Koranriau.co.id-
Jakarta –
Samosa telah lama menjadi makanan populer di India. Rupanya ada kisah menarik di balik popularitas hidangan tersebut sebelum jadi ikon makanan di Mumbai.
Seperti di Indonesia, India juga punya beragam kuliner yang punya kisah menarik di baliknya. Salah satunya samosa, makanan ringan berbentuk segitiga yang terbuat dari kulit renyah diisi dengan berbagai bahan. Bisa kentang kacang, atau daging.
Makanan ini sebenarnya tersebar luas di Asia Selatan dan Timur Tengah. Namun di India, hidangan tersebut punya kisah perjalanan tersendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berawal dari seorang penjual makanan bernama Vishindas Wadhwa yang sejak 1975 sudah mulai menjajakan gorengan ini lewat kios kecil di Sion bernama Guru Kripa, lapor news18.com pada Jumat, (12/9/2025).
Restoran Guru Kripa muncul ketika keluarga Sindhi (dari Pakistan) yang tidak terhitung jumlahnya, bermigrasi ke India untuk awal yang baru. Di antara mereka ada keluarga Wadhwa, yang juga meninggalkan Karachi, Sindhi dan memulai kehidupan mereka di Mumbai, India.
Di kota baru ini, salah satu putra keluarga Wadhwa bernama Vishindas Wadhwa memulai bisnis kuliner dengan jualan samosa. Awalnya samosa tersebut juga hanya dijual puluhan perak lewat gerobakan. Hasil dari jualan samosa gerobakan ini lalu dipakai untuk menghidupi keluarganya.
![]() |
Siapa sangka camilan sederhana tersebut memenangkan hati banyak orang. Seiring berjalannya waktu, Vishindas mendapat banyak permintaan.
Popularitas samosanya yang menningkat membuat Vishindas menjadi lebih percaya diri untuk bermimpi besar. Sampai di tahun 1975, ia memutuskan membeli sebuah kios kecil di Sion dan menamainya sebagai Guru Kripa.
Sejak jualan di kios tersebut, samosanya semakin banyak dikenal. Bahkan bintang film legendaris dan chef terkenal membicarakan makanan tersebut.
Selama bertahun-tahun, samosa menjadi viral bahkan kios samosa Guru Kripa ini berhasil memasok makanannya ke beberapa teater di seluruh Mumbai. Pada puncak kesuksesannya, gerai samosa itu bisa menjual hampir 15.000 hingga 20.000 buah samosa dalam satu hari.
Tetapi seiring waktu popularitas teater menurun. Hal tersebut juga berdampak kepada keuntungan penjualan samosa yang ikut menurun. Dari tadinya bisa 20.000 per hari, jadi hanya sekitar 4.000 hingga 7.000 buah per harinya.
![]() |
Meskipun begitu, gorengan India ini tetap mendapat perhatian tersendiri di masyarakat Mumbai. Selama hampir lima puluh tahun, orang-orang mengantre di tempat ikonik di Sion itu untuk menikmati camilan yang disebut terbaik di kota Mumbai.
Bertahun-tahun menjalani usaha samosa ini, pada Februari 2021 Vishindas Wandha meninggal dunia karena penyakit jantung. Bisnis kuliner tersebut lalu diteruskan oleh putra dan cucu-cucunya.
Mereka mengambil alih warisan yang sudah dibangun Vishindas dengan kerja keras dan semangat. Generasi penerus ini lalu mengembangkan Guru Kripa. Sampai pada Juni 2025, Guru Kripa membuka gerai kedua di Charni Road, dekat Royal Opera House. Samosa yang dijual juga tidak hanya satu varian, tetapi lebih banyak rasa ditawarkan ke penggemar.
(aqr/adr)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://food.detik.com/info-kuliner/d-8111699/berawal-dari-jualan-gerobakan-samosa-jadi-camilan-terkenal-di-mumbai