Koranriau.co.id – 
Jakarta, CNN Indonesia —
Bank Indonesia (BI) merespons soal warga Aceh Barat yang mengeluh kesulitan mendapatkan uang tunai setelah sejumlah mesin ATM tak berfungsi di tengah bencana banjir dan tanah longsor.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Aceh Agus Chusaini mengatakan secara umum perbankan di Aceh, termasuk kantor cabang dan ATM, relatif aman di tengah kendala listrik, transportasi dan komunikasi.
Menurutnya, empat dari tujuh kantor cabang Bank Aceh Syariah (BAS) di wilayah Aceh Tamiang telah beroperasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, kantor cabang bank di Aceh Utara, Timur dan Gayo Lues masih belum beroperasi.
“Perbankan melakukan upaya pemulihan IT/jaringan dengan mengirimkan Starlink, router dan switch hub. Selain itu perbankan juga mengatur periode aktivasi kantor cabang dengan pembatasan layanan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (9/12).
Agus menegaskan BI berkomitmen untuk terus mengupayakan kelancaran sistem pembayaran di wilayah Aceh. Untuk memastikan dukungan optimal terhadap kelancaran transaksi masyarakat maka Kantor Perwakilan BI Aceh didukung secara maksimal oleh Kantor Perwakilan BI wilayah Sumatera Utara, dan Kantor Pusat BI di Jakarta, termasuk dalam pemenuhan ketersediaan uang tunai untuk mendukung transaksi masyarakat.
Di tengah kondisi tersebut, sambungnya, BI juga memperkuat koordinasi dengan perbankan dan otoritas terkait.
“Apabila dukungan jaringan telekomunikasi dan komunikasi tersedia maka masyarakat juga dapat mengoptimalkan transaksi nontunai untuk melakukan transaksi keuangan,” terangnya.
Warga Aceh Barat kesulitan mendapatkan uang tunai setelah sejumlah mesin ATM tak berfungsi di tengah bencana banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah tersebut. Gangguan terjadi karena suplai listrik belum sepenuhnya pulih.
“Kami benar-benar panik jika kondisi listrik padam ini terus terjadi. Sangat susah tarik uang tunai sekarang,” ujar Ovis, warga Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, dikutip dari Antara, Minggu (7/12).
Ia menjelaskan pemadaman listrik membuat banyak ATM tidak dapat beroperasi karena ketiadaan pasokan daya. Kalaupun ada mesin yang menyala, masyarakat tetap kesulitan menarik uang akibat gangguan jaringan internet.
Hal serupa dialami Sabrina, ibu rumah tangga di Meulaboh. Ia mengatakan sebagian besar ATM di wilayahnya mati atau tidak berfungsi optimal sehingga warga tak bisa mendapatkan uang tunai.
Akibatnya, aktivitas belanja ikut terganggu. Banyak pedagang menolak pembayaran non-tunai dan hanya menerima uang fisik.
“Susah sekarang belanja, pedagang tidak terima pembayaran non-tunai. Mereka maunya pakai uang tunai,” ujarnya.
(fby/sfr)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20251209190805-78-1304746/bi-respons-soal-warga-aceh-barat-kesulitan-uang-tunai-imbas-atm-lumpuh




