Koranriau.co.id-
Spons cuci piring jadi alat andalan bersih-bersih di dapur. Namun dalam penggunaannya, banyak orang masih belum menyadari kesalahan yang dilakukan hingga membahayakan kesehatan.
Spons cuci piring efektif menghilangkan noda membandel di piring atau alat makan kotor, tapi banyak orang yang masih kurang tepat menggunakannya.
Kesalahan memakai spons cuci piring tidak boleh dianggap enteng. Pasalnya, spons yang berongga dan lembab bisa dengan mudah ditumbuhi bakteri patogen yang membahayakan kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari Mashed (18/08/2024), berikut kesalahan umum pakai spons cuci piring:
1. Menganggap spons cuci piring selalu bersih
Spons tidak sebersih yang dikira. Dr. Manan Sharma mengungkap kesalahan terbesar adalah mengabaikannya dan menganggap spons bersih dan tidak dapat menyebarkan bakteri pembusuk atau patogen di dapur.
Faktanya, spons seperti alat dapur lain yang perlu dibersihkan dan dicuci rutin. Fakta bahwa spons berpori dan memiliki banyak sudut dan celah membuat benda ini lebih mudah menjadi tempat bakteri tumbuh dan berkembang biak.
2. Spons cuci piring terlalu basah
![]() |
Dr. Kristen Gibson mengungkap salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan banyak orang yaitu membuat spons basah atau sangat lembap ketika sedang tidak digunakan.
Spons basah merupakan media sempurna untuk pertumbuhan mikroorganisme.
Dr. Gibson mengemukakan mayoritas bakteri membutuhkan kelembaban untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Jika nutrisi tersedia, maka air yang tersedia memungkinkan mereka untuk memanfaatkan nutrisi tersebut.
Sehingga, ketika membiarkan spons basah saat tidak dipakai, pada dasarnya itu membantu koloni mikroorganisme spons tumbuh lebih banyak.
Kelembapan bukan satu-satunya masalah, melainkan suhu dapur juga memengaruhi. Menurut Dr.Gibson, membiarkan spons basah pada suhu tepat dapat menciptakan kondisi tempat patogen bawaan makanan dapat tumbuh, atau setidaknya bertahan hidup lebih lama.
Menurut USDA (Departemen Pertanian Amerika Serikat), kisaran suhu sempurna bagi bakteri tumbuh yaitu sekitar 4 sampai 60 derajat celcius.
3. Menyimpan spons cuci piring sembarangan
Dr. Manan Sharma dan Dr. Kristen Gibson menyarankan untuk menyimpan spons di tempat yang benar-benar kering sebelum menggunakannya.
Menurut Dr. Sharma, menyimpan spons dalam keadaan kering ini memungkinkan kamu dapat menggunakannya dalam jangka waktu lebih lama. Itu juga menghindari pertumbuhan bakteri.
Dr. Kristen Gibson juga menyebut dirinya biasa memeras semua air yang berlebihan setelah spons digunakan. Lalu ia meletakkannya di permukaan kering.
4. Memakai spons cuci piring buat bersihkan meja dapur
![]() |
Selain dimanfaatkan untuk membersihkan alat makan, beberapa orang kerap menggunakan spons untuk membersihkan meja dapur. Sayangnya, hal tersebut justru berpotensi menyebarkan patogen.
Dr. Kristen Gibson hanya menggunakan spons dapur untuk mencuci piring. Bahkan, saat mengelap meja atau permukaannya, ia menggunakan desinfektan dan handuk dapur, lalu langsung meletakkan handuk dapur di ruang cuci untuk dibersihkan.
Oleh karena itu, hindari membersihkan meja dapur menggunakan spons. Jika memang ada noda yang sulit dihilangkan, bisa menggunakan tisu dapur dan desinfektan food grade yang lebih aman.
5. Pakai spons cuci piring terlalu lama
Memang tidak ada aturan berlaku untuk penggunaan spons dapur. Namun, Dr. Sharma memperingati mereka yang sering masak dan mencuci alat masak dengan spons, perlu membersihkan spons lebih teratur.
Sebuah studi tahun 2020 alam Jurnal Mikroorganisme meminta para peserta membersihkan spons poliuretan dalam microwave dua atau tiga kali seminggu. Hasilnya, lebih sedikit mikroorganisme yang hidup pada spons.
Halaman 2 dari 2
(adr/adr)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://food.detik.com/info-kuliner/d-8145009/jarang-disadari-5-kesalahan-pakai-spons-cuci-piring-ini-bikin-bahaya