Koranriau.co.id-

PAUS Fransiskus dirawat di suatu rumah sakit di Roma karena bronkitis dan harus menjalani pemeriksaan medis. Ini dikatakan Vatikan pada Jumat (14/2).
Itu merupakan serangan terbaru dari serangkaian penyakit yang menimbulkan kekhawatiran tentang kesehatan Paus berusia 88 tahun itu.
“Pagi ini, di akhir audiensi, Paus Fransiskus akan dirawat di Poliklinik Agostino Gemelli untuk beberapa tes diagnostik yang diperlukan dan melanjutkan perawatan di rumah sakit untuk bronkitis yang masih berlangsung,” kata Vatikan. Mereka kemudian mengonfirmasi bahwa ia berada di fasilitas tersebut dan membatalkan pertemuannya selama tiga hari ke depan.
Fransiskus telah melakukan sejumlah kunjungan ke rumah sakit dalam beberapa tahun terakhir dan menjalani operasi perut pada 2023. Ia telah berjuang melawan bronkitis dalam beberapa minggu terakhir dan meminta para pembantunya untuk membacakan pidato dan hal lain.
Namun, ia mengadakan audiensi di Vatikan pada Jumat pagi sebelum dirawat di rumah sakit, termasuk dengan perdana menteri Slovakia dan Mark Thompson, Kepala Eksekutif CNN. Christopher Lamb, Koresponden Vatikan CNN, yang melihat Fransiskus di awal pertemuan itu, mengatakan Paus dalam kondisi sadar secara mental tetapi kesulitan berbicara dalam waktu lama karena kesulitan bernapas.
Diagnosis bronkitis terbaru akan menimbulkan kekhawatiran khusus bagi Gereja Katolik Roma, karena Fransiskus telah menderita masalah paru-paru selama sebagian besar hidupnya. Saat masih muda, pemimpin Argentina itu menderita pneumonia parah dan sebagian paru-parunya harus diangkat.
Fransiskus menjadi Paus pada 2013, Paus pertama dari Amerika Selatan. Baru-baru ini ia terlihat menggunakan tongkat jalan dan terkadang menggunakan kursi roda. Bulan lalu, ia terjatuh dan lengannya terluka.
Fransiskus juga menderita divertikulitis, kondisi umum yang dapat menyebabkan peradangan atau infeksi pada usus besar. Pada 2021, ia menjalani operasi untuk mengangkat sebagian usus besarnya.
Meskipun mengalami masalah medis, Fransiskus tetap menjalankan jadwal kegiatan yang padat, termasuk kunjungan selama 12 hari ke empat negara di Asia Tenggara dan Pasifik Selatan. Perjalanan itu merupakan salah satu perjalanan terjauh yang pernah dilakukan Paus dan menandai jarak geografis terjauh (sekitar 20.000 mil) yang telah ditempuh Fransiskus sejak terpilih sebagai pemimpin Gereja Katolik.
Minggu lalu, diumumkan bahwa Paus akan bertemu Raja Charles III pada April. (I-2)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/internasional/743904/akibat-bronkitis-paus-fransiskus-dirawat-di-rumah-sakit-roma