Koranriau.co.id – 
Jakarta, CNN Indonesia —
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) merilis Indeks Bisnis UMKM untuk Q3-2025 beserta proyeksi Q4-2025. Survei menunjukkan aktivitas UMKM masih berada pada fase ekspansi dengan nilai indeks 101,9.
Pada saat yang sama, optimisme pelaku usaha menguat, tercermin dari peningkatan Indeks Ekspektasi Bisnis menjadi 120,7 dari 116,5 pada kuartal sebelumnya.
Direktur Micro BRI, Akhmad Purwakajaya, menjelaskan bahwa ekspansi tersebut dipengaruhi oleh sejumlah faktor pendukung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Harga barang input yang relatif stabil dan mudah didapat, serta kondisi cuaca yang kondusif mendorong peningkatan produktivitas sektor pertanian dan hasil tangkapan ikan nelayan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (2/12).
Di samping itu, peningkatan harga jual komoditas pertanian, peternakan, dan perikanan turut mendongkrak omzet pelaku usaha di sektor-sektor tersebut. Aktivitas proyek pemerintah dan swasta menjelang akhir tahun juga memberikan kontribusi bagi kenaikan kinerja UMKM, terutama di sektor konstruksi.
Normalisasi aktivitas masyarakat setelah periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan libur sekolah turut memperbaiki performa UMKM yang berada di sekitar pusat aktivitas.
Dengan dukungan tersebut, pelaku UMKM menilai prospek usaha pada Q4-2025 akan lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya.
Hal ini terlihat dari meningkatnya Indeks Ekspektasi Bisnis yang mencapai 120,7. Keyakinan pelaku usaha menunjukkan adanya peluang pertumbuhan dalam beberapa bulan mendatang.
Meski aktivitas bisnis masih ekspansif, rentabilitas usaha mengalami tekanan. Penurunan omzet, kenaikan harga input pada sektor industri pengolahan, serta kenaikan harga barang dagangan di sektor perdagangan berdampak pada volume penjualan dan laba usaha.
Kondisi ini diperkirakan memengaruhi kemampuan sebagian pelaku UMKM dalam memenuhi kewajiban pembayaran pinjaman.
Akhmad menambahkan bahwa kegiatan investasi masih meningkat sejalan dengan ekspektasi membaiknya usaha ke depan.
“Menyongsong Q4-2025 indeks ekspektasi semua komponen menguat karena kemungkinan adanya peningkatan permintaan pada perayaan Nataru, belanja pemerintah yang makin pesat pada akhir tahun, dan prospek pertumbuhan ekonomi yang tetap baik,” papar dia.
Dari sisi sektoral, mayoritas sektor UMKM berada pada zona ekspansi, meski beberapa mencatat perlambatan. Sektor konstruksi menunjukkan kinerja tertinggi dengan indeks 112,0, didorong oleh meningkatnya proyek pemerintah dan swasta.
Sektor pertanian juga meningkat seiring harga input yang terjangkau dan kondisi kemarau basah yang mendukung produktivitas, ditambah harga jual komoditas yang stabil sehingga omzet membaik.
Sektor pertambangan tetap ekspansif karena tingginya permintaan material dari konstruksi, meski pertumbuhannya melambat akibat curah hujan tinggi dan regulasi penambangan di beberapa daerah.
Di sisi lain, sektor industri pengolahan, perdagangan, hotel dan restoran, serta pengangkutan mengalami perlambatan atau kontraksi dipengaruhi daya beli yang belum pulih, kenaikan harga input, dan persaingan usaha. Sektor jasa masih menunjukkan ekspansi seiring kembalinya aktivitas pekerja dan pelajar.
Pada Q3-2025, Indeks Sentimen UMKM tercatat sebesar 111,9, menunjukkan lebih banyak pelaku usaha yang menilai kondisi usaha ‘baik’ dibanding ‘buruk’.
Ekspektasi pelaku usaha untuk Q4-2025 naik menjadi 134,8 dari 133,3, sejalan dengan pandangan positif terhadap prospek sektor usaha dan ekonomi nasional. Pelaku UMKM juga memberikan penilaian tinggi terhadap pemerintah, tercermin dari Indeks Kepuasan Publik (IKP) yang tetap berada di level 121,1.
Sebagai informasi, Survei Kegiatan Usaha dan Sentimen Bisnis UMKM dilakukan oleh BRI Research Institute pada 21 September–4 Oktober 2025. Sebanyak 7.064 responden yang merupakan debitur UMKM BRI dari berbagai sektor di 33 provinsi berpartisipasi.
Pengambilan sampel menggunakan metode stratified systematic random sampling untuk mencerminkan keberagaman sektor, wilayah, dan skala usaha. Nilai indeks di atas 100 menunjukkan dominasi persepsi positif, sedangkan nilai di bawah 100 menggambarkan persepsi negatif lebih banyak.
(rir)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20251202184708-625-1302019/indeks-bisnis-umkm-bri-q3-2025-ekspansi-berlanjut-optimisme-menguat




