Nasional

Guru Perlu Terapkan Batasan Digital Demi Menjaga Kesehatan Mental

Koranriau.co.id-

Guru Perlu Terapkan Batasan Digital Demi Menjaga Kesehatan Mental
Ilustrasi(Freepik)

PSIKOLOG klinis Devi Yanti, M. Psi., Psikolog membagikan sejumlah kiat bagi para guru untuk menjaga kesehatan mental di tengah tuntutan pekerjaan dan tekanan sosial, salah satunya dengan menerapkan batasan digital.

“Kadang kita lupa bahwa guru juga butuh diisi perasaannya. Semangat itu harus diisi ulang, bukan dipaksa terus menyala,” kata, dikutip Rabu (26/11).

Bendahara Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) untuk wilayah Aceh itu menyoroti bahwa peran dan tuntutan pekerjaan guru pada era kini menjadi semakin berat. 

Para guru dituntut untuk beradaptasi dengan teknologi untuk menghadapi ekspektasi orang tua dan terkadang terlibat dalam konflik di media sosial.

Devi mengatakan profesi tersebut perlu dijalankan secara profesional, namun, tetap tidak boleh melupakan pentingnya menjaga kesehatan mental bagi tiap-tiap individunya.

Guna menjaga kesehatan mental, guru harus berani untuk menetapkan batasan digital dan tidak perlu selalu berusaha tetap dapat dihubungi selama 24 jam.

Jika ada konflik, arahkan seluruh pihak untuk kembali menggunakan jalur komunikasi resmi dari sekolah. Hal itu akan membantu para guru tidak terbawa emosi secara personal.

Psikolog yang kini bekerja di Rumah Sakit Jiwa Aceh itu juga mengatakan para guru harus memiliki ruang aman untuk berbagi pikiran dengan sesama guru atau profesional lainnya.

Devi melanjutkan ada baiknya guru dapat mengenali tanda stres sejak awal, misalnya seperti timbul rasa cepat lelah atau mudah tersinggung.

Cara yang dapat dilakukan untuk mengisi tangki semangat untuk mengajar dengan hati yang riang kembali bisa dicoba dengan mengambil jeda selama lima menit untuk sekadar bernapas atau meminum secangkir air hangat agar perasaan sedikit lebih tenang.

Bagi guru yang gemar membaca, cobalah menghanyutkan diri dalam buku-buku yang selama ini hanya tertumpuk di meja. Guru juga bisa mengambil jeda dengan berjalan kaki sebentar untuk merelaksasi pikiran.

Di luar sekolah, carilah kegiatan positif yang melibatkan komunitas agar tidak terlalu terbebani dengan penatnya pekerjaan.

“Tapi, jangan lupa juga untuk membuat batasan jam kerja, agar tubuh dan pikiran agar bisa pulih,” pungkas Devi. (Ant/Z-1)

Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/humaniora/834236/guru-perlu-terapkan-batasan-digital-demi-menjaga-kesehatan-mental

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *