5 Penelitian Makanan yang Aneh, Rumus Pizza hingga Kari Ribuan Tahun

Jakarta –

Penelitian tentang makanan tak hanya membahas aspek nutrisi dan kesehatan saja. Ada juga penelitian makanan yang aneh dan unik.

Penelitian hingga studi tentang makanan memang bukan hal yang baru. Banyak jurnal yang menyorot tentang efek makanan, nutrisi makanan sampai dampaknya untuk kesehatan tubuh.

Di luar itu, banyak juga peneliti yang melakukan penelitian terhadap satu makanan dengan konsep hingga tema yang unik. Mulai dari penelitian mencari rumus terbaik pizza, sampai penelitian yang menemukan kari berusia lebih dari dua ribu tahun.

Dilansir dari List Verse (05/05), berikut lima penelitian makan yang aneh:

1. Peneliti Ciptakan Miso di Luar Angkasa

5 Penelitian Makanan yang Aneh, Rumus Pizza hingga Kari Ribuan Tahun Foto: Site News

Baru-baru ini sebuah jurnal bertajuk iScience menjelaskan bagaimana sekelompok peneliti mencoba membuat miso tanpa pengaruh gravitasi. Kerjasama antara peneliti dari Amerika dan Denmark akhirnya membawa bahan-bahan dasar pembuat miso ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Hal ini semata-mata untuk melihat pengaruh gravitasi terhadap rasa makanan yang diciptakan.

Pada April 2025, para ilmuwan mengumumkan bahwa mereka berhasil menciptakan miso pertama di luar angkasa. Mereka meracik pasta kedelai khas Jepang dan mengirimkannya kembali ke Bumi dalam wadah plastik. Hasilnya menunjukkan bahwa miso dari Stasiun Luar Angkasa memiliki rasa asin dan umami yang mirip dengan miso biasa di Bumi, serta mengandung banyak nutrisi. Bedanya, miso ini terasa sedikit lebih bernuansa kacang.

Meski terdengar aneh, penelitian ini memiliki manfaat praktis. Para astronot kerap kehilangan nafsu makan selama di luar angkasa, akibat indra perasa yang melemah saat berada di orbit. Para ilmuwan berharap bahwa proses fermentasi makanan langsung di luar angkasa dapat membantu mengatasi masalah ini.

2. Rumus Pizza yang Sempurna

5 Penelitian Makanan yang Aneh, Rumus Pizza hingga Kari Ribuan Tahun Foto: Site News

Pada tahun 2018, dua fisikawan dan seorang antropolog makanan menulis makalah berjudul “The Physics of Baking Good Pizza.” Mereka menggunakan prinsip-prinsip ilmu panas (termodinamika) untuk mencari cara terbaik memanggang pizza Margherita yang sederhana-dengan topping tomat, keju mozzarella, dan daun basil.

Para pembuat pizza menyarankan agar pizza dimasak dalam oven batu bersuhu 625°F (330°C) selama dua menit. Tapi bagaimana jika hanya punya oven listrik di rumah? Nah, di sinilah rumus ini berguna. Para ilmuwan menghitung panas yang dihantarkan oleh rak atau loyang logam, dan merekomendasikan memanggang pizza pada suhu 450°F (230°C) selama 170 detik. Mereka juga menambahkan rumus khusus untuk topping yang mengandung banyak air, seperti jamur atau tomat segar, yang butuh waktu lebih lama agar airnya menguap.

Penelitian mereka tidak berhenti di pizza saja. Fisikawan Italia Andrey Varlamov, salah satu penulis studi ini, juga ikut menulis makalah tentang cara terbaik mengukus pangsit.

3. Temukan Jejak Kari berusia Ribuan Tahun

5 Penelitian Makanan yang Aneh, Rumus Pizza hingga Kari Ribuan Tahun Foto: Site News

Para ilmuwan di Vietnam berhasil menyusun ulang resep kari dari 2.000 tahun yang lalu berdasarkan sisa-sisa tumbuhan kuno. Penemuan ini diyakini sebagai bukti paling awal bahwa makanan tersebut pernah dibuat dan dikonsumsi di wilayah Asia Tenggara.

Tim peneliti mempelajari sisa tumbuhan yang ditemukan pada 12 alat penggiling batu di situs arkeologi Óc Eo. Analisis menunjukkan adanya jejak beras dan beragam rempah-rempah. Bukti yang ditemukan mengungkap bahwa masyarakat Vietnam kuno telah menggunakan kunyit, jahe, temu kunci, kencur, lengkuas, cengkeh, pala, dan kayu manis. Menariknya, biji pala yang ditemukan masih mengeluarkan aroma meskipun telah berusia dua ribu tahun.

“Kami menemukan berbagai jenis rempah yang berasal dari berbagai daerah dan sampai ke Óc Eo,” jelas peneliti utama, Dr. Hsiao-chun Hung. “Semua rempah ini sudah ada di Vietnam sejak 2.000 tahun lalu, dan kemungkinan besar berperan dalam menciptakan hidangan yang dinikmati masyarakat saat itu.”

Para ilmuwan menduga kari diperkenalkan ke Asia Tenggara oleh para pelancong dari Asia Selatan. Kota Óc Eo sendiri diyakini merupakan pelabuhan utama di Kerajaan Funan, sehingga wajar jika masakan seperti kari bisa menyebar melalui jalur perdagangan.

Simak Video “Rahasia di Balik Tempe yang Wajib Kamu Tahu!“
[Gambas:Video 20detik]