Nasional

3 Dampak Duduk dan Rebahan Terlalu Lama, Paling Fatal Bisa Membuat Otak Menyusut

Koranriau.co.id-

3 Dampak Duduk dan Rebahan Terlalu Lama, Paling Fatal Bisa Membuat Otak Menyusut!
Dampak buruk duduk terlalu lama dan rebahan(Dok. Freepik)

KEBIASAANa duduk dan rebahan terlalu lama ternyata tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan fisik, tetapi juga berisiko menyebabkan penyusutan otak secara signifikan.

Berdasarkan berbagai studi ilmiah terbaru, gaya hidup sedentari dapat menurunkan volume otak, khususnya di bagian hippocampus yang berperan penting dalam memori, serta mengurangi aliran darah dan nutrisi ke otak.

Penyusutan Otak: Proses Alami dan Risiko dari Gaya Hidup Sedentari

Penyusutan volume otak adalah proses alami yang dialami semua orang seiring bertambahnya usia. Otak mulai menyusut perlahan sejak usia 30-40 tahun dan berlanjut hingga usia 60 tahun.

Namun, penyusutan otak juga bisa terjadi lebih cepat pada usia muda jika seseorang menjalani gaya hidup kurang aktif, dengan gejala seperti penurunan kemampuan berpikir dan mengingat.

Dampak Duduk dan Rebahan Terlalu Lama pada Kesehatan Otak

Meskipun duduk atau rebahan terasa nyaman, kebiasaan ini ternyata bisa ‘mengikis’ kesehatan otak secara perlahan. Berikut adalah dampak utama dari terlalu banyak duduk atau rebahan berdasarkan hasil penelitian:

1. Penyusutan Volume Otak

Gaya hidup sedentari berhubungan erat dengan penurunan volume materi abu-abu otak, terutama di hippocampus. Kurangnya aktivitas fisik mempercepat proses atrofi otak yang berisiko menyebabkan gangguan kognitif, termasuk lemahnya daya ingat dan peningkatan risiko demensia.

Mekanisme ini melibatkan berkurangnya aliran darah otak, penurunan protein BDNF (Brain-Derived Neurotrophic Factor), dan peningkatan inflamasi sistemik.

2. Penurunan Aliran Darah ke Otak

Kurangnya gerak tubuh menyebabkan aliran darah ke otak menurun, sehingga suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan otak terganggu.

Penurunan aliran darah otak ini dapat menghambat fungsi kognitif seperti memori, konsentrasi, dan kecepatan berpikir. Selain itu, risiko penyakit seperti demensia dan stroke dapat meningkat akibat disfungsi pembuluh darah otak.

3. Risiko Penyakit Neurodegeneratif dan Stroke

Gaya hidup tidak aktif secara signifikan meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif seperti demensia vaskular, Alzheimer, dan stroke.

Penyebabnya adalah peradangan sistemik, resistensi insulin, dan gangguan metabolisme yang merusak jaringan otak dan pembuluh darah. Penelitian menunjukkan risiko demensia bisa meningkat 30-40% pada individu dengan gaya hidup sedentari.

Cara Mencegah Penyusutan Otak dan Menjaga Kesehatan Otak

Studi menyarankan tiga strategi efektif untuk memperlambat penyusutan otak dan menjaga fungsi kognitif:

  1. Olahraga Teratur: Aktivitas aerobik seperti jalan cepat minimal 30 menit setiap hari dapat meningkatkan volume materi abu-abu otak hingga 2%, terutama di area hippocampus.

  2. Pola Makan Sehat: Diet Mediterania atau MIND yang kaya sayuran hijau, buah beri, kacang-kacangan, dan omega-3 dapat melambatkan penyusutan otak berkat efek anti-inflamasi dan antioksidannya.

  3. Stimulasi Kognitif: Melatih otak dengan aktivitas mental menantang seperti belajar hal baru, teka-teki, dan interaksi sosial memberikan efek perlindungan signifikan terhadap penuaan otak.

Kombinasi ketiga cara ini terbukti memberikan perlindungan sinergis, memperlambat penyusutan otak hingga 40-60%, bahkan pada individu dengan risiko genetik Alzheimer (APOE-e4). (PubMed Central/Alzheimer’s Association/Z-10)

Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/humaniora/775927/3-dampak-duduk-dan-rebahan-terlalu-lama-paling-fatal-bisa-membuat-otak-menyusut

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *