Koranriau.co.id-

PESAWAT tempur LCA Tejas Mk1 milik Angkatan Udara India (IAF) mengalami kecelakaan saat melakukan manuver udara di Dubai Airshow pada Jumat (21/11), tepat di hari penutupan ajang dua tahunan tersebut di Bandara Internasional Al Maktoum.
Insiden tragis itu terjadi hanya sehari setelah pemerintah India membantah klaim di media sosial tentang dugaan kebocoran minyak pada jet yang sama selama pameran.
Penjelasan Pemerintah atas Klaim Kebocoran Minyak
Pada 20 November, unit pemeriksa fakta Biro Informasi Pers (PIB) menanggapi video viral yang menuduh ada masalah teknis pada pesawat Tejas.
“Beberapa akun propaganda menyebarkan video yang mengeklaim bahwa pada Dubai Airshow 2025, LCA Tejas Mk1 India mengalami kebocoran oli. Klaim ini palsu,” kata PIB dalam pernyataan bantahannya.
Rekaman tersebut disebut sebagai video propaganda yang mengeklaim ada oli bocor dari salah satu jet tempur.
Pemerintah menjelaskan bahwa yang terlihat sebenarnya ialah pengurasan air kondensasi yang rutin dan disengaja dari Sistem Kontrol Lingkungan (ECS) pesawat dan Sistem Pembangkit Oksigen di Dalam Pesawat (OBOGS), prosedur standar dalam kondisi lembap seperti Dubai.
PIB menilai narasi itu sengaja disebarkan untuk merusak reputasi pesawat dan meminta publik untuk melakukan verifikasi sebelum menyebarkan informasi.
Kecelakaan Terjadi Sehari setelah Klarifikasi
Pada Jumat, LCA Tejas tiba-tiba kehilangan ketinggian saat melakukan manuver dan jatuh ke daratan. IAF mengonfirmasi dalam pernyataan resminya bahwa sang pilot meninggal dunia.
“Pesawat Tejas IAF mengalami kecelakaan saat pertunjukan udara di Dubai Air Show hari ini. Pilot tersebut menderita luka fatal dalam kecelakaan itu. IAF sangat menyesalkan hilangnya nyawa dan berdiri teguh bersama keluarga yang ditinggalkan dalam masa duka ini. Pengadilan penyelidikan sedang dibentuk untuk memastikan penyebab kecelakaan,” bunyi pernyataan tersebut.
Pilot yang gugur diidentifikasi sebagai Komandan Skuadron Naman Syal dari Kangra, Himachal Pradesh. Belum ada informasi apakah jet yang jatuh merupakan pesawat yang sebelumnya menjadi sasaran kampanye misinformasi.
Tejas menjadi salah satu pusat perhatian India di ajang tersebut dengan demonstrasi kemampuan manuver tinggi untuk menunjukkan kapabilitas pesawat buatan dalam negeri.
Reaksi dan Spekulasi Publik
Komandan Sandeep Dhawan, pensiunan perwira angkatan laut sekaligus analis geopolitik, memuji respons cepat pemerintah terhadap misinformasi. Namun kedekatan waktu antara klarifikasi dan kecelakaan membuat sejumlah warganet mempertanyakan kemungkinannya.
“Tidak bisa mengabaikan sudut pandang sabotase pada tahap ini,” tulis seseorang dalam sebuah unggahan media sosial.
“Kalau bukan kesalahan pilot, apa yang salah, kerusakan mekanis? Sabotase?” tanya pengguna lain media sosial.
Meski demikian, para ahli penerbangan menegaskan pentingnya menunggu hasil investigasi resmi dan menghindari asumsi yang belum terbukti.
Kecelakaan Tejas Kedua dalam Hampir Dua Dekade
Insiden ini merupakan kecelakaan kedua yang melibatkan pesawat Tejas dalam 24 tahun. Kecelakaan pertama terjadi pada Maret 2024 dalam latihan di Rajasthan. Kedua pilot berhasil melontarkan diri.
Jurnalis investigasi dan analis penerbangan Anantha Krishnan M menyebut insiden ini sebagai kecelakaan pertama Tejas dalam 23 tahun sejak penerbangan perdananya.
“Akan sangat waspada untuk menembak jatuh dan menghadapi kampanye anti-LCA. Mari kita tunggu Pengadilan Penyelidikan sebelum mengambil kesimpulan apa pun. Saya harap kebenaran akan terungkap sesegera mungkin,” kata Krishnan mengenai keprihatinannya di media sosial.
LCA Tejas: Andalan Jet Tempur Ringan India
Tejas, dikembangkan oleh Hindustan Aeronautics Limited (HAL), adalah pesawat tempur multiperan generasi 4,5 yang dirancang untuk menggantikan MiG-21.
Pesawat ini mulai beroperasi di IAF sejak 2016 dan kini memasuki tahap peningkatan melalui varian Mk1A. (India Today/I-2)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/internasional/832876/pilot-gugur-dalam-kecelakaan-tejas-di-dubai-airshow-sabotase




