Koranriau.co.id-

PARA pengunjung sebuah situs wisata bersejarah berusia ratusan tahun di Tiongkok timur panik. Mereka berlarian setelah ratusan genteng atap terlepas dan jatuh dari ketinggian lebih dari dua lantai.
Menara Genderang Fengyang merupakan salah satu menara terbesar sejenis di Tiongkok, menurut media pemerintah. Menara ini dibangun tahun 1375 dan digunakan untuk mengumumkan dimulainya upacara dan penunjuk waktu.
Menara ini merupakan daya tarik wisata utama di Provinsi Anhui, yang berjarak sekitar 200 mil dari Beijing, ibu kota Tiongkok.
Pada Senin (19/5), suasana tenang di sekitar lokasi berubah drastis ketika ratusan genteng atap mulai meluncur dan menghantam tanah. Peristiwa itu menimbulkan awan debu abu-abu kecokelatan yang besar.
“Genteng jatuh berlangsung selama satu hingga dua menit,” kata seorang saksi mata kepada Yangcheng Evening News, surat kabar yang dikelola negara.
Saksi lain menggambarkan bagaimana ia mendengar suara genteng yang jatuh satu per satu, saat berada di sebuah toko di pintu masuk Menara Genderang. “Tidak ada orang di alun-alun dan tidak ada yang terluka,” ujarnya kepada media pemerintah The Beijing News.
“Kalau kejadiannya sedikit lebih lambat, pasti sudah banyak anak-anak yang bermain (di dekat menara) setelah makan malam.”
Biro kebudayaan dan pariwisata setempat mengatakan tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dan “situasinya sedang diselidiki.”
Insiden ini terjadi hanya satu tahun setelah menara tersebut direnovasi akibat kerusakan ringan pada bagian atapnya. Bangunan ini terdiri dari dua bagian: fondasi menara dari era Dinasti Ming dan menara yang berdiri di atasnya. Kerusakan terutama terjadi pada bagian atas, yang sebelumnya pernah dibangun ulang pada 1995, menurut pejabat lokal.
Kabupaten Fengyang terkenal akan sejarah dan budayanya, dan merupakan kampung halaman Zhu Yuanzhang (Kaisar Hongwu), pendiri Dinasti Ming.
Ia memimpin masa kejayaan yang ditopang perdagangan internasional yang kuat dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Pada masa ini pula, Tiongkok menggantikan mata uang tradisional berupa perak dan emas dengan uang kertas. (CNN/Z-2)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/internasional/774803/atap-menara-genderang-bersejarah-di-tiongkok-ambruk-pengunjung-panik