Koranriau.co.id-

Polisi mengungkapkan bahwa tersangka H (23) memilih 10 sekolah di Depok, Jawa Barat, sebagai target ancaman bom secara acak.
“Untuk sekolah yang dipilih itu dilakukan secara random menggunakan semacam AI dan Chat GPT. Dia mencari alamat tersebut dan dikirimkan secara random,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Depok, Kompol Made Oka, di Jakarta.
Menurut Made Oka, tersangka mengirimkan ancaman ke sekolah-sekolah tersebut untuk menarik perhatian. Selain itu, H merupakan alumni di salah satu sekolah yang ikut diteror.
“Faktanya memang bahwa kita bisa memastikan bahwa yang bersangkutan ataupun si tersangka H yang memang mengirimkan email tersebut,” ujarnya.
Ancaman bom tidak terbukti
Polisi membenarkan adanya laporan ancaman bom yang diterima sejumlah sekolah di Depok.
“Iya betul, saat ini sudah dilakukan penyisiran,” kata Kepala Seksi Humas Polres Metro Depok, AKP Made Budi, Selasa (23/12).
Namun setelah dilakukan pengecekan, ancaman tersebut dipastikan tidak benar. Meski begitu, penyisiran dan pengamanan tetap dilanjutkan di seluruh lokasi yang menerima email ancaman.
Made Budi menyebutkan, sekolah yang mendapat teror antara lain SMA Arrahman, SMA Al Mawaddah, SMA 4 Depok, SMA PGRI 1, SMA Bintara Depok, SMA Budi Bakti, SMA Cakra Buana, SMA 7 Sawangan, SMA Nururrahman, dan SMAN 6 Depok.
Kasus ini masih terus didalami untuk memastikan rangkaian tindakan tersangka dan memastikan keamanan di seluruh sekolah yang terdampak. (Ant/E-3)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/megapolitan/844492/pelaku-ancaman-bom-depok-pilih-10-sekolah-secara-acak




