Koranriau.co.id-
Banyak tradisi dan ritual makan unik di dunia. Di beberapa daerah, ada ritual makanan yang sudah ada sejak berabad-abad silam dan masih dilestarikan.
Setiap budaya di dunia punya cara unik dalam menjalani hidup, termasuk dalam hal makan. Bagi sebagian orang, makanan bukan sekadar kebutuhan sehari-hari, melainkan juga bagian dari ritual, warisan leluhur, hingga simbol kepercayaan.
Tak jarang, kebiasaan makan di suatu daerah bisa tampak sangat aneh atau mengejutkan jika dilihat dari kacamata budaya lain. Mulai dari jamuan untuk arwah hingga tradisi ekstrem dalam menikmati jamur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari Mashed (25/07/2025), berikut 5 ritual makanan paling tidak biasa dari berbagai penjuru dunia.
1. Suku Koryak Konsumsi Jamur untuk Mabuk
![]() |
Di bagian timur Rusia tinggal suku Koryak yang sudah lama terbiasa hidup di wilayah dingin dan ekstrem. Makanan mereka umumnya berupa daging rusa, ikan, dan buah-buahan yang ditemukan di hutan. Namun yang membuat mereka dikenal bukan soal makanannya, melainkan cara mereka mengonsumsi jamur yang mengandung zat tertentu dan bisa membuat mereka halusinasi.
Tradisi ini rupanya sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Suku Koryak menggunakan jamur jenis tertentu untuk tujuan rekreasi yang menimbulkan rasa senang, euforia, dan halusinasi. Yang lebih mengejutkan, anggota suku lain akan meminum urin orang yang telah mengonsumsi jamur tersebut demi merasakan efek yang sama.
Ini dilakukan karena zat aktif dalam jamur masih tersisa dalam urin. Namun perlahan tradisi ini perlahan mulai ditinggalkan oleh suku Koryak setelah minuman beralkohol, khususnya vodka, mulai dikenal di wilayah mereka.
2. Tradisi Cheese Rolling di Inggris
![]() |
Setiap tahunnya di Cooper’s Hill, kota Gloucestershire, Inggris, diadakan acara cheese rolling. Sesuai namanya, acara ini melibatkan roda keju besar yang dilempar dari atas bukit curam. Para peserta kemudian berlari menuruni bukit demi mengejar keju tersebut.
Siapa yang sampai duluan di bawah maka berhak membawa pulang kejunya. Meski terdengar lucu, acara ini cukup berisiko karena kemiringan bukit cukup curam dan sering menyebabkan peserta cedera. Tradisi ini sudah berlangsung selama ratusan tahun, diyakini berasal dari ritual kesuburan kuno. Saat masa perang dan masa sulit seperti tahun 1941 hingga 1954, keju asli sempat diganti dengan versi kayu karena keterbatasan bahan pangan.
3. Makan Bersama Orang Meninggal di Toraja
![]() |
Indonesia terkenal dengan keberagaman budaya dan sukunya di setiap daerah. Salah satunya di Toraja, Sulawesi Selatan. Masyarakat di sini memiliki pandangan unik terhadap kematian. Saat seseorang meninggal, jasadnya tidak langsung dikuburkan.
Sebaliknya mayat tersebut disimpan di rumah selama berbulan-bulan, bahkan hingga bertahun-tahun, sebelum upacara pemakaman dilakukan. Selama masa tersebut, orang yang telah meninggal dianggap masih menjadi bagian dari keluarga. Mereka ikut dalam aktivitas sehari-hari, termasuk saat makan.
Ritual ini termasuk menyediakan meja dan menyajikan makanan untuk mereka yang telah tiada. Tidak hanya sekali, makanan disajikan untuk sarapan, makan siang, makan malam, hingga di sore hari. Tradisi ini sudah ada sejak abad ke-9 dan masih dilestarikan hingga sekarang.
4. Pesta Makan Mewah dari Kashmir
Tradisi makan bersama atau dikenal dengan nama Wazwan ternyata bukan sekadar hidangan, melainkan perayaan kuliner yang sarat nilai budaya dan seni. Tradisi ini berasal dari Kashmir, India Utara, dan sudah ada sejak abad ke-15 ketika para juru masak dari Asia Tengah menetap di sana setelah invasi Timur.
Pesta ini terdiri dari 36 hidangan berbeda yang disajikan secara bertahap, mulai dari seekh kebab, korma, iga kambing, hingga berbagai hidangan kari, yogurt, chutney, dan daging panggang.
Makanan disajikan dalam nampan besar bernama traem dan dinikmati bersama oleh empat orang. Wazwan dianggap sebagai bentuk seni yang serius. Juru masaknya disebut vaste waze, dipandang sebagai ahli yang benar-benar menguasai keahlian memasak tingkat tinggi.
5. Budaya Minum Darah Sapi
![]() |
Di wilayah Kenya dan Tanzania, suku Maasai sudah ada sejak dulu dan masih bertahan hingga sekarang. Mereka hidup dengan mempertahankan nilai-nilai dari leluhur, secara tradisional dan sederhana.
Tentunya suku Maasai memiliki banyak tradisi yang hingga sekarang masih dilakukan. Salah satunya merayakan acara spesial dengan minum darah sapi segar, padahal suku Maasai terbilang jarang makan daging sapi.
Namun bagi mereka meminum darah sapi merupakan bentuk dari perayaan. Darah sapi dipercaya memiliki banyak manfaat untuk kesehatan bagi suku Maasai. Salah satunya meningkatkan sistem imun tubuh, terutama bagi wanita yang baru saja melahirkan atau bagi orang-orang yang sedang sakit.
Halaman 2 dari 2
(sob/adr)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://food.detik.com/info-kuliner/d-8029213/5-ritual-dan-tradisi-makan-nyentrik-di-dunia-ada-dari-toraja