Koranriau.co.id-
Otoritas Taiwan melarang masyarakatnya mengonsumsi Indomie varian Soto Banjar Limau Kuit karena menemukan kandungan residu pestisida etilen oksida. Ini faktanya!
Indomie merupakan merek mie instan asal Indonesia yang mendunia. Berbagai variannya bahkan sampai diimpor ke negara tetangga, termasuk Taiwan.
Namun belakangan ini, otoritas Taiwan melaporkan adanya kandungan pestisida etilen oksida pada Indomie varian Soto Banjar Limau Kuit yang diproduksi di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Jumlah kandungan etilen oksida
![]() |
Menurut Centre for Food Safety (CFS) Taiwan (9/9), kandungan etilen oksida tersebut tidak sesuai dengan standar Taiwan. Kandungan itu terdeteksi pada bungkus bubuk penyedap sebesar 0,1 mg/kg.
Sementara itu, dalam standar Taiwan, etilen oksidan tidak boleh ada pada makanan dan tidak boleh melebihi 0,1 mg/kg pada produk yang diperbolehkan.
“Hal ini tidak sesuai dengan Undang-undang Keamanan Pangan Pasal 15 dan Sanitasi,” bunyi pernyataan Food and Drug Administration (FDA) Taiwan.
2. Indomie varian Soto Banjar Limau Kuit akan dimusnahkan
Inspeksi FDA Taiwan sendiri dilakukan sejak FDA menerima aduan pada 6 Agustus 2025 lalu. CFS mengimbau masyarakat yang sudah membelinya agar membuang produk tersebut dan tidak mengonsumsinya.
Lebih lanjut, FDA mengatakan dalam laporannya Indomie varian Soto Banjar Limau Kuit akan dikembalikan atau dimusnahkan sesuai dengan aturan yang berlaku.
“CFS akan tetap waspada dan memonitor perkembangan baru apa pun serta akan mengambil tindakan tepat yang diperlukan,” bunyi keterangan CFS.
3. Apa itu etilen oksida?
![]() |
Etilen Oksida (EtO) adalah zat kimia yang biasa dipakai pada bahan baku produk industri. Umumnya dipakai untuk produk pelarut, pereka, deterjen, dan alat-alat kesehatan.
Dalam konteks pembuatan mie instan, EtO kerap dipakai sebagai bahan pengawet dan pembunuh bakteri serta jamur. Jika dikonsumsi berlebihan oleh manusia, makan bisa menyebabkan mual, muntah, iritasi kulit, dan kerusakan otak.
Selain itu, EtO juga termasuk zat karsinogenik. Artinya dapat memicu pertumbuhan kanker, terutama kanker limfoma dan kanker payudara.
4. Tanggapan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI)
Dengan adanya laporan tersebut, pihak BPOM RI tengah menelusuri temuan kandungan etilen oksida di luar ambang batas aman pada Indomie varian Soto Banjar Limau Kuit.
Ini bukan kali pertama Indomie terdapat kandungan etilen oksida, karenanya kepala BPOM RI Taruna Ikrar menegaskan segera memanggil produsen terkait laporan Taiwan.
Dikutip dari detikHealth (12/9) BPOM RI juga akan mengkaji kadar laporan cemaran etilen oksida pada Indomie varian Soto Banjar Limau Kuit, termasuk batas aman yang ditolerir.
Halaman 2 dari 2
Simak Video “Video: BPOM Diminta Serius Tangani Pabrik Tahu Berbahan Bakar Sampah Plastik“
[Gambas:Video 20detik]
(raf/adr)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://food.detik.com/info-kuliner/d-8108448/4-fakta-indomie-soto-banjar-dilarang-di-taiwan-gegara-bahan-ini