Koranriau.co.id-

BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa sebanyak 3,2 juta jiwa telah terdampak bencana longsor dan banjir yang terjadi di wilayah Sumatra hingga 3 Desember 2025. Data tersebut dihimpun dari 50 kabupaten/kota yang masuk dalam zona terdampak.
Laporan terbaru menunjukkan bahwa 812 orang meninggal dunia, sementara 623 orang hilang dan 208 jiwa luka-luka. Sebaran lokasi terdampak tampak paling luas di wilayah pesisir barat Sumatra, mulai dari Aceh, Sumatra Utara, hingga Sumatra Barat, yang ditandai titik-titik merah pada peta pemantauan.
Kerusakan Infrastruktur dan Rumah Warga Meluas
Kerusakan signifikan terjadi pada permukiman penduduk. Tercatat:
- 4.900 rumah rusak berat,
- 3.400 rumah rusak sedang,
- 2.100 rumah rusak ringan.
Selain permukiman, fasilitas umum (fasum) juga mengalami dampak besar. Kerusakan mencakup:
- Jembatan: 45,65%,
- Fasilitas pendidikan: 32,82%,
- Fasilitas kesehatan: 1,37%,
- Fasilitas peribadatan: 20,15%.
Kerusakan infrastruktur ini diperkirakan akan menghambat mobilitas warga dan penyaluran bantuan di beberapa wilayah.
Sumatra Utara Jadi Provinsi dengan Dampak Penduduk Terbesar
Dalam kategori jumlah penduduk terdampak per provinsi, Sumatra Utara mencatat angka tertinggi, yakni 1,7 juta jiwa. Menyusul di bawahnya:
- Aceh: 1,7 juta jiwa,
- Sumatera Barat: 1,4 juta jiwa.
Data ini menunjukkan bahwa tiga provinsi tersebut menjadi episentrum dampak kemanusiaan terbesar pada periode bencana terkini.
Kabupaten dengan Korban Luka Terbanyak: Padang Pariaman
Pada tingkat kabupaten/kota, Padang Pariaman mencatat jumlah korban luka dan sakit paling tinggi, mencapai 1.800 orang. Kabupaten lain yang melaporkan jumlah korban signifikan termasuk:
- Tapanuli Tengah: 521 orang luka,
- Agam: 188 orang luka,
- Tapanuli Utara: 250 orang luka.
Sementara itu, laporan korban meninggal terbanyak tercatat di sejumlah daerah yang belum dirinci pada laman resmi milik BNPB, namun sebagian besar berada di pesisir barat.
Pemerintah Intensifkan Respons Darurat
Pemerintah pusat bersama pemerintah daerah disebut telah mengerahkan tim evakuasi, logistik, serta layanan kesehatan bergerak ke wilayah-wilayah terdampak. Upaya perbaikan jembatan dan akses jalan yang rusak menjadi fokus utama untuk memastikan bantuan dapat menjangkau daerah terisolasi.
Hingga kini, petugas masih melakukan pencarian terhadap ratusan warga yang dilaporkan hilang. Otoritas mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, khususnya banjir, longsor, serta gempa bumi yang beberapa pekan terakhir meningkat intensitasnya di wilayah Sumatra. (Z-10)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/humaniora/836486/32-juta-warga-terdampak-bencana-di-sumatra-812-meninggal-dunia



