atsqalaha. Wa qalal insanu ma laha. Yauma’idzin tuhadditsu akhbaraha. Bi’anna rabbaka awha laha. Yauma’idzin yashdurunnasu asytatal liyurau a’malahum. Faman ya’mal mitsqala dzarratin khairan yarah. Wa man ya’mal mitsqala dzarratin syarran yarah.

Artinya: Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat, dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat yang dikandungnya, dan manusia bertanya, “Mengapa bumi (menjadi seperti ini)?” Pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. Pada hari itu manusia keluar (dari kubur) berpencar-pencar untuk diperlihatkan kepada mereka (balasan) perbuatan mereka. Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.

16. Surat Al-‘Adiyat (Surat ke-100, 11 ayat)

Arab:

وَٱلْعَٰدِيَٰتِ ضَبْحًا ١ فَٱلْمُورِيَٰتِ قَدْحًا ٢ فَٱلْمُغِيرَٰتِ صُبْحًا ٣ فَأَثَرْنَ بِهِۦ نَقْعًا ٤ فَوَسَطْنَ بِهِۦ جَمْعًا ٥ إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لِرَبِّهِۦ لَكَنُودٌ ٦ وَإِنَّهُۥ عَلَىٰ ذَٰلِكَ لَشَهِيدٌ ٧ وَإِنَّهُۥ لِحُبِّ ٱلْخَيْرِ لَشَدِيدٌ ٨ أَفَلَا يَعْلَمُ إِذَا بُعْثِرَ مَا فِى ٱلْقُبُورِ ٩ وَحُصِّلَ مَا فِى ٱلصُّدُورِ ١٠ إِنَّ رَبَّهُم بِهِمْ يَوْمَئِذٍ لَّخَبِيرٌ ١١

Latin: Wal ‘adiyati dhabha. Fal muri yati qadha. Fal mughirati shubha. Fa atsarna bihi naq’an. Fawasathna bihi jam’an. Innal insana lirabbihi lakanud. Wa innahu ‘ala dzalika lasyahid. Wa innahu lihubbil khairi lasyadid. Afala ya’lamu idza bu’tsira ma fil qubur. Wa hushshila ma fish shudur. Inna rabbahum bihim yauma’idzil lakhabir.

Artinya: Demi kuda-kuda yang berlari kencang dengan terengah-engah, dan yang memercikkan bunga api (dengan kuku kakinya), dan yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi, maka ia menerbangkan debu, dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh. Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar terhadap Tuhannya, dan sesungguhnya dia benar-benar menyaksikan (keingkarannya itu). Dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta. Tidakkah dia mengetahui apabila apa yang di dalam kubur dikeluarkan, dan apa yang di dalam dada diungkapkan, sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha Mengetahui tentang mereka.

17. Surat At-Tin (Surat ke-95, 8 ayat)

Arab:

وَٱلتِّينِ وَٱلزَّيْتُونِ ١ وَطُورِ سِينِينَ ٢ وَهَٰذَا ٱلْبَلَدِ ٱلْأَمِينِ ٣ لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ فِىٓ أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ ٤ ثُمَّ رَدَدْنَٰهُ أَسْفَلَ سَٰفِلِينَ ٥ إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ ٦ فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِٱلدِّينِ ٧ أَلَيْسَ ٱللَّهُ بِأَحْكَمِ ٱلْحَٰكِمِينَ ٨

Latin: Wat tini waz zaitun. Wa turi sinin. Wa hadzal baladil amin. Laqad khalaqnal insana fi ahsani taqwim. Tsumma radadnahu asfala safilin. Illalladzina amanu wa ‘amilus shalihati falahum ajrun ghairu mamnun. Fama yukadzdzibuk ba’du biddin. Alaisallahu bi ahkamil hakimin.

Artinya: Demi buah tin dan zaitun, demi bukit Sinai, dan demi kota (Makkah) yang aman ini, sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang paling rendah, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tidak terputus. Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah itu? Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?

18. Surat Asy-Syarh (Surat ke-94, 8 ayat)

Arab:

أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ ١ وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ ٢ ٱلَّذِىٓ أَنقَضَ ظَهْرَكَ ٣ وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ ٤ فَإِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا ٥ إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا ٦ فَإِذَا فَرَغْتَ فَٱنصَبْ ٧ وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَٱرْغَبْ ٨

Latin: Alam nashrah laka shadrak. Wa wadha’na ‘anka wizrak. Alladzi anqadha zhahrak. Wa rafa’na laka dzikrak. Fa inna ma’al ‘usri yusra. Inna ma’al ‘usri yusra. Fa idza faraghta fanshab. Wa ila rabbika farghab.

Artinya: Bukankah Kami telah melapangkan dadamu? Dan Kami telah menghilangkan darimu bebanmu, yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain), dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.

