Nasional

10 Contoh Hewan Ovovivipar, Ciri-Ciri, dan Penjelasannya Lengkap

Koranriau.co.id-

10 Contoh Hewan Ovovivipar, Ciri-Ciri, dan Penjelasannya Lengkap
Ilustrasi(Pinterest)

Mengenal Hewan Ovovivipar: Pengertian dan Mekanismenya

Dalam dunia biologi, sistem reproduksi hewan terbagi menjadi tiga kategori utama, yaitu ovipar (bertelur), vivipar (melahirkan), dan ovovivipar (bertelur dan melahirkan). Memahami contoh hewan ovovivipar menjadi hal yang menarik karena metode perkembangbiakan ini menggabungkan dua mekanisme sekaligus, menjadikannya unik dibandingkan hewan mamalia atau unggas pada umumnya.

Secara definisi, ovovivipar adalah metode reproduksi di mana embrio berkembang di dalam telur, namun telur tersebut tetap berada di dalam tubuh induknya hingga menetas. Setelah menetas di dalam tubuh, individu baru tersebut kemudian dilahirkan. Perbedaan mendasar dengan hewan vivipar (melahirkan) adalah sumber nutrisinya. Pada hewan ovovivipar, embrio mendapatkan nutrisi dari cadangan makanan di dalam telur (kuning telur), bukan dari plasenta induknya.

Ciri-Ciri Utama Hewan Ovovivipar

Sebelum membahas spesifik mengenai jenis-jenis hewannya, penting untuk memahami karakteristik yang membedakan kelompok ini dengan hewan lain. Berikut adalah ciri-ciri hewan ovovivipar yang perlu Anda ketahui:

  • Pembuahan Internal: Fertilisasi atau pembuahan terjadi di dalam tubuh induk betina.
  • Tidak Menyusui: Karena bukan mamalia, induk hewan ovovivipar tidak memiliki kelenjar susu dan tidak menyusui anaknya setelah lahir.
  • Sumber Nutrisi Mandiri: Embrio tumbuh dengan menyerap nutrisi dari kuning telur (yolk), bukan melalui tali pusar atau plasenta yang terhubung ke induk.
  • Telur Menetas di Dalam: Cangkang telur akan pecah di dalam tubuh induk sesaat sebelum atau bersamaan dengan proses melahirkan.
  • Berdarah Dingin: Sebagian besar hewan dalam kategori ini adalah hewan berdarah dingin (poikiloterm), seperti reptil dan ikan.

Daftar Lengkap Contoh Hewan Ovovivipar

Berikut adalah ulasan mendalam mengenai berbagai spesies yang melakukan reproduksi dengan cara ovovivipar, mulai dari hewan laut hingga reptil:

1. Ikan Hiu (Shark)

Ikan hiu adalah salah satu predator laut yang paling dikenal dengan sistem reproduksi ovovivipar, meskipun ada beberapa spesies hiu yang bertelur (ovipar). Spesies seperti Hiu Putih Besar (Great White Shark) dan Hiu Macan menyimpan telur mereka di dalam oviduk. Embrio hiu akan memakan kuning telur untuk bertahan hidup. Uniknya, pada beberapa spesies hiu, terjadi kanibalisme intrauteri di mana embrio yang lebih kuat akan memangsa embrio lain atau telur yang tidak dibuahi di dalam rahim untuk mendapatkan nutrisi tambahan sebelum dilahirkan.

2. Ikan Pari (Stingray)

Masih berkerabat dengan hiu, ikan pari juga termasuk dalam kategori ini. Setelah pembuahan terjadi, telur akan berkembang di dalam tubuh induk betina. Anak ikan pari yang lahir biasanya sudah memiliki bentuk yang sempurna menyerupai induknya dan siap untuk berenang secara mandiri. Hal ini memberikan tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi dibandingkan ikan yang meletakkan telur di tempat terbuka.

3. Kuda Laut (Seahorse)

Kuda laut memiliki mekanisme ovovivipar yang paling unik di dunia hewan. Berbeda dengan spesies lain, pada kuda laut, justru induk jantan yang berperan “mengandung”. Kuda laut betina akan memindahkan telur-telurnya ke dalam kantung pengeraman di perut jantan. Di sana, telur akan dibuahi dan dijaga hingga menetas. Setelah periode gestasi selesai, kuda laut jantan akan melahirkan ratusan hingga ribuan bayi kuda laut kecil ke perairan.

4. Ular Boa (Boa Constrictor)

Tidak semua ular bertelur. Ular Boa adalah salah satu reptil besar yang berkembang biak secara ovovivipar. Ular ini tidak membuat sarang untuk mengerami telur. Sebaliknya, betina akan membawa telur-telur yang telah dibuahi di dalam tubuhnya selama beberapa bulan. Ketika saatnya tiba, selaput telur yang tipis akan pecah di dalam atau saat proses keluarnya bayi ular, sehingga terlihat seolah-olah ular tersebut melahirkan anak ular yang hidup.

5. Ikan Guppy

Bagi pecinta ikan hias, Ikan Guppy adalah contoh hewan ovovivipar yang sangat populer dan mudah diamati. Ikan kecil ini memiliki siklus reproduksi yang sangat cepat. Guppy betina menyimpan telur di dalam perutnya. Ketika anak-anak guppy lahir, mereka langsung bisa berenang dan mencari makan sendiri. Inilah sebabnya populasi ikan guppy bisa meledak dengan cepat di dalam akuarium jika tidak dikontrol.

6. Platypus (Klarifikasi Penting)

Sering terjadi kesalahpahaman bahwa Platypus adalah ovovivipar. Faktanya, Platypus adalah hewan Ovipar (bertelur) meskipun ia adalah mamalia (Monotremata). Namun, hewan yang sering disandingkan dengan kerancuan ini adalah Echidna. Penting untuk dicatat bahwa Platypus bertelur di luar tubuh, sehingga tidak masuk dalam kategori ovovivipar murni seperti hiu atau ular boa.

7. Bunglon (Chameleon)

Beberapa spesies bunglon, seperti Jackson’s Chameleon, adalah ovovivipar. Berbeda dengan jenis bunglon lain yang meletakkan telur di tanah, spesies ini melahirkan anak yang masih terbungkus selaput lendir tipis (sisa cangkang telur). Anak bunglon akan segera memecahkan selaput tersebut dan mulai bergerak mencari tempat perlindungan sesaat setelah dilahirkan.

8. Kadal (Lizard)

Sebagian besar kadal bertelur, namun ada spesies tertentu seperti Kadal Vivipar (Zootoca vivipara) yang beradaptasi dengan lingkungan dingin. Di iklim dingin, tanah mungkin terlalu beku untuk menetaskan telur, sehingga induk kadal menahan telur di dalam tubuhnya agar tetap hangat hingga menetas. Ini adalah bentuk adaptasi evolusioner yang luar biasa.

9. Ular Anakonda

Seperti kerabatnya Ular Boa, Anakonda yang hidup di perairan Amazon juga berkembang biak dengan cara ovovivipar. Anakonda hijau dapat melahirkan puluhan anak ular sekaligus. Masa kehamilan mereka bisa berlangsung selama 6 hingga 7 bulan. Karena anakonda menghabiskan banyak waktu di air, melahirkan anak yang sudah bisa berenang lebih aman daripada meletakkan telur di daratan yang penuh predator.

10. Salamander Alpen

Salamander umumnya adalah amfibi yang bertelur di air. Namun, Salamander Alpen (Salamandra atra) yang hidup di pegunungan tinggi memiliki siklus reproduksi ovovivipar. Karena lingkungan pegunungan yang keras, induk salamander mengandung anaknya selama 2 hingga 4 tahun (salah satu masa kehamilan terlama di dunia hewan) dan melahirkan individu yang sudah bermetamorfosis sempurna, melewati fase larva air sepenuhnya.

Perbedaan Signifikan: Ovipar, Vivipar, dan Ovovivipar

Untuk memperjelas pemahaman Anda, berikut adalah ringkasan perbedaan mendasar dari ketiga cara perkembangbiakan tersebut:

  • Ovipar: Embrio berkembang di luar tubuh induk (di dalam telur bercangkang keras/lunak). Nutrisi murni dari kuning telur. Contoh: Ayam, Penyu, Burung.
  • Vivipar: Embrio berkembang di dalam rahim induk. Nutrisi disuplai langsung oleh induk melalui plasenta. Contoh: Kucing, Sapi, Manusia.
  • Ovovivipar: Embrio berkembang di dalam telur yang disimpan di dalam tubuh induk. Nutrisi dari kuning telur, bukan plasenta, namun anak dilahirkan hidup. Contoh: Hiu, Ular Boa, Kuda Laut.

Memahami contoh hewan ovovivipar membantu kita mengapresiasi keragaman adaptasi biologis makhluk hidup dalam mempertahankan spesiesnya. Kemampuan untuk melindungi telur di dalam tubuh memberikan keuntungan evolusioner tersendiri, terutama bagi hewan-hewan yang hidup di lingkungan ekstrim atau penuh predator.

Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/humaniora/836633/10-contoh-hewan-ovovivipar-ciri-ciri-dan-penjelasannya-lengkap

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *