Asosiasi Pers Mahasiswa Nilai Kapolres Tasikmalaya Responsif dan Terbuka

ASOSIASI Pers Mahasiswa Tasikmalaya, mengapresiasi Kapolres Tasikmalaya, Ajun Komisaris Haris Dinzah, setelah menerima kunjungan. Dalam pertemuan itu, dibahas soal isu strategis terkait peran pers mahasiswa, fungsi kontrol sosial, dan pentingnya menjaga harmoni di tengah masyarakat.

Pembina Asosiasi Pers Mahasiswa Usama Ahmad Rizal mengatakan, kehadiran pers, terutama pers mahasiswa memiliki posisi penting dalam menjaga iklim demokrasi yang sehat dan diskusi tersebut menjadi momentum baik memperkuat kolaborasi antara aparat keamanan dan komunitas pers mahasiswa terkait isu inklusifitas.

“Kami mengapresiasi keterbukaan Kapolres Tasikmalaya dalam menerima APM dan berdialog. Pers mahasiswa harus tetap diberi ruang untuk bekerja secara independen, kritis, karena itu bagian dari kontrol sosial yang sangat dibutuhkan masyarakat. Tasikmalaya dikenal sebagai kota religius, keragaman harus dirawat dan pers mahasiswa berperan penting merawat narasi damai, toleransi, dan kebersamaan,” katanya, Rabu (3/12).

Sementara, perwakilan pengurus APM dan juga sebagai Ketua Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Cipasung, Sidiq Mumin menyampaikan, kunjungan yang dilakukan merupakan upaya memperluas jejaring serta memastikan hubungan konstruktif antara pers mahasiswa dan institusi publik.

“Kami membawa semangat kolaboratif dan harapannya agar Polres Tasikmalaya dapat menjadi mitra strategis terutamanya dalam mendukung kerja jurnalistik mahasiswa sekaligus membuka ruang dialog ketika ada isu publik yang perlu dikawal bersama,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Tasikmalaya AKB Haris Dinzah mengatakan, pertemuan itu menyatakan dukungan terhadap peran pers mahasiswa sebagai mitra dalam menjaga keamanan informasi di masyarakat dan juga menekankan pentingnya penyampaian informasi yang akurat, berimbang, serta mengedepankan etika jurnalistik.

“Kami menilai pers mahasiswa mampu memberi kontribusi positif terutama dalam menciptakan suasana kondusif termasuk meningkatkan literasi publik,” paparnya. (AD/E-4)