19. Surat Ad-Dhuha (Surat ke-93, 11 ayat)

Arab:

وَٱلضُّحَىٰ ١ وَٱلَّيْلِ إِذَا سَجَىٰ ٢ مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ ٣ وَلَلْءَاخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ ٱلْأُولَىٰ ٤ وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَىٰٓ ٥ أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَـَٔاوَىٰ ٦ وَوَجَدَكَ ضَآلًّا فَهَدَىٰ ٧ وَوَجَدَكَ عَآئِلًا فَأَغْنَىٰ ٨ فَأَمَّا ٱلْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ ٩ وَأَمَّا ٱلسَّآئِلَ فَلَا تَنْهَرْ ١٠ وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ ١١

Latin: Wadh dhuha. Wal laili idza saja. Ma wadda’aka rabbuka wa ma qala. Walal akhiratu khairul laka minal ula. Wa lasaufa yu’thika rabbuka fatardha. Alam yajidka yatiman fa awa. Wa wajadaka dhallan fahada. Wa wajadaka ‘a’ilan fa aghna. Fa ammal yatima fala taqhar. Wa ammas sa’ila fala tanhar. Wa amma bini’mati rabbika fahaddits.

Artinya: Demi waktu dhuha, dan demi malam apabila telah sunyi, Tuhanmu tidak meninggalkan kamu dan tidak (pula) membencimu. Dan sesungguhnya kehidupan akhirat adalah lebih baik bagimu dari pada kehidupan dunia. Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati)mu menjadi puas. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu? Dan Dia mendapatimu sebagai orang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk? Dan Dia mendapatimu sebagai orang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan? Maka terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang. Dan terhadap orang yang meminta-minta, janganlah kamu menghardiknya. Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur).

20. Surat Al-Infitar (Surat ke-82, 19 ayat)

Arab:

إِذَا ٱلسَّمَآءُ ٱنفَطَرَتْ ١ وَإِذَا ٱلْكَوَاكِبُ ٱنتَثَرَتْ ٢ وَإِذَا ٱلْبِحَارُ فُجِّرَتْ ٣ وَإِذَا ٱلْقُبُورُ بُعْثِرَتْ ٤ عَلِمَتْ نَفْسٌ مَّآ أَحْضَرَتْ ٥ يَٰٓأَيُّهَا ٱلْإِنسَٰنُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ ٱلْكَرِيمِ ٦ ٱلَّذِى خَلَقَكَ فَسَوَّىٰكَ فَعَدَلَكَ ٧ فِىٓ أَىِّ صُورَةٍ مَّا شَآءَ رَكَّبَكَ ٨ كَلَّا بَلْ تُكَذِّبُونَ بِٱلدِّينِ ٩ وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَٰفِظِينَ ١٠ كِرَامًا كَٰتِبِينَ ١١ يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ ١٢ إِنَّ ٱلْأَبْرَارَ لَفِى نَعِيمٍ ١٣ وَإِنَّ ٱلْفُجَّارَ لَفِى جَحِيمٍ ١٤ يَصْلَوْنَهَا يَوْمَ ٱلدِّينِ ١٥ وَمَا هُمْ عَنْهَا بِغَآئِبِينَ ١٦ وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا يَوْمُ ٱلدِّينِ ١٧ ثُمَّ مَآ أَدْرَىٰكَ مَا يَوْمُ ٱلدِّينِ ١٨ يَوْمَ لَا تَمْلِكُ نَفْسٌ لِّنَفْسٍ شَيْـًٔا ۖ وَٱلْأَمْرُ يَوْمَئِذٍ لِّلَّهِ ١٩

Latin: Idzas sama’uf tatharat. Wa idzal kawakibun tatsarat. Wa idzal biharu fujjirat. Wa idzal quburu bu’tsirat. ‘Alimat nafsun ma ahdharat. Ya ayyuhal insanu ma gharraka birabbikal karim. Alladzi khalaqaka fasawwaka fa’adalak. Fi ayyi shuratin ma sya’a rakkabak. Kalla bal tukadzdzibuna biddin. Wa inna ‘alaikum lahafizhin. Kiraman katibin. Ya’lamuna ma taf’alun. Innal abraralafi na’im. Wa innal fujjara lafi jahim. Yashlaunaha yaumaddin. Wa ma hum ‘anha bigha’ibin. Wa ma adraka ma yaumuddin. Tsumma ma adraka ma yaumuddin. Yauma la tamliku nafsul linafsin syai’an wal amru yauma’idzil lillah.

Artinya: Apabila langit terbelah, dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan, dan apabila lautan dijadikan meluap, dan apabila kuburan-kuburan dibongkar, (maka) setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya dan yang dilalaikannya. Wahai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Mulia, yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu. Sekali-kali tidak! Bahkan kamu mendustakan hari pembalasan. Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan. Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan, dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka, mereka masuk ke dalamnya pada hari pembalasan, dan mereka sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya. Tahukah kamu apakah hari pembalasan itu? Sekali lagi, tahukah kamu apakah hari pembalasan itu? (Yaitu) hari ketika seseorang tidak dapat berbuat sesuatu pun untuk orang lain. Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah. (Z-10)

 

Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/humaniora/835165/20-surat-pendek-al-quran

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *