Nasional

Ilmuwan Beberkan Penghalang Terbesar Upaya Penjelajahan Antarbintang

Koranriau.co.id-

Ilmuwan Beberkan Penghalang Terbesar Upaya Penjelajahan Antarbintang
Ilustrasi(Freepik)

Walaupun ilmuwan dan insinyur terus berlomba mengembangkan teknologi propulsi yang mampu mendekati kecepatan cahaya, hambatan terbesar dalam mewujudkan perjalanan antarbintang ternyata bukan terletak pada kapal, mesin, ataupun bahan bakar. Tantangan paling mendasar justru berada pada manusia itu sendiri, yaitu bagaimana tubuh dan kondisi mental manusia dapat bertahan dalam perjalanan yang bisa berlangsung ratusan hingga ribuan tahun.

Dengan teknologi saat ini, perjalanan menuju bintang terdekat seperti Proxima Centauri masih membutuhkan ribuan tahun. Karena itu, daya tahan biologis dan psikologis manusia menjadi faktor kritis yang dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan misi.

Masalah Utama: Waktu dan Biologi Manusia

Durasi perjalanan yang ekstrem, ditambah lingkungan luar angkasa yang tidak bersahabat, menjadikan tubuh dan mental manusia titik kelemahan terbesar dalam misi antarbintang. Perjalanan yang berlangsung sangat lama akan menciptakan kondisi generation ship, kapal yang dihuni oleh banyak generasi yang lahir dan mati selama perjalanan. Situasi ini menghadirkan risiko sosial dan psikologis yang jauh lebih sulit diatasi dibandingkan tantangan teknis.

Tubuh manusia secara alami tidak dirancang untuk menghadapi ruang angkasa dalam waktu lama.

Tantangan-tantangan yang muncul meliputi:

  • Paparan radiasi kosmik ekstrem, yang dapat merusak DNA dan meningkatkan risiko kanker hingga penyakit degeneratif.
  • Mikrogravitasi berkepanjangan, yang dapat menyebabkan pengeroposan otot dan tulang, serta mengganggu kerja sistem kardiovaskular.
  • Tekanan psikologis, seperti isolasi mendalam, kejenuhan ekstrem, konflik antarindividu di lingkungan sempit, hingga gangguan mental yang dapat mengancam keselamatan misi.

Upaya dan Solusi yang Sedang Dikembangkan

Untuk mengatasi keterbatasan manusia, ilmuwan tengah mengkaji berbagai solusi yang masih terdengar seperti fiksi ilmiah:

  • Hibernasi atau cryosleep, yang menempatkan astronot dalam kondisi metabolisme rendah selama perjalanan sehingga proses penuaan melambat dan kebutuhan sumber daya berkurang.
  • Rekayasa genetika dan obat-obatan khusus, yang dirancang untuk meningkatkan ketahanan tubuh terhadap radiasi dan stres psikologis.
  • Adaptasi psikologis modern, termasuk terapi antidepresan jangka panjang untuk menjaga stabilitas mental.
  • Pendekatan ekstrem, seperti transfer kesadaran manusia ke sistem kecerdasan buatan atau rekayasa generasi dengan siklus hidup yang lebih singkat untuk kapal antarbintang.

Pada akhirnya, kendala terbesar perjalanan antarbintang bukan semata-mata soal teknologi, tetapi bagaimana membuat manusia mampu bertahan—baik fisik maupun mental—dalam perjalanan yang sangat panjang di luar batas normal kemampuan biologis. (Space.com/E-3)

Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/humaniora/832244/ilmuwan-beberkan-penghalang-terbesar-upaya-penjelajahan-antarbintang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *