Koranriau.co.id-
Jakarta (ANTARA) – Prosedur medis Intravascular Lithotripsy (IVL) merupakan salah satu metode untuk menangani penyakit jantung koroner, terutama dengan kondisi yang sulit karena penyempitan pembuluh darah disertai endapan kapur yang keras.
dr. Tito Phurbojoyo, Sp.JP (K), FIHA, dokter spesialis jantung RS Siloam Kebon Jeruk menyatakan bahwa prosedur IVL memberikan harapan baru bagi pasien sakit jantung dengan pengapuran yang kompleks.
“IVL memungkinkan kami untuk mengatasi penyempitan pembuluh darah akibat endapan kapur yang keras, sehingga stent dapat terpasang dengan baik dan aliran darah ke jantung kembali lancar. Ini adalah salah satu terobosan besar dalam pengobatan penyakit jantung koroner,” kata dr. Tito dalam siaran pers pada Selasa.
Baca juga: Dokter: Cemas dan stres berkepanjangan picu munculnya sakit jantung
Ia menjelaskan, alat IVL menggunakan gelombang energi ultrasonik yang dipancarkan melalui balon kecil yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah yang menyempit.
Gelombang itu akan meretakkan endapan kapur yang keras tanpa merusak dinding pembuluh darah, sehingga pemasangan stent lebih efektif dan stent dapat berkembang optimal.
Ia menjelaskan, pada 28 November 2024, RS Siloam Kebon Jeruk berhasil melaksanakan prosedur IVL koroner pertama dalam jaringan rumah sakit Siloam.
Pasien yang menjalani prosedur ini adalah seorang pria berusia 68 tahun dengan riwayat hipertensi dan stroke, yang datang dengan keluhan nyeri dada saat aktivitas sehari-hari.
Baca juga: Mengenal rehabilitasi kardiovaskular pada penyakit jantung
Setelah pemeriksaan lebih lanjut, ditemukan adanya penyempitan pembuluh darah disertai endapan kapur yang sangat keras.
Prosedur IVL dimulai dengan memasukkan kateter melalui pembuluh darah di tangan pasien, menuju ke pembuluh darah koroner yang bermasalah.
Selanjutnya balon IVL dimasukkan melalui kateter ke dalam pembuluh darah koroner yang menyempit. Balon IVL ini akan memancarkan gelombang ultrasonik yang akan membuat retakan (patahan) pada endapan kapur.
Setelah endapan kapur retak, pembuluh darah menjadi lebih lentur, dan stent dapat dipasang dengan lebih optimal untuk menjaga saluran pembuluh darah tetap terbuka. Lama prosedur IVL tergantung pada kompleksitas kasus, namun kira-kira berlangsung selama sekitar 30 menit sampai 1 jam.
Baca juga: Mengenal gejala dan prosedur PCI untuk serangan jantung akut
Keunggulan IVL
IVL memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan metode tradisional lainnya dalam menangani penyakit jantung koroner dengan endapan kapur yang keras, antara lain:
1. Efektif pada plak dengan endapan kapur yang keras
2. Mengurangi risiko komplikasi dibandingkan dengan prosedur lain
3. Memungkinkan pemasangan stent yang lebih optimal
Selain pengobatan medis, dr. Tito Phurbojoyo, Sp.JP (K), FIHA juga mengungkapkan bahwa gaya hidup sehat sangat penting dalam menjaga kesehatan jantung.
Kendati demikian, pasien yang sudah menderita jantung koroner bisa mengoptimalkan layanan rumah sakit yang memiliki fasilitas modern dan teknologi terkini, misalnya RS Siloam Kebon Jeruk yang dilengkapi perangkat Intravascular Lithotripsy (IVL).
Baca juga: Memahami aritmia jantung dengan diagnosis, pencegahan, dan perawatan
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://www.antaranews.com/berita/4569410/mengenal-prosedur-ivl-untuk-atasianeurisma-arteri-koroner-yang-sulit