Nasional

Suriah Tarik Pasukan dari Sweida Setelah Sepakat Gencatan Senjata Baru

Koranriau.co.id-

Suriah Tarik Pasukan dari Sweida Setelah Sepakat Gencatan Senjata Baru
Pemerintah Suriah menarik pasukan dari kota Druze, Sweida, setelah kesepaktan gencatan senjata yang baru.(Aljazeera)

PEMERINTAHAN Suriah mengumumkan penarikan pasukan dari kota mayoritas Druze, Sweida, Rabu (16/7) malam, setelah tercapai kesepakatan gencatan senjata baru yang dijanjikan akan menghentikan seluruh operasi militer di wilayah tersebut.

Gencatan senjata sebelumnya yang diumumkan Selasa tidak berdampak signifikan, sementara bentrokan selama beberapa hari terakhir telah menewaskan lebih dari 300 orang, menurut laporan lembaga pemantau.

Dalam teks perjanjian baru yang dirilis Kementerian Dalam Negeri, disepakati penghentian total operasi militer dan pembentukan komite pengawas yang terdiri dari pejabat pemerintah serta pemimpin spiritual Druze.

Kementerian Pertahanan menyatakan pasukan telah mulai meninggalkan Sweida “setelah menyelesaikan operasi penyisiran terhadap kelompok bersenjata ilegal.” Namun, tidak ada kejelasan apakah semua aparat keamanan lain yang dikerahkan ke kota itu juga akan ditarik.

Poin Perjanjian dan Reaksi Beragam

Dalam tayangan televisi pemerintah, Sheikh Youssef Jarboua—salah satu dari tiga pemimpin spiritual utama Druze—membacakan 10 poin perjanjian, termasuk rencana integrasi penuh Provinsi Sweida ke dalam negara Suriah.

Perjanjian itu juga menjamin keselamatan warga sipil dan properti mereka, menyusul laporan eksekusi kilat dan penjarahan oleh pasukan pemerintah dan sekutunya. Selain itu, ada komitmen membebaskan tahanan serta menyelidiki nasib orang-orang yang hilang.

Namun, tidak semua pihak menerima kesepakatan ini. Sheikh Hikmat al-Hijri, tokoh Druze berpengaruh lainnya, menolak perjanjian tersebut.

“Tidak mungkin ada kesepakatan atau negosiasi dengan kelompok bersenjata yang menyebut dirinya pemerintah,” tegas Hijri dalam pernyataan resminya. Sebelumnya, ia sempat menyerukan bantuan kepada Presiden AS Donald Trump, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan pemimpin dunia lainnya untuk “menyelamatkan Sweida.”

Kelompok Bersenjata Druze Tetap Menolak

Gerakan Men of Dignity, salah satu kelompok bersenjata Druze terbesar di wilayah itu, juga menolak gencatan senjata jika tidak mencakup penarikan penuh pasukan pemerintah.

“Setiap perjanjian yang tidak mencakup penarikan total pasukan pendudukan… tidak akan bisa diterima,” tulis kelompok tersebut di Facebook. Mereka berjanji akan terus bertempur hingga “penyerbu mundur dari semua desa dan kota yang telah mereka nodai.”

Bentrokan Berawal dari Konflik Druze dan Suku Badui

Kekerasan di Sweida pecah pada Minggu setelah bentrokan antara milisi Druze dan suku Badui yang memang memiliki konflik lama. Pemerintah lalu mengerahkan pasukan ke Sweida, tetapi saksi mata menyebut mereka justru bergabung dengan suku Badui untuk menyerang para pejuang dan warga Druze. (AFP/Z-2)

Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/internasional/792301/suriah-tarik-pasukan-dari-sweida-setelah-sepakat-gencatan-senjata-baru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *