Koranriau.co.id-
Jakarta –
Belakangan, popularitas kaldu tulang meroket. Banyak yang meyakini manfaat sehat konsumsi kaldu tulang, seperti untuk kesehatan kulit dan pencernaan. Benarkah klaim ini?
Kaldu tulang sedang digandrungi pelaku hidup sehat. Di balik rasanya yang gurih, kaldu tulang mengandung sejumlah nutrisi, seperti protein, kolagen, dan asam amino yang berdampak positif untuk kesehatan jika dikonsumsi rutin.
Kini banyak netizen membagikan pengalamannya minum kaldu tulang, baik di TikTok maupun Instagram. Mereka mengklaim kulitnya jadi lebih sehat dan glowing, pencernaannya lebih lancar, kembung berkurang, dan asupan protein hariannya jadi mudah terpenuhi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak yang menyarankan kaldu tulang dikonsumsi pagi hari untuk mendapat manfaat maksimal. Lantas, apakah benar semua klaim positif mengenai efek konsumsi kaldu tulang?
Apa itu kaldu tulang?
Mengutip Food & Wine (27/42025), kaldu tulang didapat dengan merebus tulang hewan dalam air, seperti ayam atau sapi. Kemudian ditambah bahan penyedap dan bumbu lain. Proses perebusannya lama, bisa sampai beberapa jam.
Kaldu tulang memiliki cairan yang lebih kental dan rasa lebih kaya. Ini karena lebih banyak kolagen yang terekstrak dari tulang, ketimbang kaldu yang didapat dari rebusan daging. Ini juga menjadi alasan mengapa kaldu tulang bakal menjadi seperti gelatin ketika didinginkan.
3 nutrisi kaldu tulang
![]() |
Kaldu tulang mengandung kolagen yang penting untuk menjaga kesehatan kulit, terutama mencegah keriput. Ahli gizi Lisa Moskovitz mengungkap, penelitian menunjukkan asupan kolagen efektif dalam melambatkan proses penuaan dan sedikit meningkatkan kualitas, tekstur, dan warna kulit
“Kaldu tulang sapi cenderung memiliki kandungan kolagen dan mineral yang lebih tinggi dibandingkan dengan kaldu tulang lainnya,” jelas Moskovitz. Namun, jumlah kolagen pada kaldu tulang buatan rumahan atau produk jadi sering kali tidak terdeteksi.
Sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam International Journal of Sport Nutrition and Exercise Metabolism menemukan bahwa kaldu tulang mungkin tidak dapat diandalkan untuk menyediakan kolagen sebanyak suplemen kolagen. Jadi, mengandalkan hanya minum kaldu tulang saja untuk mendapatkan efek kolagen, bukan hal efektif.
Selain kolagen, kaldu tulang juga mengandung asam amino. Ahli gizi Kathleen Garcia-Benson mengungkap, “Kaldu tulang menyediakan berbagai asam amino, termasuk kolagen, yang merupakan protein struktural utama yang ditemukan dalam jaringan ikat seperti kulit, sendi, dan tendon.”
Asam amino punya banyak peran penting bagi kesehatan, termasuk memperbaiki jaringan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan menyediakan energi. Sumber asam amino sejatinya sangat banyak. Jadi tidak hanya dari konsumsi kaldu tulang saja.
Nutrisi lain yang terkandung dalam kaldu tulang adalah protein. Dalam 1 cangkir kaldu tulang diperkirakan mengandung 9 gram protein. Jumlahnya bervariasi, tergantung pada resepnya.
Kaldu tulang memang menyediakan protein, tapi Garcia-Benson menekankan bahwa jenis kaldu ini bukanlah sumber protein lengkap.
“Kaldu tulang dapat berkontribusi pada asupan protein Anda secara keseluruhan, tetapi tidak boleh diandalkan sebagai sumber protein utama Anda,” ujarnya.
Lantas kapan waktu terbaik minum kaldu tulang dan adakah efek sampingnya?
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://food.detik.com/info-sehat/d-7897961/apa-benar-konsumsi-kaldu-tulang-baik-untuk-kesehatan-ini-faktanya