5 Kisah Lulusan Oxford hingga Arsitek Banting Setir jadi Ojol Antar Makanan
Makanan

5 Kisah Lulusan Oxford hingga Arsitek Banting Setir jadi Ojol Antar Makanan

Koranriau.co.id-

Jakarta

Sebagian orang menanggalkan jabatan bergengsi untuk menyambung hidup. Kisah mereka alih profesi jadi pengemudi ojek online (ojol) yang mengantar makanan pun menarik perhatian.

Hanya mengandalkan jabatan dan gelar semata sulit untuk bertahan hidup pada era di mana perekonomian terasa makin sulit.

Kerja keras tanpa putus hingga kemauan yang kuat menjadi cara terbaik untuk bertahan hidup. Tak lagi memedulikan gengsi, ada beberapa orang nekat alih profesi menjadi pengemudi ojek online (ojol) yang mengantar makanan demi mendapat penghasilan.


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal latar belakang mereka bukan biasa-biasa saja. Ada lulusan Oxford, karyawan Google, hingga arsitek yang memilih banting setir menjadi pengantar makanan.

Berikut ini 5 kisah orang-orang banting setir menjadi pengemudi ojol antar makanan:

Kisah Lulusan Oxford Jadi Pengantar Makanan, Sebut Sulit Dapat KerjaKisah Lulusan Oxford Jadi Pengantar Makanan, Sebut Sulit Dapat Kerja Foto: SCMP

1. Lulusan Oxford jadi Ojol Pengantar Makanan

Seorang pria China memiliki rekam jejak pendidikan yang begitu hebat. Ia telah memiliki gelar doktoral juga lulusan strata-2 biodiversity dari Oxford University di Inggris.

Namun perjalanan karirnya tak terlalu mulus, sampai suatu hari kontrak kerja akademiknya berhenti dan tak lagi diperpanjang. Sejak saat itu pria tersebut memilih alih profesi jadi seorang pengemudi ojol pengantar makanan.

Ia mengakui bahwa pendapatannya menjadi pengemudi ojol tidak seburuk yang orang lain pikirkan. Setelah kembali ke kampung halamannya, setelah lama tinggal di Singapura, pria tersebut tetap memilih menjadi pengantar makanan untuk menghidupi keluarganya.

2. Mahasiswa jadi Ojol untuk Bayar Kuliah

Seorang mahasiswa 20 tahun asal India melakukan pekerjaan paruh waktu menjadi pengantar makanan. Ia mendaftarkan dirinya pada perusahaan Swiggy yang berlokasi di New Delhi, India.

Alasannya melakoni pekerjaan tersebut ialah semata-mata untuk mengumpulkan uang demi membayar kuliah. Susah senang menjadi pengantar makanan dihadapinya bak rutinitas sehari-hari.

Namun dirinya justru bersyukur dan tidak pernah menyesal setiap hari harus berkeliling kota mengantar makanan. Bahkan baginya, pengalaman ini akan menjadi momen yang paling berkesan dalam hidupnya.

Kisah banting setir jadi pengemudi ojol lainnya berlanjut di halaman berikutnya.

3. Karyawan Google jadi Ojol Setahun

Bekerja pada perusahaan yang bonafit diperebutkan banyak orang. Seperti para karyawan di kantor Google yang terkenal dengan berbagai fasilitas nyaman serta gaji besar yang diterimanya.

Namun ada aksi nekat dari seorang karyawan Google yang tinggal di kawasan Paya Lebar, Singapura. Ia melakukan pekerjaan paruh waktu sebagai seorang pengantar makanan selama satu tahun.

Yann, nama pria tersebut, mengatakan tujuannya menjadi pengantar makanan semata-mata adalah untuk mengumpulkan donasi. Warga negara Perancis tersebut bahkan memiliki tujuan untuk mengumpulkan Rp 118 juta dari mengantar makanan guna disumbangkan kepada yang membutuhkan.

Sulit Cari Kerja, Lulusan Sarjana Tak Malu Jadi Pengantar MakananSulit Cari Kerja, Lulusan Sarjana Tak Malu Jadi Pengantar Makanan Foto: Weird Kaya

4. Sarjana Rela Jadi Ojol

Sulitnya mencari pekerjaan menjadi tantangan para sarjana yang baru saja lulus. Hanya ada dua pilihan, mempertahankan gengsi atau mendapat pekerjaan secepatnya.

Seorang pria Malaysia, Aisy, memutuskan menjadi pengantar makanan tepat setelah ia lulus kuliah. Aisy baru saja meraih gelar sarjana untuk Ilmu Ekologi dan Biodiversitas, hanya saja ia mengalami kesulitan saat mencari pekerjaan.

Membuang rasa gengsinya, Aisy memilih untuk turun ke jalan dan berkeliling kota setiap hari mengantarkan makanan. Ia mengaku pendapatan dari menjadi pengemudi ojol juga cukup menjanjikan untuk terus menyambung hidup.

5. Arsitek Alih Profesi

Zuf, seorang pria asal Thailand, awalnya adalah asisten arsitek. Pekerjaan tersebut cukup bergengsi, sayangnya memberikan tekanan yang dirasa terlalu tinggi oleh Zuf.

Sampa akhirnya, suatu hari ia memutuskan untuk alih profesi dan menjajal pekerjaan sebagai pengantar makanan. Waktu yang fleksibel serta tekanan stres yang rendah membuat Zuf merasa jauh lebih bahagia.

Selain itu pendapatannya diakui tak berbeda jauh dengan ketika ia menjabat sebagai asisten arsitek. Justru banyak hal yang dipelajari oleh Zuf saat menjadi pengantar makanan, salah satunya bagaimana cara menghargai kehidupannya.

Halaman 2 dari 2

(dfl/adr)







Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://food.detik.com/info-kuliner/d-8003175/5-kisah-lulusan-oxford-hingga-arsitek-banting-setir-jadi-ojol-antar-makanan

redaksiriau
Redaksi Riau Merupakan Jurnalis Part Time Dari Koran Riau yang bekerja di beberapa media skala nasional di indonesia
https://www.koranriau.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *