Nasional

Aset Dunia Nyata Didorong Masuk Blockchain lewat Tokenize Indonesia

Koranriau.co.id-

Aset Dunia Nyata Didorong Masuk Blockchain lewat Tokenize Indonesia
Ilustrasi(Dok Ist)

DI pasar kripto terbesar ketiga di dunia berdasarkan adopsi pengguna, kini tengah terjadi pergeseran besar. Perubahan itu bukan melalui peluncuran token baru atau hype spekulatif, melainkan dari dalam institusi-institusi paling strategis di Indonesia.

Mewakili kapitalisasi pasar gabungan lebih dari US$35 miliar, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Pegadaian, Pos Digi, dan MDI Ventures bergabung dalam Tokenize Indonesia untuk mendorong use case tokenisasi dan aset dunia nyata (real-world assets/RWA) mereka.

Tokenize Indonesia, yang diinisiasi Saison Capital, Coinvestasi, dan BRI Ventures (BVI), dirancang sebagai platform eksperimental terstruktur bagi institusi untuk mengeksplorasi real-world use case blockchain dalam operasi mereka.

“Alih-alih mengejar popularitas, program ini bertujuan menjembatani institusi tradisional dengan penyedia infrastruktur blockchain untuk bersama mengembangkan solusi Develop Used Case yang siap diterapkan,” kata Chief Investment Officer BRI Ventures Markus Liman Rahardja.

Markus menjelaskan program itu sudah dimulai Juli 2025 dan berpuncak pada showcase di Coinfest Asia, festival kripto terbesar di dunia pada pertengahan Agustus lalu.

“Tujuan kami mendorong kolaborasi bermakna antara institusi keuangan besar yang mapan dengan mitra teknologi inovatif dan bergerak cepat. Dengan menjembatani dua dunia ini, kami ingin mendorong pertumbuhan berkelanjutan, memperluas inklusi keuangan, dan mempercepat adopsi aset digital di Indonesia,” ujar Markus.

Ia melanjutkan Tokenize Indonesia dipandang sebagai gerbang menuju regulatory sandbox Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diluncurkan pada 2025. “Ini menandai perubahan strategis yakni Indonesia bergerak dari pasar kripto ritel menuju testbed nasional untuk adopsi blockchain tingkat institusi,” terang Markus.

Ia memaparkan sejumlah istitusi menggerakkan sistem nasional. Bank Rakyat Indonesia (BRI) misalnya mengelola sekitar US$130 miliar aset, melayani lebih dari 20 juta nasabah, dengan pangsa pasar lebih dari 65% di sektor ultra-mikro.

“Jaringan BRI mencakup lebih dari 15.400 outlet dan hampir 993.000 agen di seluruh Nusantara, bahkan hingga wilayah terpencil,” tuturnya.

Selanjutnya, Pegadaian, yakni institusi jasa keuangan yang melayani lebih dari 24 juta pengguna aktif dan mengelola sekitar US$6,5 miliar aset melalui 4.092 cabang serta jaringan agen nasional.

Kemudian, Pos Digi yakni unit digital Pos Indonesia yang mengelola lebih dari 4.000 titik logistik dan pembayaran di lebih dari 500 kota.

“Terakhir MDI Ventures, corporate venture capital Telkom Indonesia, yang mengelola aset US$656 juta dengan komitmen modal US$1,1 miliar dan portofolio 99 perusahaan termasuk startup fintech dan infrastruktur terkemuka,” tuturnya.

Ia mengatakan secara global, tokenisasi aset dunia nyata diproyeksikan jadi salah satu segmen blockchain paling bernilai. Boston Consulting Group memperkirakan pasar senilai US$16 triliun pada 2030. Analis lokal memperkirakan tokenisasi RWA mencapai US$88 miliar pada 2030.

“Prediksi ini didorong beberapa faktor yakni populasi lebih dari 270 juta jiwa, lebih dari separuh penduduk masih underbanked atau unbanked, serta pertumbuhan pesat layanan keuangan digital seperti dompet elektronik dan pinjaman daring,” ungkapnya.

Dia menambahkan permintaan yang meningkat untuk infrastruktur digital yang terpercaya membuka peluang untuk aplikasi seperti pinjaman mikro ter-tokenisasi, kontrak berbasis emas yang terdigitalisasi, pembiayaan rantai pasok yang dapat dilacak, serta lapisan remitansi lintas batas. Kesemuanya sedang dieksplorasi dalam kerangka Tokenize Indonesia.

Markus menerangkan untuk melaksanakan eksperimen berisiko tinggi itu, program menggandeng nama terpercaya dalam infrastruktur blockchain termasuk IOTA, Stellar, Ripple, dan Fireblocks.

“Kami menilai peluncuran program ini amat tepat. Pada Januari 2025, pengawasan aset digital berpindah dari Bappebti ke OJK. Transisi ini akan mendefinisikan ulang klasifikasi aset digital dan membuka ruang eksperimen berbasis sandbox sehingga memungkinkan inovator fintech dan blockchain menguji model baru di bawah pengawasan regulator,” katanya.

Ia menambahkan dengan menyesuaikan struktur lebih awal atas kerangka ini, Tokenize Indonesia menempatkan para peserta sebagai pionir dalam lanskap aset digital yang baru.

Sebagai informasi, ekosistem kripto Indonesia membuktikan kapasitas skalanya di level ritel. Antara 2021–2024, jumlah pengguna terdaftar meningkat dua kali lipat dari 9,9 juta menjadi 20,9 juta, sementara volume transaksi bulanan naik dari US$739 juta menjadi US$2,25 miliar. (H-2)

Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/ekonomi/809739/aset-dunia-nyata-didorong-masuk-blockchain-lewat-tokenize-indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *