Koranriau.co.id-
Biasanya tanaman kopi tumbuh di dataran tinggi karena membutuhkan suhu sejuk. Namun berbeda dengan kopi di Kebumen yang tumbuh subur di pesisir pantai.
Sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia, Indonesia memiliki beraneka ragam varietas kopi di setiap daerah dengan keunikan masing-masing.
Kebanyakan kopi di Indonesia tumbuh subur di dataran tinggi karena membutuhkan suhu yang sejuk. Misalnya kopi Gayo, Kintamani, Toraja, Temanggung, dan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ternyata, tanaman kopi juga dapat tumbuh subur di dataran sedang menuju rendah, seperti kopi Ambal yang ada di Kebumen, Jawa Tengah.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut fakta menarik tentang kopi Ambal:
1. Tumbuh di pesisir pantai selatan
![]() |
Kebumen merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten yang dikenal dengan wisata pantainya ini memiliki garis pantai yang panjang di selatan.
Garis pantai tersebut berbatasan langsung dengan beberapa kabupaten serta Samudra Hindia. Di sepanjang pesisir pantai itulah terdapat perkebunan kopi yang subur.
Perkebunan kopi tersebut berada di Desa Kucangan, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen. Desa ini sangat dekat dengan bibir pantai selatan.
2. Baru dibudidayakan sejak 2010
Dilansir dari situs Kebumenkab.go.id, upaya penanaman kopi di daerah pesisir pantai ini masih terbilang baru, yakni sekitar 2010.
Penggagasnya upaya penanaman kopi ini adalah seorang petani lokal bernama Yuridulloh. Saat itu, ia sangat perhatian melihat tanaman kopi yang tak terawat di daerahnya.
Kemudian, ia pun memutuskan untuk mencoba membudidayakan kopi tersebut hingga siap panen.
Bukan tanpa alasan, upaya ini dilakukan karena dulu pada masa Hindia Belanda, kabupaten Kebumen sempat menjadi daerah penghasil kopi yang cukup diperhitungkan.
3. Memiliki banyak varian
![]() |
Untuk permulaan saat itu ditanam 20 biji robusta dan kini tumbuh subuh. Tanaman kopi itu tumbuh dengan elevasi atau ketinggian lahan sekitar 10-15 meter di atas permukaan laut.
Yuri juga mengembangkan berbagai varian kopi tak hanya robusta, tetapi juga ada arabica, liberica, hingga excelsa.
4. Karakteristik kopi Ambal
Dilansir dari CNN Indonesia, Yuri mengatakan kopi robusta yang tumbuh di pesisir ini memiliki cita rasa dan aroma yang sangat kuat.
Berbeda dengan kopi robusta di dataran tinggi yang ada rasa cokelatnya. Efek dari meminum kopi ini juga cenderung lebih berat untuk orang yang biasa minum kopi.
Sementara itu, kopi arabikanya memiliki rasa yang cenderung masam. Namun rasa masam tersebut bisa memberikan efek relaksasi.
Tak kalah unik dengan kopi liberikanya yang memiliki sentuhan aroma earthy dan nangka dengan kafein mendekati arabica.
Berkat suburnya kopi pesisir tersebut, kini Yuri yang merupakan petani lokal juga mengembangkan brand kopi sendiri yang diberi nama Yuam.
Selain itu, Yuri juga kerap diminta oleh berbagai kedai kopi untuk menjadi pemasok biji kopi. Kini, Yuri telah memperluas pangsa pasarnya ke luar negeri.
Halaman 2 dari 2
Simak Video “Soto Ayam Ceker Legend dan Warkop Ala ‘Angkringan’“
[Gambas:Video 20detik]
(raf/adr)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://food.detik.com/info-kuliner/d-8101502/4-keunikan-kopi-ambal-kebumen-tumbuhnya-di-pesisir-pantai-selatan