Nasional

100.000 Warga Mengungsi, 14 Tewas Akibat Bentrok Berdarah ThailandKamboja

Koranriau.co.id-

100.000 Warga Mengungsi, 14 Tewas Akibat Bentrok Berdarah Thailand–Kamboja
Lebih dari 100.000 warga mengungsi akibat bentrokan paling berdarah antara Thailand dan Kamboja. Sebanyak 14 orang tewas dalam pertempuran ini.(AFP)

LEBIH dari 100.000 warga mengungsi akibat bentrokan paling berdarah antara Thailand dan Kamboja dalam satu dekade terakhir. Pertempuran sengit yang melibatkan jet tempur, artileri, tank, dan pasukan darat ini terjadi pada Kamis (24/7), menewaskan sedikitnya 14 orang – 13 warga sipil dan satu tentara.

Bentrokan Terbesar Sejak 2011

Kementerian Dalam Negeri Thailand menyebut pengungsi berasal dari empat provinsi perbatasan dan kini ditampung di hampir 300 lokasi penampungan sementara. Di sisi Kamboja, suasana juga mencekam. Wartawan AFP di kota Samraong, sekitar 20 km dari perbatasan, mendengar tembakan artileri pada Jumat pagi.

“Kami ketakutan karena penembakan dimulai lagi sejak pukul 6 pagi. Saya harus membawa keluarga ke kuil Buddha untuk berlindung. Saya tidak tahu kapan bisa pulang,” kata Pro Bak, warga setempat.

Sementara itu, tentara Kamboja terlihat bergerak cepat ke garis depan dengan peluncur roket.

Sengketa Perbatasan yang Memanas Lagi

Pertempuran ini merupakan eskalasi terbaru dalam sengketa perbatasan sepanjang 800 km yang sudah lama diperdebatkan. Sebelumnya, bentrokan pada 2008–2011 menewaskan sedikitnya 28 orang dan memaksa puluhan ribu orang mengungsi.

Meski Mahkamah Internasional telah mengeluarkan putusan pada 2013, ketegangan kembali muncul sejak Mei lalu ketika seorang prajurit Kamboja tewas dalam bentrokan kecil.

Pada Kamis, pertempuran terjadi di enam titik, termasuk di sekitar dua kuil kuno. Pasukan darat yang didukung tank bertempur memperebutkan wilayah sengketa. Kamboja menembakkan roket dan mortir ke wilayah Thailand, sementara Angkatan Udara Thailand mengerahkan jet F-16 untuk menyerang target militer di seberang perbatasan.

Kedua pihak saling menuduh pihak lain melepaskan tembakan pertama. Thailand juga menuding Kamboja menargetkan infrastruktur sipil, termasuk rumah sakit dan stasiun pengisian bahan bakar yang terkena serangan roket.

Krisis Diplomatik dan Tekanan Internasional

Konflik ini juga memicu krisis diplomatik. Beberapa jam sebelum bentrokan besar pecah, Thailand mengusir duta besar Kamboja dan menarik pulang utusannya, setelah lima anggota patroli Thailand terluka akibat ranjau darat. Kamboja merespons dengan menurunkan hubungan diplomatik ke level terendah dan mengusir diplomat Thailand dari Phnom Penh.

Atas permintaan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, Dewan Keamanan PBB akan menggelar rapat darurat pada Jumat untuk membahas krisis ini.

Amerika Serikat menyerukan penghentian segera pertempuran, sementara Prancis – bekas penjajah Kamboja – juga mendesak dialog. Uni Eropa dan China, sekutu dekat Phnom Penh, menyatakan keprihatinan mendalam dan meminta kedua pihak menahan diri. (AFP/Z-2)

Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/internasional/794819/100000-warga-mengungsi-14-tewas-akibat-bentrok-berdarah-thailandkamboja

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *