Koranriau.co.id-

SEBANYAK 3.500 penonton tumplek di empat titik penyelenggaraan Soundrenaline “Sana Sini di Makassar”, yakni Riuh Records, The Backyard, Dupli Dining & Lounge, serta Lapangan Parkir Phinisi Point Mall. Seluruh rangkaian menghadirkan perayaan musik, seni, dan kolaborasi yang mengalir dari para kreator dan musisi kawasan Timur Indonesia.
Atmosfer acara mulai terbangun sejak sesi awal di The Lab & The Space, Riuh Records. Dua kreator visual Sulawesi Selatan, Wahyu Al Mardhani, videografer asal Palopo dengan karya dokumenter reflektif, serta sutradara Aco Tenri yang dikenal lewat narasi emosionalnya, menghadirkan sesi Screening & Storytelling yang membuka ruang dialog hangat.
Riuh Records kemudian berubah menjadi panggung penuh energi berkat OG Avamato dan Murphy Radio.
Kejutan hadir saat Murphy Radio untuk pertama kalinya tampil sepanggung dengan Beijing Connection dalam kolaborasi yang spontan, intens, dan langsung menjadi sorotan penonton. Momen tersebut sekaligus menandai peluncuran merchandise eksklusif kolaborasi keduanya.
Tak hanya musik, ruang diskusi turut menggeliat. Cross Panel Talks bertajuk “From Homeground to Headlines” mempertemukan ilustrator Firman Hatibu, sutradara Aco Tenri, musisi Pandu Fuzztoni (MORFEM), serta Delpi (Dongker).
Di area yang sama, peserta mengikuti lokakarya handcrafting dan recycling oleh Berdaur.id dan Hora Caft, juga menikmati pameran fotografi oleh Ifan Adhitya yang mendokumentasikan perjalanan musisi Makassar dari panggung kecil hingga panggung besar.
Sementara itu, Dupli Dining & Lounge menjadi titik pertemuan musik dan kreativitas dengan RELOKA, White Chorus, serta Beijing Connection sebagai pengisi acara. Pengunjung juga diajak membuat zine versi mereka sendiri lewat ZineMo!, komunitas zine lokal yang turut mengembangkan jejaring kreatif di Makassar.
Suasana lebih organik muncul di The Backyard. Penampilan sore dibuka oleh Synthies, disusul Jason Ranti yang mengajak penonton duduk di atas rumput menikmati musiknya. Ia kemudian memimpin lelang kaset langka bersama Kasetteria x Licasette, sebuah sesi yang menghadirkan nuansa intim dan penuh interaksi.
Diskusi “Idealisme dan Pertemanan dalam Bermusik” di The Lab kembali memantik percakapan, menghadirkan Jimi Multhazam (MORFEM), Ayub Simanjuntak (Bilik Bersenyawa), Dhana (Treeshome), dan Ale (Kapal Udara).
Puncak acara berlangsung di Lapangan Parkir Phinisi Point Mall. Area ini berubah menjadi ruang selebrasi besar dengan deretan musisi lintas genre: DANZAS, Gilas, Covenant, Treeshome, Jason Ranti x Dongker, FSTVLST, MORFEM, The Lantis, hingga rangkaian elektronik dari DJ Meyga, DJ Irvi, dan DJ Jimbo.
Akun resmi @soundrenaline.id menyebut FSTVLST tampil dengan setlist emosional dan bertenaga—langsung menjadi favorit penonton. MORFEM membawa energi alternative rock yang membuat massa bernyanyi dan bergerak tanpa jeda.
Keberagaman semakin terasa lewat kehadiran karya-karya Lokatune yang menaungi komunitas kreatif dari Manado, Makassar, Samarinda, serta kota-kota lainnya di Timur Indonesia. Lokatune membawa napas konektivitas baru, mempertemukan talenta emerging lintas kota, dan memperkaya ekosistem kreatif di wilayah tersebut.
Soundrenaline “Sana Sini di Makassar” pun menutup malam dengan pesan kuat: musik, seni, dan kolaborasi dari Timur terus berkembang, saling menyambung, dan melahirkan energi baru yang layak dirayakan bersama.
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/hiburan/832484/3500-penonton-padati-soundrenaline-sana-sini-di-makassar




