Koranriau.co.id-

PARA astronom menemukan awan gas dan debu raksasa sepanjang 200 tahun cahaya di wilayah Bima Sakti yang sebelumnya jarang diteliti. Struktur ini, dinamai Midpoint Cloud, termasuk dalam kategori Giant Molecular Cloud (GMC) dan terdeteksi menggunakan Green Bank Telescope di Amerika Serikat.
Penelitian ini mengungkap lapisan-lapisan dinamis dalam awan tersebut, termasuk jalur debu padat yang mengalir ke pusat galaksi serta beberapa area padat yang berpotensi menjadi tempat lahirnya bintang-bintang baru.
“Tidak ada yang tahu awan ini ada sampai kami mengamati area ini dan menemukan gas padat,” kata Natalie Butterfield, ilmuwan National Radio Astronomy Observatory yang memimpin studi. “Berdasarkan ukuran, massa, dan kerapatannya, kami memastikan ini adalah awan molekul raksasa.”
Jalur “Sungai Debu” Menuju Pusat Galaksi
Midpoint Cloud terletak di lokasi di mana materi dari cakram galaksi mengalir menuju lingkungan ekstrem di pusat Bima Sakti. Jalur debu padat di dalamnya berfungsi seperti sungai tersembunyi, membawa gas dan debu menuju inti galaksi.
Gas di dalam awan ini berada dalam kondisi turbulen, mirip dengan gas yang ada di pusat Bima Sakti. Kekacauan ini bisa terjadi akibat aliran materi di sepanjang jalur debu atau tabrakan antara Midpoint Cloud dan awan molekul lain.
Tanda-Tanda Kelahiran dan Kematian Bintang
Di dalam Midpoint Cloud terdapat gumpalan gas dan debu yang padat dan kemungkinan akan runtuh untuk membentuk bintang baru.
Salah satunya, yang disebut Knot E, merupakan awan gas kecil dan padat yang sedang terkikis radiasi dari bintang-bintang terdekat. Struktur semacam ini dikenal sebagai free-floating evaporating gas globules (frEGGs).
Tim juga menemukan sumber pancaran gelombang mikro yang kuat, disebut maser, yang menjadi indikasi aktivitas pembentukan bintang di dalam awan tersebut.
Tak hanya tanda kelahiran bintang, Midpoint Cloud juga menyimpan jejak kematian bintang raksasa. Sebuah struktur berbentuk cangkang di dalamnya diperkirakan terbentuk akibat ledakan supernova.
Kunci Aliran Materi Menuju Pusat Galaksi
Peneliti menilai Midpoint Cloud berperan penting dalam mengalirkan materi dari cakram Bima Sakti ke pusatnya, yang kemudian memicu pembentukan bintang di batang bintang padat (stellar bar) di sekitar inti galaksi.
Fenomena serupa juga ditemukan di galaksi spiral lain yang memiliki batang bintang. Dengan mempelajari Midpoint Cloud, astronom berharap bisa memahami lebih baik bagaimana blok pembentuk bintang berkumpul di pusat galaksi.
“Pembentukan bintang di area batang galaksi masih menjadi teka-teki,” kata Larry Morgan, ilmuwan Green Bank Observatory. “Gaya gravitasi di wilayah ini justru bisa menekan pembentukan bintang. Namun, bagian tepi batang seperti lokasi Midpoint dapat mengumpulkan gas padat dan memicu kelahiran bintang baru.” (space/Z-2)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/teknologi/794171/astronom-temukan-awan-gas-raksasa-200-tahun-cahaya-di-jalur-menuju-pusat-bima-sakti