Koranriau.co.id –
Medan, CNN Indonesia —
PT. Pertamina Patra Niaga buka suara setelah video seorang sopir truk di Sumatera Utara mengeluh karena kendaraannya mogok usai mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar viral di media sosial baru-baru ini.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Sumbagut Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan peristiwa itu terjadi di SPBU 14.203.159 Desa Tanjung Baru, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Pertamina telah melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kualitas Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU 14.203.159 pasca beredarnya informasi terkait dugaan BBM bercampur air,” ujar Fahrougi dalam keterangan yang diterima CNN Indonesia, Rabu (22/10).
Menindaklanjuti laporan masyarakat, tim teknis internal Pertamina bersama pihak SPBU langsung melakukan pengecekan terhadap kondisi tangki pendam, nozzle dispenser, serta sampel BBM di lokasi.
“Hasil pemeriksaan awal menunjukkan indikasi adanya potensi masuknya air pada sistem penyimpanan, yang saat ini sedang dalam tahap perbaikan fisik di area pengisian,” urainya.
Dalam video yang viral, peristiwa itu disebut terjadi di pintu masuk Jalan Tol Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Sopir mengaku baru mengisi solar di salah satu SPBU kawasan Pangkalan Brandan.
Dalam rekaman berdurasi sekitar satu menit itu, terlihat sopir menuangkan bahan bakar dari tangki truk ke dalam botol air mineral.
Dalam video, sang sopir menunjukkan warna solar yang seharusnya bening kekuningan tampak keruh seperti bercampur air hingga membuat mesin truk tak bisa menyala.
“Lihat ini, bos. Truk saya baru isi solar di SPBU Pangkalan Brandan. Isinya air semua,” ujar sopir tersebut sambil membuka tutup bawah tangki bahan bakar dalam video yang dikutip CNN Indonesia, Rabu (22/10).
Video tersebut pun ramai dibagikan warganet di berbagai platform media sosial.
Banyak yang menyoroti dugaan kelalaian pihak SPBU, sementara sebagian lainnya mendesak agar Pertamina segera turun tangan untuk memastikan kualitas BBM di wilayah tersebut.
Menyikapi hal itu, Fahrougi menyatakan pengelola SPBU telah melakukan penggantian kepada konsumen yang terdampak, termasuk membantu perbaikan kendaraan yang mengalami gangguan setelah pengisian BBM sebagai pertanggungjawaban.
“Langkah ini dilakukan sembari menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel BBM yang telah diambil oleh tim Pertamina,” tuturnya.
Selama proses investigasi berlangsung, tambahnya, penyaluran BBM di SPBU tersebut untuk sementara dihentikan guna menjamin keamanan dan kualitas produk bagi masyarakat.
“Seluruh lembaga penyalur resmi di bawah pengawasan Pertamina wajib memenuhi standar operasional dan mutu produk sesuai ketentuan,” tuturnya.
“Apabila ditemukan adanya pelanggaran atau kelalaian, maka akan dilakukan tindakan sesuai dengan regulasi yang berlaku,” ia menegaskan.
(fnr/chri)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20251022212753-85-1287498/pertamina-respons-dugaan-solar-bercampur-air-di-sumut