Remaja 17 Tahun Diet 3 Bulan Hanya Minum Jus, Berakhir Tewas!

Jakarta –

Remaja 17 tahun ini jalani diet ekstrem terinspirasi dari YouTube. Ia yang hanya minum jus selama 3 bulan berakhir tewas. Begini kisahnya!

Diet untuk menurunkan berat badan sepatutnya dilakukan dengan bekal pengetahuan yang cukup atau panduan profesional ahli gizi. Jangan sembarangan mencontoh atau mengambil informasi dari media sosial yang belum tentu terjamin kebenarannya.

Bila tetap dilakukan, bukan tidak mungkin ujungnya tragis, seperti yang dialami remaja 17 tahun asal wilayah Tamil Nadu, India. Dikutip dari Gulf News (25/7), remaja yang diidentifikasi sebagai Saktheeswaran itu pingsan di rumah setelah mengeluh sesak napas.

Menurut kerabatnya, ia hanya mengonsumsi jus buah selama 3 bulan terakhir dan sama sekali menghindari makanan padat. Pola diet ekstrem ini dia lakukan tanpa saran dari dokter atau ahli gizi. Ia juga mengonsumsi beberapa obat yang tidak disebutkan namanya dan baru-baru ini mulai berolahraga.

Kemudian, pihak keluarga mengatakan suatu hari saat melakukan ibadah puja di rumah, ia makan makanan padat untuk pertama kalinya setelah berbulan-bulan. Tak lama kemudian, remaja itu mulai muntah-muntah, mengalami rasa tidak nyaman yang parah, dan pingsan.

Upaya penyelamatannya gagal. Ia akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

Demi menurunkan berat badan, remaja di India nekat jalani pola diet ekstrem. Foto: Getty Images/Thai Liang Lim

Menurut laporan India Today, warga sekitar mengatakan remaja laki-laki tersebut sudah menyadari berat badannya berlebihan sejak kecil. Ia sering menghindari olahraga atau aktivitas luar ruangan karena kondisi fisiknya.

Warga menambahkan, ia baru aja diterima di sebuah perguruan tinggi di Tiruchirappalli dan ingin sekali menurunkan berat badan sebelum memulai perkuliahan.

Dalam 3 bulan terakhir, tetangganya mengamati kalau ia tampak lebih kurus karena pola makannya yang ekstrem yaitu hanya minum jus.

Dokter belum memastikan penyebab pasti kematiannya. Meskipun mati lemas telah disebutkan sebagai kemungkinan penyebabnya, para pihak terkait mengatakan mereka masih menunggu laporan otopsi untuk memastikan apakah pola makannya yang ekstrem turut menyebabkan kematiannya.

(adr/adr)