Koranriau.co.id-

ANGGOTA keluarga inti santri korban musala ambruk Ponpes Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, dikumpulkan di Posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (2/10). Mereka akan dilakukan tes DNA untuk dicocokkan dengan DNA para korban yang saat ini masih terjebak di reruntuhan bangunan.
Para wali santri yang dikumpulkan tersebut adalah perwakilan keluarga inti. Bisa bapak, ibu, kakak ataupun adik.
Di posko BNPB ini para wali santri diberikan penjelasan, bahwa mereka akan menjalani tes DNA. Petugas menegaskan, bahwa yang menjalani tes DNA hanya perwakilan keluarga inti.
“Siapa yang keluarga inti angkat tangan, siapa yang bukan keluarga inti angkat tangan,” kata Sekda Pemkab Sidoarjo Fenny Apridawati, saat berbicara dengan para wali santri sebelum acara dimulai.
Sejumlah wali santri yang bukan keluarga inti, diminta untuk memanggil perwakilan keluarga inti mereka. Tes DNA dilakukan untuk dicocokkan dengan DNA para korban agar bisa mengidentifikasi korban.
Meskipun data masih berubah, diperkirakan masih ada puluhan santri yang terjebak di reruntuhan bangunan roboh. Kamis ini sudah memasuki hari keempat, artinya sudah hampir melewati masa golden time 72 jam.
Di lokasi reruntuhan bangunan ambruk, sudah disemprot cairan disinfektan. Hal tersebut dilakukan karena muncul bau menyengat, dari balik reruntuhan. (HS/E-4)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/nusantara/816892/perwakilan-keluarga-inti-korban-musala-ambruk-dikumpulkan-untuk-tes-dna