Koranriau.co.id-
Di Jakarta Barat ada penjual nasi liwet ayam goreng yang menunya komplet dan harganya murah meriah. Saking lakunya, mereka bisa habiskan 200 ekor ayam hanya dalam waktu 3 jam!
Nasi liwet dengan lauk ayam goreng telah menjadi salah satu menu favorit orang Indonesia. Dijual mulai dari warung pinggir jalan hingga restoran modern.
Perpaduan rasa gurih santan yang dimasak dengan rempah ditambah aroma ayam goreng renyah menciptakan sensasi makan yang nikmat dan memuaskan. Kelezatannya bertambah ketika dimakan bersama sambal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masakan khas Sunda ini mungkin mudah ditemukan di Jakarta. Namun ada salah satu warung yang belakangan ini menjadi sorotan. Namanya Nasi Liwet Pawon di daerah Jakarta Barat.
Warungnya sederhana saja, hanya menempati bangunan kecil di pinggir jalan. Begitu sampai kamu bisa langsung melihat area dapur (pawon) yang dipakai untuk menggoreng hingga menyiapkan pesanan nasi liwet pelanggan.
Area makannya juga terbatas. Ada meja panjang dan beberapa kursi di trotoar pinggir jalan yang bisa ditempati, tetapi kurang lebih hanya bisa menampung sekitar 4-5 orang. Oleh karena itu tidak sedikit yang lebih memilih pesan dibawa pulang.
Meskipun belakangan ini baru ramai di media sosial, Nasi Liwet Pawon sebenarnya sudah terkenal sejak lama. Usaha tersebut dibangun tahun 2019 oleh pria asal Medan-Aceh bernama Aldi dan istrinya.
Saat ini Nasi Liwet Pawon mungkin telah meraih kesuksesan besar, tetapi ada kisah menarik di baliknya.
Berikut kisah menarik di balik Kesuksesan Nasi Liwet Pawon serta cita rasanya yang membuat banyak orang ketagihan :
1. Usaha yang dibangun mantan karyawan kantoran
![]() |
Nasi Liwet Pawon berawal dari Aldi yang ingin mencari penghasilan lebih besar untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Tahun 2019, Aldi masih menjadi seorang karyawan kantoran. Namun tiba-tiba ia jatuh sakit. Menurut Aldi, ia tidak bisa hanya mengandalkan pekerjaan sebagai karyawan kantoran.
“Saya berpikiran anak saya ini kayak mana ke depannya ini? Kalau saya tiba-tiba sakit gitu kan? Kayaknya kalau mengandalkan kantor, gak worth it, saya pikir. Gak worth it, karena untuk sakit aja banyak protokolernya gitu lo,” ujarnya kepada detikFood (14/10).
Atas dasar hal tersebut, Aldi memutuskan buka usaha kuliner. Aldi mengaku dirinya merupakan sosok penikmat kuliner. Sedangkan istrinya memang suka masak. Keduanya akhirnya mencari inspirasi ide jualan makanan yang mampu menarik perhatian banyak orang.
“Nah saya cari inspirasi. Saya pergi ke Ciputat, saya lihat itu warung nasi liwet. Pembelinya banyak rame, tapi dia konsepnya udah kayak restoran lah,” cerita Aldi kepada detikFood.
Saat Aldi mencoba datang untuk makan di restoran tersebut, menurutnya rasanya biasa saja. Namun Aldi penasaran mengapa restoran itu bisa bertahan.
“Cuma kok dia bertahan, Apa karena tempatnya murah, sewa cost nya kecil, terus karyawan cost biayanya juga kecil kali. Coba deh,” ujar Aldi.
Dari situ ia mencoba juga jualan nasi liwet ayam. Resepnya dikombinasikan antara resep dari Aldi dan istrinya.
Setelah melihat warung makannya sangat ramai pembeli, akhirnya sekitar tahun 2020 Aldi keluar dari pekerjaan sebelumnya dan fokus berjualan.
2. Berawal dari 1 ekor sampai 200 ekor ayam sehari
![]() |
Nasi Liwet Pawon merangkak dari nol. Awalnya Aldi dan istri hanya mengolah 1 ekor ayam. Harga seporsi nasi liwet ayam goreng juga dulunya dibanderol hanya Rp 10.000 dengan komposisi yang sama seperti sekarang.
Berawal dari 1 ekor ayam lama kelamaan kebutuhan akan ayam meningkat sampai saat ini mereka menyiapkan 200 ekor ayam setiap hari.
“Dari ayam 1 ekor, 3 ekor, naik 10 ekor, naik 15 ekor, naik 17, naik 25 naik 50, naik 75, naik 100, naik 200 ekor,” ujar Aldi.
Selain ayam goreng, Aldi juga menawarkan lauk lain, seperti ikan bawal dan ikan nila, serta kulit goreng.
Tak hanya ayam gorengnya yang laku, tetapi lauk lainnya pun sama. Untuk kulit gorengnya, mereka bisa menghabiskan 60 kilogram sehari.
Nasi Liwet Pawon juga biasa menyiapkan 60 kilogram nasi setiap hari. 55 kilogram khusus untuk nasi liwet dan 5 kilogram untuk nasi tutug oncom.
Bahan-bahan makanan yang sudah disiapkan setiap harinya ini pun hanya ludes dalam waktu 3 jam saja.
DetikFood menyaksikannya sendiri bagaimana warung tersebut sudah menutup gerainya di pukul 13.00 siang karena stok yang mereka siapkan sudah habis, padahal masih banyak pelanggan datang berharap bisa membeli nasi liwet tersebut.
3. Nasi liwet ayam goreng dan nasi oncom ikan Rp 20 ribu
![]() |
Kami memesan menu favorit banyak orang yaitu nasi liwet dengan lauk ayam goreng yang bisa dipilih mau bagian dada atau paha.
Seporsi Rp 20.000 sudah komplet, ada nasi liwet, ayam goreng, tempe mendoan, ikan asin, lalapan, terong goreng, dan tiga macam sambal yaitu sambal bawang, sambal terasi, dan sambal kecap.
Karena kami makan langsung di tempat, nasi liwetnya disajikan dalam piring rotan beralaskan daun pisang. Ukuran porsi nasi, ayam goreng, dan tempe mendoannya menurut kami cukup besar sehingga memuaskan.
Nasi liwetnya punya aroma rempah sereh yang kuat tetapi rasanya tidak begitu gurih. Namun jadi seimbang saat dimakan bersama ayam goreng dan tempe mendoan yang cenderung lebih gurih.
Jangan lupa dicocol ke sambal mereka. Kalau mau yang pedas, bisa cocol ke sambal bawang. Sambal bawangnya cukup berbeda karena pakai cabe ijo bukan cabe merah. Aroma dan rasa bawang putihnya pas, tidak terlalu mendominasi sehingga rasa pedas cabainya tetap tercecap kuat di lidah.
Karena pedasnya cukup menyengat, sepertinya sambal bawang ini kurang cocok dinikmati mereka yang tidak bisa makan pedas.
![]() |
Sambal terasinya juga tak kalah enak. Terasinya punya aroma dan rasa yang tipis tetapi tetap memberikan sentuhan khas. Rasa pedasnya juga lebih ringan. Kalau sambal kecapnya punya cita rasa pedas manis yang pas. Sangat nikmat menjadi cocolan tempe mendoan.
DetikFood juga pesan menu paket ikan bawal goreng dengan nasi tutug oncom.
Ukuran ikan bawal tawarnya sedang, digoreng dengan tingkat kematangan pas. Bagian luarnya agak renyah, tetapi dagingnya tetap lembut. Tidak tercium atau terasa aroma tanah sama sekali pada ikannya.
Ikan bawal ini cocok juga dinikmati dengan nasi tutug oncom yang pakai oncom kacang. Rasa oncomnya tidak begitu kuat dan nasinya juga tidak gurih, sehingga terasa pas dinikmati bersama ikan gorengnya.
4. Kulit goreng krispi yang jadi andalan
![]() |
Menu yang ditawarkan Nasi Liwet Pawon awalnya tidak sekomplet sekarang. Dulunya hanya nasi liwet dengan ayam goreng. Karena tempat sewa di lokasi saat ini mahal, Aldi mencari keuntungan lebih dengan menjual lauk lainnya.
Satu per satu mereka mencoba menjual lauk baru dan ternyata mendapat antusias besar dari pelanggan.
Aldi mengungkap, “Karena di sini lebih mahal sewanya daripada itu saya tambah menu. Oncom coba. Lalu oncom pake ikan, tambah ikan. Nah dihantam ikan naik lagi saya kak.”
Menu kulit goreng awalnya juga tidak ada. Sampai istrinya berinisiatif menghadirkan menu tersebut.
Aldi lanjut menjelaskan, “Selanjutnya istri saya coba tambah kulit. Awalnya kata dia kulit diapain ya di tusuk-tusuk tapi repot lah karena saya orang kantoran dulu jadi cari yang praktis aja.”
![]() |
Aldi dan istri akhirnya hanya menggoreng kulit yang sudah dibumbui sampai teksturnya pas.
Berawal dari hanya 3 kilogram sehari, ternyata pelanggan Nasi Liwet Pawon suka. Bahkan menurut Aldi kulit menjadi menu nomor satu di Nasi Liwet Pawon. Lama kelamaan naik, sampai akhirnya mereka stock 50-60 kg kulit sehari.
Kulit yang dipakai oleh Aldi juga terjamin bersih dan berkualitas. Diberi bumbu yang kurang lebih sama seperti ayam lalu digoreng dalam minyak panas.
Untuk paket nasi liwet kulit, harganya lebih murah yaitu Rp 15.000 saja. Namun komposisinya tetap sama dengan paket lain. Kami juga pesan seporsi kulit goreng lagi dengan tambahan tahu goreng.
Irisan kulit-nya tebal, teksturnya pas, tidak terlalu kering maupun basah. Jadi saat digigit pertama kali masih ada sensasi kriuk lalu disusul dengan tekstur kulit yang kenyal.
Menurut kami menu ini paling spesial karena rasa gurih bumbunya terasa kuat tetapi tidak berlebihan. Bumbunya juga lebih menyerap ke dalam dibandingkan ayam goreng atau ikan.
Dimakan begitu saja sebagai camilan sudah enak, tetapi supaya lebih puas bisa dinikmati bersama nasi liwet dan tahu gorengnya.
Nasi Liwet Pawon menjadi salah satu kuliner yang tidak pernah sepi pembeli. Mereka juga menerima banyak pesanan online via WhatsApp (WA).
Oleh karena itu, kalau mau makan di sini sebaiknya pesan via WA terlebih dahulu atau datang langsung ke tempat sekitar pukul 10.00 WIB supaya tidak kehabisan.
Bukanya juga tidak menentu. Jika mereka punya pesanan dalam jumlah besar, warungnya ditutup terlebih dahulu. Lokasi tepatnya ada di Gg. P1 No.Depan, Kb. Jeruk, Kec. Kb. Jeruk, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11530. Kontak lebih lanjut bisa hubungi 0813-1580-4440.
Halaman 2 dari 2
Simak Video “Video: Hidden Gem! Ngopi dengan View Gunung Catur di Badung Utara“
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/adr)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://food.detik.com/warung-makan/d-8166593/nasi-liwet-ayam-goreng-rp-20-ribu-viral-di-jakbar-ludes-dalam-3-jam