Koranriau.co.id-

INSIDEN ledakan besar terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Senin, 12 Mei 2025. Sebanyak 13 orang tewas dalam kejadian yang berlangsung saat proses pemusnahan amunisi kedaluwarsa oleh TNI AD. Berikut ini adalah tujuh fakta penting seputar tragedi tersebut.
1. Lokasi dan waktu kejadian
Ledakan terjadi sekitar pukul 09.30 WIB di lahan milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang terletak di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut. Lokasi ini sudah lama digunakan oleh TNI AD untuk memusnahkan amunisi tidak layak pakai.
2. Dilakukan oleh personel Gudang Pusat Amunisi TNI AD
Pemusnahan dilakukan oleh personel dari Gudang Pusat Amunisi (Gupusmu) III Peralatan TNI AD. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari prosedur rutin untuk mengelola dan menghancurkan amunisi yang sudah kedaluwarsa agar tidak membahayakan.
3. Ledakan terjadi saat penyusunan detonator
Ledakan bukan berasal dari proses peledakan utama. Menurut keterangan TNI, ledakan terjadi di dalam lubang saat proses penyusunan detonator atau pemicu ledakan. Hal ini mengindikasikan adanya potensi kegagalan prosedur teknis.
4. Total 13 orang meninggal dunia
Korban meninggal berjumlah 13 orang, terdiri dari 4 anggota TNI dan 9 warga sipil. Ini menjadikan insiden ini sebagai salah satu kecelakaan militer non-pertempuran paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir.
5. Rincian identitas korban tewas
Berikut ini adalah nama-nama korban berdasarkan kategori:
Anggota TNI:
-
Kolonel Cpl Antonius Hermawan
-
Mayor Cpl Anda Rohanda
-
Kopral Dua (Kopda) Eri Priambodo
-
Prajurit Satu (Pratu) Aprio Setiawan
Warga sipil:
-
Agus bin Kasmin
-
Ipan bin Obur
-
Anwar bin Inon
-
Iyus Ibing bin Inon
-
Iyus Rizal bin Saepuloh
-
Toto (nama lengkap tidak disebutkan)
-
Dadang (nama lengkap tidak disebutkan)
-
Rustiawan (nama lengkap tidak disebutkan)
-
Endang (nama lengkap tidak disebutkan)
Beberapa dari korban sipil dilaporkan berada di sekitar lokasi untuk memungut sisa logam atau logistik pascaledakan, namun kemudian terkena ledakan susulan.
6. Dugaan penyebab melibatkan ledakan susulan
TNI menduga bahwa setelah ledakan pertama, masih ada amunisi yang belum meledak. Ketika warga mendekati lokasi untuk mengambil sisa logam, terjadi ledakan susulan yang menyebabkan jatuhnya korban dari kalangan sipil.
7. Langkah investigasi dan pengamanan tambahan
TNI AD tengah melakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengetahui penyebab pasti ledakan dan mengevaluasi apakah terdapat kelalaian prosedur. Selain itu, pengamanan ketat diberlakukan di area kejadian untuk mencegah warga kembali mendekat, mengingat potensi bahan peledak aktif yang masih tersisa. (Z-10)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/humaniora/771073/7-fakta-lengkap-tragedi-ledakan-amunisi-tni-di-garut