Nasional

Transplantasi Sel Islet Bantu Pasien Diabetes Tipe 1 Produksi Insulin Sendiri

Koranriau.co.id-

Transplantasi Sel Islet Bantu Pasien Diabetes Tipe 1 Produksi Insulin Sendiri
Ilustrasi(freepik)

SEORANG pria dengan diabetes tipe 1 berhasil memproduksi insulin sendiri setelah menerima sel donor yang disunting secara genetik. Menariknya, prosedur ini dilakukan tanpa obat imunosupresif yang biasanya diperlukan untuk mencegah penolakan jaringan.

Diabetes tipe 1 terjadi ketika sistem kekebalan menyerang pankreas dan menghancurkan sel pulau Langerhans, yaitu gugus sel kecil yang memproduksi insulin. Saat ini, sekitar 9,5 juta orang di dunia hidup dengan kondisi ini.

Dalam dunia medis, ada yang namanya transplantasi sel pulau Langerhans (islet). Transplantasi tersebut merupakan sebuah prosedur di mana gugus sel kecil penghasil insulin di pankreas ditransplantasikan kepada pasien. Saat ini, sebagian besar transplantasi sel islet hanya efektif jika pasien mengonsumsi obat imunosupresif seumur hidup. Obat ini dapat menekan sistem kekebalan tubuh, tetapi juga dapat meningkatkan risiko infeksi dan kanker.

Gen CRISPR

Untuk mengurangi risiko tersebut, tim peneliti menggunakan suntingan gen CRISPR dengan enzim Cas12b untuk mengubah fitur sel donor agar kebal terhadap serangan sistem imun. Sel yang dimodifikasi kemudian ditanam di otot lengan bawah pasien, bukan di hati, sehingga lebih mudah dipantau dan risiko komplikasi akan lebih rendah.

Dalam 12 minggu setelah prosedur, pasien tidak menunjukkan respons imun terhadap jaringan transplantasi dan memiliki kadar C-peptida yang terdeteksi. Penanda ini menunjukkan tubuhnya mulai memproduksi insulin sendiri. 

Selama masa pemantauan tersebut, tercatat empat efek samping ringan. Namun, efek tersebut tidak berkaitan dengan sel yang telah disunting secara genetik. Maka dari itu, pada tahap awal pasien tetap diberikan insulin dalam dosis rendah. Langkah ini bertujuan memastikan keamanan dan membuktikan fungsi sel yang ditransplantasikan.

Obat Imunosupresif

Transplantasi sel islet konvensional dapat mengembalikan produksi insulin bagi sebagian pasien, tetapi mereka tetap harus mengonsumsi obat imunosupresif seumur hidup. Terapi tanpa imunosupresi ini membuka peluang bagi pasien muda atau mereka yang menolak risiko jangka panjang obat-obatan.

Dr. Per-Ola Carlsson dari Uppsala University, pemimpin studi, menyebut prosedur ini sebagai “momen paling menarik dalam karier ilmiah saya.” Ia menilai terapi ini bisa membuka jalan untuk mengobati diabetes dan penyakit autoimun lain.

Uji Klinis

Selain itu, tim peneliti juga mengembangkan sel punca yang disunting untuk memproduksi sel penghasil insulin dalam jumlah besar, sehingga terapi tidak lagi bergantung pada donor organ. Pemantauan akan terus dilakukan untuk memastikan tidak ada efek samping genetik yang tidak diinginkan.

Jika uji klinis lebih besar mengonfirmasi keamanan dan efektivitas, pasien diabetes tipe 1 dapat menerima sel yang bekerja tenang di otot, merespons glukosa saat makan, dan memproduksi insulin sendiri. Hal ini berpotensi mengurangi fluktuasi gula darah dan beban harian pengobatan.

Hasil penelitian ini dipublikasikan di New England Journal of Medicine dan menjadi tonggak penting dalam pengembangan terapi diabetes tipe 1. (Earth/Z-2)

 

Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/humaniora/818652/transplantasi-sel-islet-bantu-pasien-diabetes-tipe-1-produksi-insulin-sendiri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *