Koranriau.co.id-

BELIMBING wuluh atau Averrhoa bilimbi selama ini lebih dikenal masyarakat Indonesia sebagai bahan pelengkap masakan karena rasa asamnya yang segar. Buah ini kerap hadir dalam sajian sayur asem atau garang asem. Namun, tahukah Anda bahwa bagian tanaman ini yang paling berkhasiat justru sering kali terabaikan? Manfaat daun belimbing wuluh ternyata menyimpan potensi luar biasa bagi kesehatan tubuh dan pengobatan tradisional yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Sebagai tanaman tropis yang tumbuh subur di pekarangan rumah, daun belimbing wuluh mengandung berbagai senyawa fitokimia aktif. Berdasarkan berbagai studi fitofarmaka, daun ini kaya akan flavonoid, saponin, tanin, sulfur, asam format, peroksidase, kalsium oksalat, dan kalium sitrat. Kombinasi senyawa inilah yang menjadikan daun belimbing wuluh sebagai agen anti-inflamasi, antibakteri, hingga antioksidan yang ampuh.
Berikut adalah ulasan mendalam mengenai ragam khasiat daun belimbing wuluh serta panduan cara mengolahnya agar efektif dan aman bagi tubuh.
1. Mengontrol Kadar Gula Darah (Diabetes)
Salah satu khasiat paling populer dari daun ini adalah kemampuannya dalam membantu penderita diabetes melitus. Kandungan flavonoid di dalamnya bekerja dengan cara meningkatkan sensitivitas insulin dan menghambat penyerapan glukosa di usus. Mengonsumsi air rebusan daun belimbing wuluh secara teratur dapat membantu menstabilkan kadar gula darah, meski penggunaannya tetap harus dalam pantauan dokter agar tidak terjadi hipoglikemia.
2. Menurunkan Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Hipertensi merupakan ‘pembunuh senyap’ yang perlu diwaspadai. Daun belimbing wuluh memiliki sifat diuretik ringan dan kandungan kalium yang dapat membantu melebarkan pembuluh darah serta membuang kelebihan natrium melalui urine. Hal ini berkontribusi signifikan dalam menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada penderita hipertensi.
3. Mengatasi Jerawat dan Masalah Kulit
Sifat antibakteri dan anti-inflamasi pada daun belimbing wuluh sangat efektif untuk melawan bakteri Propionibacterium acnes penyebab jerawat. Selain itu, kandungan antioksidannya membantu meredakan kemerahan dan mempercepat penyembuhan luka bekas jerawat. Penggunaan secara topikal (masker) sering menjadi alternatif alami yang ampuh.
4. Meredakan Batuk dan Pilek
Sejak zaman nenek moyang, ekstrak daun belimbing wuluh digunakan sebagai ekspektoran alami. Senyawa aktifnya membantu mengencerkan dahak dan melegakan saluran pernapasan. Ini menjadi solusi herbal yang efektif untuk mengatasi batuk rejan, batuk berdahak, hingga gejala flu musiman.
5. Mengobati Nyeri Sendi dan Rematik
Bagi lansia atau penderita masalah persendian, daun ini bisa menjadi penyelamat. Sifat analgesik (pereda nyeri) dan anti-radang pada daun belimbing wuluh dapat mengurangi pembengkakan serta rasa sakit akibat rematik atau rheumatoid arthritis. Biasanya, daun ini digunakan sebagai tapal atau obat luar pada area sendi yang sakit.
6. Mencegah Infeksi Bakteri dan Jamur
Selain jerawat, daun ini juga ampuh mengatasi infeksi kulit lainnya seperti panu, kadas, atau kurap. Senyawa turunan fenol dalam daun belimbing wuluh memiliki aktivitas antimikroba yang kuat, sehingga mampu menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans dan bakteri patogen lainnya.
7. Menurunkan Demam (Antipiretik)
Efek pendingin dari daun belimbing wuluh bermanfaat untuk menurunkan suhu tubuh saat demam. Metode ini sering digunakan pada anak-anak sebagai pertolongan pertama sebelum pemberian obat kimia, berkat sifat antipiretik alaminya.
8. Meningkatkan Kesehatan Tulang
Meski tidak setinggi susu, kandungan kalsium dan fosfor dalam daun belimbing wuluh cukup untuk mendukung kepadatan tulang. Senyawa steroid alami di dalamnya juga disinyalir dapat melindungi massa tulang dan mencegah risiko osteoporosis dini.
9. Mengatasi Sakit Gigi dan Gusi Bengkak
Sifat antibakteri pada daun ini dapat membunuh bakteri penyebab gigi berlubang dan infeksi gusi. Mengunyah daun belimbing wuluh atau berkumur dengan air rebusannya dapat meredakan nyeri gigi dan mengempiskan gusi yang bengkak secara alami.
Cara Mengolah Daun Belimbing Wuluh
Agar mendapatkan manfaat daun belimbing wuluh secara optimal, cara pengolahannya harus disesuaikan dengan tujuan pengobatan. Berikut adalah panduan langkah demi langkah:
Metode Rebusan (Untuk Penyakit Dalam)
Metode ini cocok untuk diabetes, hipertensi, batuk, dan demam.
- Siapkan 10-15 lembar daun belimbing wuluh yang segar dan tidak cacat.
- Cuci bersih daun dengan air mengalir untuk menghilangkan debu dan kotoran.
- Rebus dengan 3 gelas air hingga mendidih dan air menyusut menjadi sekitar 1 gelas.
- Saring air rebusan tersebut.
- Minum selagi hangat, 1 kali sehari atau sesuai kebutuhan.
Metode Tumbuk/Tapal (Untuk Penyakit Luar)
Metode ini efektif untuk jerawat, rematik, panu, dan pegal linu.
- Ambil segenggam daun belimbing wuluh muda, cuci bersih.
- Tumbuk daun hingga halus bersama sedikit garam (untuk rematik) atau air kapur sirih (untuk jamur kulit).
- Oleskan pasta daun tersebut pada area yang sakit (wajah berjerawat atau sendi yang nyeri).
- Diamkan selama 15-20 menit, lalu bilas dengan air bersih.
- Lakukan secara rutin 2 kali sehari hingga keluhan membaik.
Peringatan dan Efek Samping
Meskipun herbal, penggunaan daun belimbing wuluh tidak boleh berlebihan. Tanaman ini, terutama buahnya, mengandung asam oksalat yang cukup tinggi. Meskipun kadar pada daun lebih rendah, penderita gangguan ginjal kronis atau batu ginjal disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi air rebusannya. Asam oksalat yang menumpuk dapat memperberat kerja ginjal dan memicu pembentukan batu ginjal.
Selain itu, hindari mengonsumsi ramuan ini saat perut kosong bagi penderita maag akut karena sifatnya yang sedikit asam dapat memicu kenaikan asam lambung. Gunakanlah secara bijak untuk mendapatkan khasiat kesehatan yang maksimal tanpa risiko yang tidak diinginkan.
(P-4)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/humaniora/844609/9-manfaat-daun-belimbing-wuluh-untuk-kesehatan-dan-cara-mengolahnya




