Koranriau.co.id-

KEBUTUHAN untuk mendorong inovasi dalam digitalisasi sudah mendesak dan perlu untuk dilakukan Indonesia. Sebab, itu dapat menjadi pijakan awal mengoptimalisasi sektor digital di Tanah Air agar bisa memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian domestik.
Karenanya, PT Astra International Tbk kembali menyelenggarakan kompetisi inovasi Astranauts 2025. Kompetisi tersebut mendorong generasi muda untuk aktif menuangkan ide dan mengembangkan gagasannya agar bisa diimplementasikan.
Wakil Presiden Direktur PT Astra International Tbk. Rudy menuturkan, Astranauts merupakan salah satu bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung inovasi digitalisasi di dalam negeri.
“Astra terus berkomitmen mendukung inovasi dan digitalisasi. Ini merupakan bagian dari upaya kita untuk mengakselerasi transformasi digital nasional,” ujarnya dalam acara Awarding Astranauts 2025 di Menara Astra, Jakarta, Rabu (16/7).
Melalui ajang itu, lanjut Rudy, Astra mendorong generasi muda untuk melahirkan solusi yang dapat dimanfaatkan oleh banyak orang. Hal tersebut juga sekaligus menunjukkan semangat kolaborasi yang di dalam ekosistem Astra.
“Tidak cuma swasta, tapi juga untuk pemerintah, masyarakat yang tentu menjadi kunci. Jadi, ini adalah untuk menciptakan Indonesia yang lebih digital, lebih inklusif, dan berkelanjutan,” tutur Rudy.
Kompetisi Astranauts 2025 diikuti oleh 2.100 peserta. Dari jumlah tersebut, enam peserta dinyatakan sebagai pemenang yang terbagi ke dalam dua kategori, yaitu Student Track dan Startup Track.
Tiga pemenang dari kategori Student Track ialah EV-OS DOR, sebagai juara pertama yang menghadirkan Biostimbot, perawatan rumput pintar tanpa mesin pemotong atau bahan kimia. Alat itu menggabungkan biosains (Bacillus lentus) dan IoT untuk pertumbuhan alami sehingga efisien dan ramah lingkungan.
Lalu Summon sebagai juara kedua yang menghadirkan SANF Credit Agent, yakni AI untuk multifinance dan analisis kredit. Aplikasi itu mengotomatiskan ekstraksi data, analisis risiko, dan memberikan rekomendasi yang cepat dan akurat melalui OCR/NLP.
Kemudian Athena Team sebagai juara ketiga yang menghadirkan Sanf Scope untuk mengelola data, menganalisis risiko, dan mengevaluasi keuangan dengan dokumen pintar, penilaian (scoring), dan mirror untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi.
Sementara pada kategori Startup Track, juara pertama diraih oleh BETA yang menghadirkan UAS, spesialisasi dalam merancang dan membuat pesawat tanpa awak (UAS) untuk kebutuhan pemetaan, pemantauan, dan inspeksi.
Lalu juara kedua diraih oleh Molca Teknologi yang menghasilkan solusi digital twin berbasis AI dan XR imersif untuk mendukung percepatan transformasi industri.
Kemudian juara ketiga diraih oleh Tax Point yang menghadirkan solusi terpadu untuk layanan perpajakan yang menawarkan otomatisasi kepatuhan berbasis RegTech untuk mempermudah proses pajak.
Chief of Group Digital Strategy Astra Paul Soegianto menuturkan, upaya mendorong inovasi dan digitalisasi yang dilakukan perusahaan tak berhenti pada kompetisi. Para pemenang dan finalis lainnya akan didampingi dalam Innovation Lab Astra.
“Jadi kita mentoring, bukan hanya kepada pemenangnya, tetapi finalis dari Astranauts juga kita bantu. Itu juga merupakan bentuk bantuan kita untuk mengembangkan ekosistem startup di Indonesia,” pungkasnya. (Mir/E-1)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/ekonomi/792263/astranauts-jadi-wadah-anak-muda-adu-inovasi-digital