Koranriau.co.id-
Freezer sering jadi solusi praktis menyimpan makanan agar tahan lama. Namun, tidak semua jenis makanan aman dibekukan karena bisa merusak kualitasnya.
Tidak semua makanan cocok masuk freezer. Alih-alih awet, beberapa justru mengalami perubahan tekstur dan rasa. Misalnya dari tekstur renyah berubah menjadi lembek dan berair.
Begitu juga dengan tekstur yang creamy berubah menjadi pecah-pecah. Hal tersebut membuat pengalaman makan jadi mengecewakan meski masih aman dikonsumsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari ynetnews.com (12/9) berikut 5 jenis makanan yang tidak cocok disimpan di freezer:
1. Makanan yang digoreng
![]() |
Makanan yang digoreng seperti ayam goreng dan kentang goreng jika disimpan di-freezer lalu dicairkan akan kehilangan kerenyahannya.
Saat dicairkan, lemak dan uap air terpisah sehingga membuat tekstur makanan jadi lembek dan minyak terasa ‘lembap’. Ini berbeda dengan makanan beku atau frozen food yang telah dirancang agar tetap renyah setelah dibekukan dan dipanaskan ulang.
Tapi untuk gorengan rumahan, proses pembekuan merusak struktur minyak dan tepung, sehingga hasilnya jauh dari ideal. Prinsipnya, gorengan mengandung minyak yang banyak dan kelembapan tinggi.
Keduanya sulit dipertahankan saat beku lalu dipanaskan kembali. Jadi walau aman dikonsumsi, kepuasan rasa dan sensasi kerenyahan akan turun drastis setelah dibekukan.
2. Telur
Telur mentah jika dibekukan utuh (dengan cangkang) bisa berisiko karena cairan di dalamnya mengembang dan dapat meretakkan cangkang.
Retakan ini bisa memungkinkan bakteri masuk, sehingga keamanan konsumsinya bisa terganggu. Selain itu, telur yang sudah direbus juga tidak boleh disimpan di dalam freezer.
Hal tersebut bisa merusak tekstur putih telur menjadi sangat kental atau seperti getah karet. Secara nutrisi, kandungan protein dan sebagian zat gizi lain pada telur tidak rusak parah karena pembekuan.
Namun, perubahan struktur fisiknya itu sendiri sudah cukup untuk membuat banyak orang kecewa karena sensasi makannya berbeda.
3. Sayuran tinggi kandungan air
![]() |
Sayuran yang kandungan airnya tinggi, misalnya timun atau selada, setelah dibekukan lalu dicairkan akan menjadi lembek, berlendir, atau hancur teksturnya.
Selada khususnya akan rontok dan kehilangan kerenyahan atau layu. Kentang dan ubi juga tidak boleh disimpan di freezer, terutama jika sudah dipotong atau dimasak sebelumnya.
Hal tersebut bisa menyebabkan pati pada umbi-umbian tersebut berubah, sehingga merusak tekstur dan rasa.
4. Yogurt dan krim
Yogurt jika dibekukan seringkali terpisah strukturnya. Lapisan beku akan terpisah dari cairannya, sehingga membentuk tekstur icy atau berair saat dicairkan.
Konsistensi yang halus dan lembut saat masih segar sulit dipertahankan setelah melalui pembekuan. Begitu juga dengan krim yang teksturnya bisa rusak menjadi berbulir atau bergerigi.
Terutama pada krim kocok atau whipped cream. Meskipun masih bisa digunakan untuk memasak atau bahan campuran saus, tampilannya tidak akan sama seperti krim segar.
5. Keju lunak
![]() |
Keju lunak seperti cream cheese, feta, atau cottage cheese menyerap air saat proses pencairan, lalu menjadi lembek atau bahkan rembes.
Tekstur asli yang creamy atau padat ringan akan hilang dan berubah menjadi pecah atau berair. Keju keras masih lebih toleran terhadap pembekuan.
Keju keras bisa disimpan sekitar dua bulan tanpa merusak tekstur yang berlebihan. Tapi soft cheese tidak dirancang untuk suhu beku.
Strukturnya yang lembut dan kandungan airnya menjadikannya rentan terhadap sentuhan. Meski demikian, jika ditambahkan ke dalam saus atau diolah lebih lanjut, soft cheese beku masih bisa digunakan.
Pilihannya tergantung pada bagaimana keju itu akan disajikan. Jika untuk topping atau langsung dimakan, sebaiknya hindari membekukannya.
Halaman 2 dari 2
(raf/adr)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://food.detik.com/info-kuliner/d-8120422/5-makanan-yang-tak-cocok-masuk-freezer-kualitasnya-bakal-rusak