Nasional

4 Waktu yang tidak Boleh Membaca Ayat Kursi

Koranriau.co.id-

4 Waktu yang tidak Boleh Membaca Ayat Kursi
Berikut Waktu yang tidak Boleh Membaca Ayat Kursi(freepik)

AYAT Kursi adalah ayat agung dalam Al-Qur’an yang dianjurkan dibaca kapan saja, baik siang maupun malam, karena mengandung banyak keutamaan, seperti perlindungan dari gangguan setan, ketenangan hati, hingga pahala besar.

Namun, ada kondisi di mana membaca Al-Qur’an, termasuk Ayat Kursi sebaiknya ditunda untuk membacanya.

1. Ketika dalam keadaan junub

Orang yang junub wajib mandi junub terlebih dahulu sebelum membaca Al-Qur’an secara langsung.

2. Saat haid atau nifas

Wanita haid atau nifas dilarang menyentuh mushaf. Namun, sebagian ulama membolehkan membaca ayat Al-Qur’an, termasuk doa seperti Ayat Kursi tanpa menyentuh mushaf atau melalui hafalan.

3. Ketika di tempat yang najis atau tidak layak

Misalnya di kamar mandi atau toilet, tempat kotor, atau lokasi maksiat. Membaca ayat suci di tempat demikian dianggap tidak sopan terhadap kemuliaan Al-Qur’an.

4. Dalam keadaan sangat mengantuk atau tidak fokus

Karena bisa salah baca atau bahkan tertidur tanpa menyelesaikan bacaan.

Ayat Kursi bisa dibaca setiap waktu tanpa batasan tertentu, asal dalam keadaan suci, tenang, dan di tempat yang baik.

Bacaan Arab

اللَّهُ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِندَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

Bacaan Latin

Allahu laa ilaaha illaa huwa, al-hayyul qayyuum, laa ta’khudzuhuu sinatun wa laa nawm, lahuu maa fis-samaawaati wa maa fil-ardh, man dzal-ladzii yashfa’u ‘indahuu illaa bi idznih, ya’lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum, wa laa yuhiithuuna bi syai-in min ‘ilmihii illaa bimaa syaa’, wasi’a kursiyyuhus-samaawaati wal-ardh, wa laa yauuduhu hifzhuhumaa, wa huwal-‘aliyyul-‘azhiim.

Artinya

Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafa’at di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al-Baqarah: 255)

Isi Kandungan Ayat Kursi

  • Allah adalah Dzat yang Maha Hidup (Al-Hayy) dan Maha Berdiri Sendiri (Al-Qayyum).
  • Allah tidak pernah mengantuk dan tidur, tanda kesempurnaan-Nya.
  • Segala yang ada di langit dan bumi adalah milik Allah.
  • Tidak ada yang bisa memberi syafaat kecuali dengan izin-Nya.
  • Allah mengetahui yang terlihat maupun tersembunyi.
  • Kursi Allah meliputi langit dan bumi, menunjukkan keluasan kekuasaan-Nya.
  • Allah tidak merasa berat menjaga keduanya.

Keutamaan Ayat Kursi

  • Menjadi pelindung diri dari gangguan setan.
  • Dibaca sebelum tidur, akan dijaga malaikat hingga pagi.
  • Salah satu bacaan doa wirid setelah shalat wajib.
  • Membawa ketenangan hati dan keberkahan.
  • Disebut dalam hadits Nabi SAW sebagai ayat paling agung dalam Al-Qur’an.

Ayat Kursi adalah ayat agung dalam Surah Al-Baqarah yang menegaskan keesaan Allah serta menjadi bacaan perlindungan dan doa utama bagi umat Islam. (Z-4)

Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/humaniora/809626/4-waktu-yang-tidak-boleh-membaca-ayat-kursi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *