Ternyata Ini Fungsi Potongan Rumput Plastik di Sushi Kemasan

Jakarta –

Jika beli sushi kemasan di restoran atau supermarket, umumnya ada rumput plastik di antara sushi tersebut. Rupanya rumput plastik tersebut punya fungsi.

Sushi kini telah menjadi makanan global dengan beragam versi dan jenis. Bahkan, variasi sushi juga semakin berkembang.

Makanan Jepang ini juga tidak hanya bisa dinikmati langsung di restoran karena sudah banyak yang menawarkan sushi versi kemasan. Jenis sushi ini kerap jadi pilihan untuk dinikmati di rumah atau dibawa.

Namun, terdapat hal menarik di balik sushi kemasan ini. Ketika membeli sushi, biasanya di sela-sela sushi ada potongan plastik kecil berwarna hijau dan berbentuk seperti rumput.

Memang terlihat seperti sebatas dekorasi, tetapi ternyata ada alasan penambahan rumput plastik ini.

Berikut penjelasannya seperti dilansir dari rd.com (10/03/2025).

1. Rumput hijau plastik dalam sushi

Rumput hijau plastik di dalam sushi disebut juga dengan haran atau baran. Foto: Getty Images/keiichihiki

Rumput hijau plastik di dalam sushi kemasan dikenal sebagai ‘baran’ dalam bahasa Jepang.

Nama tersebut mengacu pada tanaman bernama ‘haran’, tetapi terkadang diucapkan sebagai baran.

Profesor sejarah Jepang di University of Kansas, Eric C. Rath, PhD juge mengungkap kalau dalam bahasa Inggris, tanaman ini disebut sebagai cast iron plat karena sulit mati.

Selain disajikan di sushi, baron juga sering disertakan dalam makanan bento khas Jepang.

2. Sudah dipakai sejak lama

Rumput ini juga sudah dipakai dalam hidangan sushi sejak lama. Foto: Getty Images/keiichihiki

Meskipun rumput plastik pada sushi terdengar seperti perkembangan modern, tetapi ide di baliknya sudah ada selama berabad-abad.

Nancy Singleton Hachisu, jurnalis makanan mengungkap bila bunga, daun, buah, dan ranting telah digunakan untuk melapisi wadah dalam masakan Jepang selama lebih dari satu milenium

Namun, penggunaan rumput untuk memisahkan makanan ini mulai lazim selama periode edo tahun 1603-1864.

Awalnya setiap daerah menggunakan pembatas berbeda. Dimana wilayah kansai yang menggunakan haran, sedangkan wilayah Kanto menggunakan sasanoha (daun dari tanaman bambu).

Penggunaan rumput sushi plastik di restoran juga sudah dimulai pada tahun 1960-an.

Selama periode pasca perang, Jepang mulai berkembang pesat. Rath mengungkap bila hal tersebut lantas meningkatkan standar hidup banyak warga Jepang. Salah satu efeknya yaitu orang Jepang lebih banyak makn sushi.

Peningkatan jumlah masyarakat yang makan sushi ini akhirnya membuat sushi diproduksi secara massal. Bahkan, tidak sedikit restoran atau supermarket menawarkan sushi kemasan yang bisa dibawa pulang.

Tujuan dibalik penambahan rumput plastik ini bisa dibaca pada halaman selanjutnya!

Simak Video “Murah Meriah! Makan Sushi di Mal Mulai Rp 10 Ribu per Piring“
[Gambas:Video 20detik]