Koranriau.co.id-

PRESIDEN Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkap Rusia masih menggunakan suku cadang asing, termasuk mikrokomputer buatan Inggris, dalam serangan mematikan ke Ukraina pada Minggu lalu. Pernyataan ini memicu desakan baru agar negara-negara Barat memperketat sanksi terhadap Moskow.
Dalam laporan yang disampaikan, Senin (6/10), Zelensky mengatakan lebih dari 100 ribu komponen buatan luar negeri ditemukan di rudal dan drone Rusia. Komponen tersebut berasal dari negara-negara sekutu seperti Inggris, Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat.
“Mikrokomputer untuk kendali penerbangan drone diproduksi di Inggris. Sangat penting untuk menutup setiap celah yang memungkinkan Rusia menghindari sanksi,” tulis Zelensky di platform X.
Saksi
Pemerintah Inggris melalui Departemen Bisnis dan Perdagangan (DBT) menanggapi laporan tersebut dengan serius. Seorang juru bicara menyatakan Inggris telah melarang ekspor ribuan barang ke Rusia, termasuk semua peralatan militer yang diminta oleh Ukraina untuk diawasi.
“Kami menanggapi laporan bahwa produk Inggris ditemukan di senjata Rusia dengan sangat serius,” ujar perwakilan DBT. “Siapa pun yang melanggar sanksi bisa menghadapi denda besar atau tuntutan pidana.”
Hingga saat ini, lebih dari £20 miliar (sekitar Rp350 triliun) nilai perdagangan Inggris dengan Rusia telah masuk dalam daftar sanksi. Pemerintah Inggris menegaskan pihaknya terus menindak tegas perusahaan yang secara tidak langsung membantu rantai pasokan militer Rusia.
Selain dari Inggris, Ukraina juga menemukan komponen asal Tiongkok, Taiwan, dan Belanda di senjata Rusia. Penemuan ini memperlihatkan betapa rumitnya jaringan pasokan global yang masih bisa dimanfaatkan oleh Moskow meski di bawah tekanan ekonomi besar.
Serangan Rusia
Serangan pada Minggu itu menewaskan empat anggota keluarga, termasuk seorang gadis berusia 15 tahun, di desa Lapaivka, wilayah Lviv. Rusia dilaporkan meluncurkan 549 rudal dan drone semalam dalam salah satu serangan terbesarnya ke wilayah barat Ukraina.
Sejak invasi penuh Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, Moskow telah menjadi negara paling banyak dikenai sanksi di dunia. Namun, peningkatan belanja militer dan penyesuaian industri dalam negeri membuat ekonominya masih bertahan.
Meski begitu, tanda-tanda tekanan mulai terlihat. Menteri Pembangunan Ekonomi Rusia, Maxim Reshetnikov, pada Juni lalu memperingatkan bahwa ekonomi negaranya berada di “ambang resesi” akibat beban perang yang semakin besar. (BBC/Z-2)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/internasional/818226/zelensky-ungkap-komponen-asal-inggris-dan-negara-barat-ditemukan-di-rudal-rusia