Koranriau.co.id-
Jakarta –
Officers Café menawarkan menu Nusantara dengan view laut lepas, kapal-kapal perang, lengkap dengan segala aktivitas para prajurit dan tarunanya.
Meski tak banyak pepohonan rindang, suasana di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta Utara pada Rabu (21/5/2025) sore cukup bersahabat. Maklum, sejak pagi hingga siang hujan deras mengguyur kawasan Jakarta secara merata.
Sisa-sisa air hujan masih terlihat menggenang di sejumlah titik halaman Markas Kolinlamil. Angin bertiup lumayan kencang menebar udara segar dengan aroma khas laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun kehadiran kami di sana terutama adalah untuk menikmati menu-menu Nusantara yang ada di Officers Café. Lokasinya persis di salah satu sudut dermaga. Dengan dinding kaca-kaca transparan yang lebar, sambil menikmati hidangan semua pengunjung dapat melihat deretan kapal perang yang dibeli BJ Habibie dari Jerman pada 1990-an.
Ada Kapal Landing Shing Tank, KRI Teluk Calang 524 dan kapal pendarat kelas Frosch KRI Teluk Sibolga 536, KRI Teluk Palu 523, serta kapal tanker KRI Bontang 907. Namun yang paling mencolok tentu saja penampilan KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 yang serba putih. Kapal yang merupakan rumah sakit terapung ini pernah menunaikan misi kemanusiaan ke perairan dekat jalur Gaza, Palestina pada Januari 2024.
![]() |
Kapal hasil modifikasi PT PAL Indonesia itu tak cuma punya kamar-kamar rawat inap, ruang isolasi, dan radiologi, tapi juga dilengkapi berbagai peralatan medis modern seperti CT Scan, C Arms, rontgen, panoramis, dan USG. “KRI Radjiman biasanya akan bergerak bila ada misi kemanusiaan seperti penanganan bencana,” kata Tilka Sari yang sejak 2023 menjadi Manager Officers Café.
Kafe tersebut mulai beroperasi sejak Mei 2020. Hanya saja kala itu pengunjungnya terbatas untuk kalangan para perwira di lingkungan Kolinlamil. Baru pada 2023 kafe terbuka untuk umum, dan mulai viral beberapa pekan terakhir ini. Tak heran bila para pengunjung ada yang datang jauh-jauh dari Bogor, Tangerang, dan Bekasi.
Mira dan Pia, misalnya, datang dari Cibinong – Bogor. Mungkin karena menjelang magrib hujan kembali turun dengan derasnya, mereka memesan Nasi Goreng Jawa dan Nasi Goreng Teri. “Ya ini terpaksa aja sih karena menu-menu favoritnya dah kehabisan. Untuk taste 7 bolehlah ya nasi gorengnya,” ujar Mira.
Alvira dan Putri Nareswari yang datang lebih awal lebih beruntung. Keduanya sempat menyantap Dori Dabu dan Soto Komando yang diklaim sebagai menu andalan di kafe tersebut.
![]() |
Ia bersama temannya sengaja datang sore karena ingin berburu pemandangan sunset untuk foto-foto dengan latar kapal perang. “Tapi kerlap-kerlip lampu kapal di lautan oke juga kok,” timpal Pia.
Kafe yang dikelola seorang Laksamana Pertama ini melibatkan lima anak Gen Z yang bertugas di dapur hingga penyaji menu kepada tetamu. “Chefnya lulusan sekolah perhotelan di Jogja,” kata Tilka yang alumnus Antropologi UGM, 2023.
Dori Dabu memadukan ikan dori goreng tepung renyah dengan sambal dabu-dabu segar yang pedas dan gurih. Sementara Soto Komando sebetulnya tak jauh beda dengan soto-soto bening lainnya. Selain ada daging ayam suir dan satu butir telur yang dibelah dua, irisan kol masih dilengkapi dengan toge.
Porsinya tergolong jumbo. Toh begitu, kedua pegawai swasta asal Kranji – Bekasi itu berhasil menyantapnya hingga suapan terakhir. Boleh jadi keduanya lahap karena harus menembus kemacetan dari Bekasi, juga faktor cuaca yang kondusif untuk menyantap menu berkuah panas.
Soal rasa? Keduanya tersenyum simpul seraya mengacungkan jempol. “Not bad lah, kami gak pelit untuk kasih poin 7,” kata Putri.
Hal termewah dan langka, timpal Alvira, adalah view di sekitar kafe. Selain dapat melihat dari dekat kapal-kapal perang penjaga kedaulatan RI, “Asyik juga ngeliatin para taruna AL lari-lari sore di bawah gerimis,” ujarnya malu-malu.
(adr/adr)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://food.detik.com/berita-boga/d-7930435/asyik-santai-di-officers-cafe-dengan-view-laut-dan-kapal-perang