Koranriau.co.id-

BANK Indonesia (BI) menyampaikan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada triwulan I 2025 menembus US$430,4 miliar atau senilai Rp7.120,45 triliun (kurs Rp16.536). Angka ini secara tahunan tumbuh sebesar 6,4% year on year (yoy). Laju pertumbuhan ULN pada triwulan I 2025 tercatat lebih besar dibandingkan dengan triwulan sebelumnya atau dari Oktober–Desember 2024.
“Utang luar negeri Indonesia pada periode tersebut lebih tinggi dibandingkan pada triwulan IV 2024 yang sebesar 4,3%,” ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso dalam keterangan pers, Kamis (15/5).
Dominasi pemanfaatan utang tersebut dimanfaatkan untuk kebutuhan negara.
Posisi ULN pemerintah pada triwulan I 2025 sebesar 206,9 miliar dolar AS, atau tumbuh sebesar 7,6% yoy. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan 3,3% yoy pada triwulan IV 2024.
Denny menjelaskan perkembangan ULN tersebut dipengaruhi oleh penarikan pinjaman dan peningkatan aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) internasional.
“Pemerintah berkomitmen menjaga kredibilitas dengan mengelola ULN secara hati-hati, terukur, dan akuntabel untuk mewujudkan pembiayaan optimal,” katanya.
Sebagai salah satu instrumen pembiayaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), ULN pemerintah dimanfaatkan antara lain untuk mendukung sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial dengan porsi
22,4% dari total ULN pemerintah, lalu 18,5% untuk administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib, 16,5% untuk jasa pendidikan, 12% untuk konstruksi serta 8,7% untuk transportasi dan pergudangan.
“Posisi ULN pemerintah tersebut tetap terjaga karena didominasi utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total ULN pemerintah,” jelas Denny.
Selanjutnya, BI mencatat pada triwulan I 2025, posisi ULN swasta sebesar 195,5 miliar dolar AS, atau mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 1,2% yoy. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan kontraksi triwulan sebelumnya sebesar 1,6% yoy.
Perkembangan tersebut terutama didorong oleh ULN bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporation) yang mencatat kontraksi pertumbuhan sebesar 0,9% yoy, lebih rendah dibandingkan kontraksi 1,7% yoy pada triwulan IV 2024.
Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari sektor industri pengolahan, jasa keuangan dan asuransi, pengadaan listrik dan gas, serta pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 79,6% dari total ULN swasta.
Secara umum, Denny menegaskan struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Hal ini tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang terjaga sebesar 30,6%, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 84,7% dari total ULN. (H-4)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/ekonomi/772210/triwulan-i-2025-utang-luar-negeri-ri-melonjak-jadi-rp7120-triliun