Koranriau.co.id-
Mie ayam legendaris di Pulo Mas ini sudah ada sejak 1986. Pilihan topping mie ayamnya beragam dengan cita rasa nikmat, tanpa bahan pengawet.
Di antara deretan gerobak kaki lima kawasan Pulo Mas, Jakarta Timur, nama Mie Ayam Cak Kandar sudah lama jadi perhatian. Sejak didirikan pada 1986, gerobak sederhana ini konsisten menyajikan mie ayam dengan cita rasa khas dan pilihan topping yang tak biasa.
Lokasi tepatnya di Jalan Pulo Mas Timur K No.47, tepatnya kawasan perumahan besar. Pemiliknya, Sukandar, yang lebih akrab disapa Cak Kandar merupakan perantau asal Malang, Jawa Timur atau Arema.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menawarkan racikan mie ala Wonogiri. Pelanggannya datang dari berbagai penjuru, tak hanya karena rasanya tetapi juga karena kualitas mie ayam yang tak pernah berubah selama puluhan tahun.
Salah satu keistimewaan dari Mie Ayam Cak Kandar terletak pada ragam topping yang bisa dipilih sesuai selera. Mulai dari ati ampela, ceker, bakso, telur muda, hingga pangsit goreng dan rebus, tersedia di sini.
Dengan harga mulai dari Rp 20.000, porsi yang disajikan pun tergolong besar dan mengenyangkan. Berikut kisah menarik perjalanan Cak Kandar menjalankan usaha mie ayam gerobaknya:
1. Merantau dari Malang ke Jakarta
![]() |
Mungkin banyak yang mengira bahwa Mie Ayam Cak Kandar ini menjual mie ayam ala Malang. Akan tetapi gerobak sederhana ini spesialis penyaji mie ayam aneka topping dengan bumbu racikan khas Wonogiri.
“Sebelum jualan mie ayam, saya itu kerja di bagian ekspedisi. Tapi kemudian setelah itu saya belajar cara buat mie ayam Wonogiri ke sahabat saya yang merupakan asli orang Wonogiri,” ujar Cak Kandar ketika ditemui detikFood di kedainya (03/07/2025).
![]() |
Dari sana ia mulai berjualan keliling di sekitar Pulo Mas.
“Tahun 1986, Pulo Mas masih sepi dan belum ada rumah-rumah besar seperti ini. Saya dulu jualannya keliling pakai gerobak depan lapangan tennis, nah karena lapangan tennisnya lagi direnovasi sementara pindah ke sini. Tapi nanti kalau sudah selesai pembangunannya kita akan jualan di area kantinnya,” jelasnya.
2. Mie Ayam Aneka Topping
![]() |
Setiap harinya Cak Kandar bisa menghabiskan 15-20 kg mie. Untuk mie di sini memang buatan pabrik yang sudah menjadi langganannya sejak dulu, akan tetapi Cak Kandar tetap memilih mie tanpa pengawet demi menjaga kualitas dan keamanan makanan.
“Ciri khasnya di sini itu banyak topping. Dari ati ampela, bakso, telur, pangsit sampai ceker semuannya ada. Untuk harga seporsinya itu dari Rp 20.000, mungkin banyak yang pikir harganya mahal, tapi bisa saya jamin kualitas dan rasanya beda dari mie ayam gerobak lainnya,” tuturnya.
![]() |
Karena usianya yang sudah tak muda lagi, Cak Kandar hanya melayani pengunjung pada jam makan siang saja. Sisanya, ia menyerahkan ke pegawainya yang sudah dilatihnya untuk meracik mie.
3. Rasa Mie Ayam yang Bikin Nagih
![]() |
Di Mie Ayam Cak Kandar, jenis mie yang digunakan hanya ada satu yaitu bentuk mie keriting yang teksturnya garing dan tidak lembek. Racikan bumbunya standar ala mie ayam khas Wonogiri, yang memadukan rasa gurih dan sedikit manis.
Namun yang membedakannya memang terletak pada toppingnya. Pada mie ayam ati ampela contohnya, potongan ati dan ampela ayamnya besar dengan bumbu sedikit berminyak. Rasanya enak dan tidak amis sama sekali.
![]() |
Kemudian pada menu mie yamin bakso, Cak Kandar meracik bumbunya agar rasa manis dari kecap seimbang dengan minyak ayamnya. Tak ketinggalan kehadiran sambal pedasnya yang digoreng dan pedas menyengat jadi ciri khas sendiri di sini.
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://food.detik.com/warung-makan/d-7997778/spesial-racikan-mie-ayam-sejak-1986-diberi-topping-ati-ampela