Duh! Gegara Sup Babi, Pemilik Homestay Ini Rugi 18 Juta

Kerugian besar dialami oleh pemilik homestay ini. Ia mengaku rugi Rp 18 juta karena salah satu tamu yang menginap muntah usai makan sop babi bak kut teh.

Seorang pemilik unit apartemen belum lama ini mengalami hal kurang menyenangkan. Ia sempat menyewakan apartemennya dalam jangka pendek. Sayangnya hal tersebut justru mendatangkan kerugian dalam nominal cukup besar.

Menurut pemilik unit apartemen, memang ada seorang penyewa pria berusia sekitar akhir 20 tahun. Ia menyewa unitnya untuk enam malam.

Pria itu menyewa dari mulai tanggal 15 Desember dan seharusnya keluar (check out) di tanggal 21 Desember, lapor weirdkaya.com (24/12).

Di hari checkout, pemilik unit sempat mengirim pesan ke penyewa. Namun penyewa tidak memberi respons apapun. Merasa khawatir, di sore harinya pemilik unit ini memutuskan untuk datang langsung bersama staff keamanan gedung dan petugas kebersihan.

Begini kondisi unit yang disewa oleh tamu yang keracunan makanan. Foto: China Press / iStock

Mengejutkannya, saat pintu dibuka mereka menemukan seorang pria terbaring di sofa dan unit sudah dipenuhi dengan bau tidak sedap. Masalahnya tidak ada tanda-tanda alkohol atau botol alkohol apa pun di apartemen.

Melihat kondisi penyewa yang masih bernapas, pemilik unit lalu menelpon pihak berwenang. Namun kondisinya belum membaik sehingga pria ini berujung dilarikan ke rumah sakit.

Menurut pihak rumah sakit, pria ini telah memakan bak kut teh sebelumnya dan mulai merasa tidak enak badan setelah itu. Pria itu tidak berhenti muntah dan kondisinya dilaporkan serius. Tampaknya penyewa mengalami masalah keracunan makanan usai makan bak kut teh atau sup babi.

Karena insiden ini, pemilik apartemen melaporkan kondisi apartemennya hampir hancur, dengan kerusakan mendekati 80%.

Menurut pihak rumah sakit penyewa unit keracunan bak kut teh. Foto: China Press / iStock

Selain televisi dan mesin cuci, sebagian besar barangnya terkena muntahan tersebut. Mulai dari sofa, tempat tidur, bantal, karpet, lantai, bahkan kamar mandi.

Oleh karena itu, pemilik apartemen ini perlu melakukan pembersihan dan perbaikan yang memakan biaya cukup besar.

Ia memperkirakan kerugiannya mencapai RM 4.500 atau sekitar Rp 18 juta. Biaya tersebut diperuntukkan untuk barang rusak, desinfeksi, dan lain sebagainya.

Kejadian seperti ini membuat pemilik apartemen berharap tamu masa depan akan memperlakukan rumah sewaan secara bertanggung jawab dan menghormati upaya yang dilakukan pemilik untuk memeliharanya.

“Saya harap para tamu memperlakukan rumah sewaan dengan hati-hati,” jelasnya.

(aqr/adr)