Nasional

Penyebab Asam Urat Lebih dari Sekadar Pola Makan dan Minum

Koranriau.co.id-

Penyebab Asam Urat: Lebih dari Sekadar Pola Makan dan Minum
Ilustrasi(Freepik)

PENYAKIT asam urat adalah suatu kondisi yang ditandai dengan rasa nyeri yang sangat menyakitkan, pembengkakan, dan sensasi panas di area persendian. 

Seluruh sendi dalam tubuh dapat terdampak, namun sendi-sendi yang paling sering mengalami serangan adalah jari tangan, lutut, pergelangan kaki, dan jari kaki.

Secara umum, penyakit ini lebih sering menyerang pria, terutama mereka yang berusia di atas 30 tahun. Pada wanita, asam urat biasanya muncul setelah menopause.

Rasa sakit yang dialami penderita asam urat dapat berlangsung antara 3 hingga 10 hari, dengan perkembangan gejala yang sangat cepat dalam beberapa jam pertama. 

Secara alami, asam urat adalah senyawa yang diproduksi oleh tubuh untuk memecah purin, yang merupakan zat alami dengan fungsi penting untuk tubuh, seperti mengatur pertumbuhan sel dan menyediakan energi.

Setelah digunakan, asam urat seharusnya dibuang melalui urine. Namun, dalam beberapa kasus, tubuh dapat memproduksi asam urat dalam jumlah yang berlebihan atau ginjal tidak mampu mengeluarkan cukup asam urat. 

Akibatnya, asam urat akan menumpuk dan membentuk kristal tajam seperti jarum di sendi atau jaringan sekitarnya, menyebabkan rasa sakit, peradangan, dan pembengkakan.

“Asam urat adalah penyakit kronis yang memiliki dasar genetik. Jadi, tidak sepenuhnya bisa disalahkan pada gaya hidup penderita. Mitos bahwa asam urat hanya disebabkan oleh pola makan perlu ditinjau kembali,” ungkap Tony Merriman, seorang ahli epidemiologi dari University of Otago, Selandia Baru.

Meski asam urat dapat datang dan pergi, tersedia pengobatan yang dapat membantu mengatasi kondisi ini. 

Sayangnya, kesalahpahaman yang ada seringkali membuat penderita ragu untuk mencari perawatan yang diperlukan. 

“Mitos yang beredar luas ini membuat banyak penderita merasa malu, sehingga mereka lebih memilih menahan rasa sakit tanpa mencari bantuan medis. Padahal, terdapat obat pencegahan yang dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah dan mencegah rasa sakit itu,” tambah Merriman.

Selain memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai penyebab asam urat, penelitian ini juga membuka peluang baru dalam pengembangan pengobatan, khususnya dalam mengelola respons sistem kekebalan tubuh terhadap kristal asam urat. Beberapa obat yang sudah ada saat ini juga berpotensi dimanfaatkan kembali untuk mengatasi asam urat.

Walaupun penelitian ini memberikan wawasan baru, terdapat beberapa keterbatasan. Sebagian besar data yang digunakan berasal dari individu dengan keturunan Eropa, dan informasi yang didapatkan banyak bersumber dari laporan pribadi penderita, bukan dari diagnosis klinis.

Meski demikian, temuan ini tetap memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai penyakit ini, yang telah mempengaruhi kehidupan manusia selama berabad-abad. Para peneliti berharap di masa mendatang akan lebih banyak pilihan pengobatan yang lebih baik dan mudah diakses. (berbagai sumber/Z-1)

Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/humaniora/744150/penyebab-asam-urat-lebih-dari-sekadar-pola-makan-dan-minum

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *