Waspada! 5 Makanan Sehat ini Ternyata Berisiko Buruk untuk Tubuh
Makanan

Waspada! 5 Makanan Sehat ini Ternyata Berisiko Buruk untuk Tubuh

Koranriau.co.id-

Jakarta

Seorang dokter jantung ternama asal California, Dr. Sanjay Bhojraj, mengungkapkan lima jenis makanan yang kerap dianggap sehat tetapi sebenarnya dapat berdampak buruk bagi tubuh.

Dalam unggahannya di media sosial, ia menjelaskan makanan seperti yogurt sampai protein bar sering dianggap sebagai makanan sehat, padahal justru bisa menimbulkan masalah kesehatan.

Banyak produk tersebut termasuk kategori ultra-processed food (UPF), yaitu makanan yang telah mengalami banyak proses pengolahan dan mengandung bahan buatan seperti pemanis, pengawet, dan emulsifier.


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Dr. Bhojraj, makanan seperti ini dapat memicu gangguan pencernaan, peradangan, hingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan kanker jika dikonsumsi berlebihan.

Dilansir dari DailyMailUK (27/10/2025), berikut lima makanan sehat yang sebaiknya dihindari.

1. Minyak Biji-bijian

ilustrasi minyak nabatiilustrasi minyak nabati Foto: thinkstock

Dr. Bhojraj menempatkan minyak biji-bijan (seed oils) sebagai makanan pertama yang ia hindari. Minyak biji merupakan minyak nabati yang diekstrak dari biji berbagai tanaman, seperti kanola, bunga matahari, kedelai, dan biji anggur. Minyak ini sangat umum digunakan untuk memasak, menggoreng, memanggang, dan sebagai bahan dalam makanan olahan.

Ia menjelaskan bahwa minyak olahan seperti kanola, kedelai, dan jagung dapat mengalami oksidasi saat dipanaskan, yang berpotensi menimbulkan peradangan pada pembuluh darah dan sel tubuh. Kondisi ini bisa memicu berbagai penyakit serius, termasuk serangan jantung dan stroke, akibat penyempitan arteri dan pecahnya plak.

Sebagai gantinya, ia memilih menggunakan minyak zaitun, minyak alpukat, lemak sapi, dan ghee (sejenis margarin) dari sapi yang diberi pakan rumput. Menurutnya, minyak alami tersebut lebih stabil terhadap panas dan tidak menyebabkan peradangan, sehingga lebih baik bagi kesehatan jantung dan metabolisme tubuh.

2. Makanan dan Minuman Diet atau Bebas Gula

Produk berlabel ‘diet’ atau ‘zero sugar’ sering dianggap aman karena rendah kalori, namun Dr. Bhojraj menegaskan bahwa pemanis buatan yang digunakan justru dapat menipu respons insulin tubuh.

Kandungan seperti aspartam dan sukralosa disebut bisa memicu keinginan mengonsumsi gula berlebih, menyebabkan resistensi insulin, hingga meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. Sebuah studi di Nature Medicine tahun 2023, juga mengaitkan pemanis erythritol dengan risiko pembekuan darah dan serangan jantung.

Karena itu, ia menyarankan penggunaan pemanis alami seperti buah, kurma, atau madu murni sebagai alternatif yang lebih aman untuk menjaga keseimbangan metabolisme.

3. Yogurt Manis

Poppy seed yoghurt dessert with honey and raspberriesPoppy seed yoghurt dessert with honey and raspberries Foto: Getty Images/ollo

Banyak orang menganggap yogurt berperisa sebagai pilihan sehat, tetapi kenyataannya produk ini sering mengandung gula dalam jumlah tinggi bahkan bisa melebihi gula pada es krim. Dalam satu porsi kecil, yogurt berperisa dapat mengandung hingga 6 sendok teh gula.

Selain itu, banyak produk menambahkan emulsifier seperti xanthan gum dan lesitin kedelai untuk menciptakan tekstur lembut. Penelitian menunjukkan bahan tambahan ini dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik dalam usus dan memicu peradangan kronis yang dikaitkan dengan risiko kanker usus.

Dr. Bhojraj sendiri lebih memilih Greek yogurt plain tanpa tambahan pemanis, lalu menambahkan buah beri segar dan bubuk kayu manis untuk rasa alami dan manfaat gizi yang tetap terjaga. Greek yogurt berbeda dengan yogurt biasa, tekstur lebih kental dan lebih tinggi protein.

4. Protein Bar

muesli bar / protein barmuesli bar / protein bar Foto: Istock

Produk protein bar kini populer di kalangan pecinta kebugaran karena praktis dan dianggap tinggi nutrisi. Namun, Dr. Bhojraj menyebut banyak di antaranya tak ubahnya batangan cokelat berkedok sehat.

Ia menjelaskan, sebagian besar protein bar mengandung minyak biji olahan, sirup, dan gula tambahan yang dapat menyebabkan kembung serta gangguan pencernaan. Sebuah laporan dari Environmental Working Group pada 2024 menyebut sebagian besar protein bar di pasar Amerika tergolong ultra-proses dan tinggi pemanis buatan.

Dr. Bhojraj menekankan bahwa bagi orang sehat, tidak ada bukti kuat bahwa konsumsi protein berlebih melalui produk seperti ini bermanfaat. Sebagai alternatif, ia menyarankan camilan alami tinggi protein seperti kacang, biji-bijian, atau telur rebus.

5. Keripik Sayur

Bowl of Spicy Cassava Crisps or locally known by Malaysian as Kerepek Ubi Kayu Pedas Kerepek Ubi Kayu Pedas Foto: iStock

Keripik sayur (Vegetable Chips) sering dianggap versi lebih sehat dari keripik kentang, namun menurut Dr. Bhojraj, anggapan itu keliru. Sebagian besar keripik sayur digoreng dengan minyak olahan yang sama, bahkan mengandung kadar garam dan lemak jenuh yang tak jauh berbeda.

Ia menilai kebiasaan ini dapat memicu peradangan jangka panjang jika dikonsumsi rutin. Sebagai pengganti, ia menyarankan membuat camilan sendiri di rumah, misalnya memanggang irisan ubi atau memanggang kacang chickpea untuk camilan dengan tekstur renyah yang tetap bergizi.

Dr. Bhojraj menegaskan bahwa prinsip utamanya bukan soal kesempurnaan pola makan, melainkan kesadaran jangka panjang terhadap efek makanan terhadap tubuh.

“Ketika Anda memahami bagaimana makanan memengaruhi tubuh, pilihan Anda akan menjadi lebih sehat,” ujarnya.

Halaman 2 dari 2

Simak Video “Kenalan Sama Keju Mazaraat, Keju Organik Produk Lokal
[Gambas:Video 20detik]
(sob/adr)







Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://food.detik.com/info-sehat/d-8180706/waspada-5-makanan-sehat-ini-ternyata-berisiko-buruk-untuk-tubuh

redaksiriau
Redaksi Riau Merupakan Jurnalis Part Time Dari Koran Riau yang bekerja di beberapa media skala nasional di indonesia
https://www.koranriau.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *