5 Resto China Kontroversial, Tawarkan Plasenta hingga Kotoran Gajah
Makanan

5 Resto China Kontroversial, Tawarkan Plasenta hingga Kotoran Gajah

Koranriau.co.id-

Jakarta

Di China banyak restoran yang menawarkan konsep tak biasa. Beberapa bahkan cukup kontroversial hingga dikecam banyak orang.

Selain Jepang yang terkenal dengan keberagaman restoran tematiknya yang unik, China juga tersohor. Banyak tempat makan di sini menghadirkan konsep unik menarik perhatian.

Akan tetapi dari banyaknya restoran unik di China, beberapa restoran dianggap terlalu berlebihan dari segi etika hingga menu yang disajikan. Tak heran beberapa restoran ini viral di media sosial di China karena mengundang pro dan kontra.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mulai dari restoran yang ketahuan olah plasenta jadi makanan untuk pengunjung, sampai restoran mewah yang menawarkan pengalaman bersantap makan dessert dari kotoran gajah. Berikut lima resto di China yang kontroversial:

1. Restoran Olah Plasenta Bayi

Duh! Resto China Ini Ketahuan Olah Plasenta Bayi Jadi Suplemen KesehatanDuh! Resto China Ini Ketahuan Olah Plasenta Bayi Jadi Suplemen Kesehatan Foto: Site News

Sebuah restoran kecil di kota Changzhou, China viral setelah ketahuan mengolah plasenta bayi menjadi suplemen kesehatan. Restoran ini menawarkan jasa kapsulisasi plasenta, baik yang dibawa sendiri oleh pelanggan maupun yang mereka sediakan. Harganya mencapai 800 yuan atau setara Rp 1,8 juta.

Meski plasenta dipercaya bermanfaat, tapi praktik ini sudah dilarang di China sejak 2015. Pemilik restoran berdalih bahwa plasenta dikirim dari rumah sakit ibu dan anak, lalu dicampur ginseng sebelum dijual sebagai obat tradisional.

Temuan ini langsung memicu penyelidikan dari otoritas kesehatan setempat. Publik mengecam praktik tersebut karena dianggap menjijikkan dan tak manusiawi, meski sebagian menganggapnya bukan hal baru. Pemerintah menegaskan bahwa plasenta adalah milik ibu yang melahirkan dan tidak boleh diperjualbelikan.

2. Restoran Hotpot Pakai ‘Saliva Oil’

kuah hot pot dicampur 'saliva oil'kuah hot pot dicampur ‘saliva oil’ Foto: Weibo/iStock

Sebuah restoran hot pot di Beijing dikecam setelah ketahuan menggunakan ‘saliva oil’ atau minyak daur ulang dari sisa kuah hotpot pedas milik pelanggan sebelumnya. Minyak bekas itu dicampur dengan minyak baru, lalu disajikan ulang demi menghemat biaya dan memperkuat rasa.

Investigasi dari Badan Regulasi Pasar Nanchong menemukan lebih dari 11 kilogram lemak sapi bekas di dapur restoran, serta empat panci sup siap saji yang kualitas minyaknya mencurigakan. Pemilik restoran mengaku telah melakukan praktik ini sejak beberapa bulan sebelumnya demi menyelamatkan usaha restorannya yang merugi.

Kasus ini telah dilimpahkan ke polisi, mengingat praktik ini melanggar Undang Undang Keamanan Pangan China. Beberapa netizen mengklaim penggunaan minyak daur ulang di hot pot sebenarnya sudah menjadi rahasia umum di kalangan pelanggan lokal.

3. Dessert dari Kotoran Gajah

Resto Mewah di Shanghai Ini Tawarkan Dessert Kotoran GajahResto Mewah di Shanghai Ini Tawarkan Dessert Kotoran Gajah Foto: SCMP/Site News

Restoran mewah bernama Canopia di Shanghai, China viral karena menyajikan dessert unik dari kotoran gajah. Restoran ini memang mengusung tema alam dan eco-friendly.

Restoran ini menyajikan 15 menu seharga Rp 9 juta, termasuk hidangan penutup dari kotoran gajah yang telah disterilisasi dan dikeringkan lalu dipadukan dengan parfum herbal, selai buah, dan sorbet madu.

Konsep ini menuai kritik karena dinilai ekstrem dan berisiko bagi kesehatan. Meski sudah didesinfeksi, belum jelas apakah hidangan dari kotoran gajah itu memenuhi standar keamanan pangan di China atau tidak.

Otoritas setempat pun melakukan investigasi dan menemukan bahan makanan ekstrem lain seperti ulat bambu dan semut di restoran itu. Kasus ini memicu kontroversi di media sosial karena dianggap melampaui batas kreativitas kuliner dan membahayakan konsumen.

4. Ngeteh Bareng Anak Singa

Ngeteh bareng anak singa di restoran China yang menuai pro kontra.Ngeteh bareng anak singa di restoran China yang menuai pro kontra. Foto: Duouyin/Weibo

Restoran Wanhui di Taiyuan, China baru-baru ini menuai kritik usai menawarkan paket ngeteh sambil memeluk anak singa seharga Rp 2,5 juta. Dalam video viral, pengunjung terlihat menggendong singa layaknya bayi saat menikmati teh.

Restoran juga menghadirkan hewan lain seperti llama dan rusa sebagai atraksi tambahan. Meski baru dibuka Juni lalu, konsep ini langsung jadi sorotan publik.

Netizen mengecam praktik tersebut karena dinilai mengabaikan kesejahteraan hewan dan hanya menguntungkan kalangan tertentu. Banyak yang menuntut intervensi dari otoritas untuk menghentikan aktivitas semacam ini.

5. Restoran Hotpot Para Jomblo

restoran hot pot terbesar di China yang menampung 5.800 pengunjungrestoran hot pot di China. Foto: Facebook T-Time HK / YouTube

Sebuah restoran hot pot di Wuhan, China beberapa waktu lalu sempat viral karena menawarkan konsep kencan dadakan bagi pengunjung yang datang sendirian. Pengunjung lajang bisa duduk di meja khusus dengan sekat kayu yang dapat diturunkan saat ingin mulai berkenalan.

Konsep ini memungkinkan para pengunjung yang jomblo untuk ngobrol dan makan bersama, bahkan berbagi nomor kontak. Ada juga yang menghibur pasangannya dengan bermain gitar. Pemilik restoran menyebut, setiap dua hingga tiga hari selalu ada pasangan baru yang terbentuk dari kegiatan ini.

Respons warganet pun beragam ada yang menganggapnya kreatif, tapi ada juga yang mempertanyakan kenyamanan jika tidak cocok dengan pasangan yang kebetulan duduk di meja yang sama.

Halaman 2 dari 2

Simak Video “Pelari Newbie Jangan Gegabah!
[Gambas:Video 20detik]
(sob/adr)





Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://food.detik.com/info-kuliner/d-8017927/5-resto-china-kontroversial-tawarkan-plasenta-hingga-kotoran-gajah

redaksiriau
Redaksi Riau Merupakan Jurnalis Part Time Dari Koran Riau yang bekerja di beberapa media skala nasional di indonesia
https://www.koranriau.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *