Purbaya Sebut Patriot Bond Untungkan Danantara: Risikonya Kecil

Jakarta, CNN Indonesia —

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyebut patriot bond pasti menguntungkan Danantara.

Selaku Dewan Pengawas Danantara, ia bakal mengawasi penggunaan obligasi tersebut. 

“Danantara mah untung kalau pakai patriot bond. Saya awasi-awasi saja dari jauh, tapi rasanya sih risikonya kecil dan menguntungkan untuk Danantara,” jelas Purbaya usai menghadiri Serah Terima Jabatan (Sertijab) di Kantor Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Jakarta Selatan, Rabu (8/10).

Purbaya mengakui dirinya memang belum membedah detail apa itu patriot bond. Ia menegaskan penerbitan obligasi itu juga menjadi urusan Danantara dengan investor.

Oleh karena itu, dirinya tidak bisa menjawab terkait asas keadilan patriot bond. Sebab, Kementerian Keuangan tidak terlibat langsung.

“Tapi apakah (patriot bond) fair atau enggak, itu saya gak tahu. Saya enggak terlibat desainnya. Ini (patriot bond) sudah ada sebelum saya masuk (ke Kemenkeu),” tandasnya.

Patriot bond adalah instrumen pembiayaan strategis yang lazim digunakan berbagai negara, seperti Jepang hingga Amerika Serikat (AS). Tujuan penerbitan obligasi itu adalah memperkuat kemandirian pembiayaan nasional.

The Strait Times melaporkan ada dua jenis obligasi yang diluncurkan Danantara dengan yield 2 persen. Ada obligasi lima tahun serta tujuh tahun, di mana masing-masing diharapkan mampu menghasilkan Rp25 triliun.

Imbal hasil yang ditawarkan patriot bond jauh di bawah yield obligasi lain. Standar yield obligasi lima tahun di Indonesia adalah 5,9 persen, sedangkan obligasi tujuh tahun 6,6 persen. Masalah keuntungan itu yang akhirnya melahirkan perdebatan.

Walau begitu, Chief Investment Officer Danantara Pandu Sjahrir menjelaskan inisiatif penerbitan patriot bond memang ditempuh demi membuka ruang bagi pengusaha nasional menyalurkan pengabdiannya. Ia menjamin bakal melaksanakannya upaya ini dengan penuh kehati-hatian, transparansi, dan tata kelola yang baik.

Belakangan, sebuah selembaran mengungkap daftar 46 konglomerat yang membeli patriot bond. Dana yang berhasil dihimpun dari penjualan obligasi itu diklaim mencapai Rp51,75 triliun per September 2025. Jika benar, itu sudah oversubscribed alias melebihi target Rp50 triliun.

Ada nama Anthoni Salim, Prajogo Pangestu, Sugianto Kusuma (Aguan), Franky Widjaja, Boy Thohir, Edwin Soeryadjaya, dan Low Tuck Kwong dalam daftar viral pembeli patriot bond. Nama terakhir bahkan menduduki posisi teratas dengan pembelian senilai Rp3 triliun.

Namun, Danantara mengklarifikasi bahwa lembaran itu bukan informasi resmi yang dikeluarkan oleh mereka. Badan itu menyebut skema penerbitan patriot bond sedang disiapkan dalam bentuk private placement, tidak untuk ditawarkan ke publik.

[Gambas:Video CNN]

(skt/pta)