Nasional

Saat Alat Berat tak Mampu Masuk, Gajah Jadi Andalan Bersihkan Sisa Banjir Pidie Jaya

Koranriau.co.id-

Saat Alat Berat tak Mampu Masuk, Gajah Jadi Andalan Bersihkan Sisa Banjir Pidie Jaya
Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) jinak yang ditunggangi mahout bersama petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh dan personel Polri membersihkan puing kayu yang menutupi jalan dan permukiman warga akibat bencana alam di Desa Meunasa(Antara)

GAJAH jinak jadi armada penyelamat di Pidie Jaya, Aceh, dalam membantu membuka akses dan mengevakuasi wilayah yang tak bisa dijangkau alat berat pascabanjir bandang.

Empat gajah jinak yang dilatih khusus diterjunkan BKSDA Aceh untuk menjalankan tugas penyelamatan di Pidie Jaya setelah banjir bandang melumpuhkan permukiman warga. Tidak sekadar membantu pembersihan, kehadiran gajah ini menjadi solusi ketika alat berat tak mampu masuk ke lokasi terdampak.

“Gajah terlatih yang kita bawa ini sebanyak empat ekor, dan semuanya dari PLG (Pusat Latihan Gajah) Sare,” kata Kepala KSDA Wilayah Sigli, Aceh, Hadi Sofyan, Senin (8/12).

Gajah bernama Abu, Mido, Ajis, dan Noni, yang datang bersama para mahout, bekerja di Gampong Meunasah Bie, Kecamatan Meurah Dua. Mereka bergerak dari rumah ke rumah, menyingkirkan puing dan material kayu yang menghambat akses warga.

Hadi menjelaskan bahwa kekuatan dan kelincahan gajah menjadi kunci dalam operasi ini, terutama untuk titik-titik yang tak mungkin dijangkau eskavator atau truk berat.

“Kita target pembersihan di lokasi terdampak banjir bandang di Kecamatan Meureudu dan Meurah Dua Kabupaten Pidie Jaya,” ujarnya.

Selain membersihkan material, gajah juga disiagakan sebagai alat evakuasi. Mereka dapat menarik puing besar, membuka jalur untuk tim penyelamat, hingga mengangkut logistik bagi korban banjir.

“Untuk durasi, kami akan bertugas selama tujuh hari di sini, terakhir 14 Desember 2025,” katanya.

Operasi ini bukan pengalaman pertama bagi gajah PLG Sare. Mereka pernah membantu penanganan bencana besar sebelumnya.

“Berdasarkan pengalaman sebelumnya, termasuk saat tsunami di Aceh, kehadiran gajah sangat membantu membersihkan puing-puing,” ujar Hadi.

Untuk saat ini, tim masih memusatkan operasi di Pidie Jaya karena akses ke wilayah lain belum terbuka.

“Sejauh ini belum ke daerah lainnya, karena masih perlu survei dan akses ke kabupaten lain belum bisa dijangkau. Ke depan, jika diperlukan, kami siap membantu,” tutup Hadi. (Ant/E-4)

Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/nusantara/838296/saat-alat-berat-tak-mampu-masuk-gajah-jadi-andalan-bersihkan-sisa-banjir-pidie-jaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *