Koranriau.co.id-

BADAI Melissa terus menelan korban di kawasan Karibia. Hingga Kamis (30/10), jumlah korban tewas mencapai sedikitnya 49 orang. Namun angka ini diperkirakan akan meningkat seiring berlanjutnya operasi pencarian dan penyelamatan di wilayah yang porak-poranda akibat badai.
Otoritas Haiti melaporkan sedikitnya 30 orang meninggal dan 20 lainnya masih hilang. Negara tersebut tidak terkena hantaman langsung, tetapi diguyur hujan lebat selama beberapa hari akibat sistem badai besar yang melintas di utara.
Sementara itu, Jamaika melaporkan 19 korban jiwa. Di Republik Dominika, satu orang dilaporkan tewas sebelum badai melanjutkan jalurnya ke arah barat laut.
Hantaman Terkuat di Jamaika dan Kuba
Melissa tercatat sebagai salah satu badai Atlantik terkuat dalam sejarah. Badai ini mendarat di Jamaika pada Selasa lalu sebagai badai Kategori 5 dengan kecepatan angin maksimum mencapai 295 kilometer per jam (183 mil per jam).
Meski ibu kota Kingston tidak terkena langsung, bagian barat Jamaika mengalami kerusakan luar biasa. Pejabat pemerintah menggambarkannya sebagai kehancuran yang melanda rumah-rumah, infrastruktur, dan jaringan listrik.
Setelah meninggalkan Jamaika, Melissa bergerak menuju Kuba dan mendarat sebagai badai Kategori 3, sebelum mencapai Bahama pada Rabu malam. Menurut Pusat Badai Nasional AS (NHC), badai ini diperkirakan akan melintas sekitar 60 kilometer (37 mil) dari Bermuda pada Kamis (30/10) malam.
Dampak Meluas di Karibia
Dampak Melissa terasa di hampir seluruh kawasan Karibia. Meskipun kekuatannya mulai melemah dalam sepekan terakhir, badai ini tetap membawa angin kencang, hujan deras, dan banjir luas di berbagai wilayah.
Pulau Hispaniola menjadi salah satu wilayah terdampak paling parah oleh banjir besar dan tanah longsor, meski tidak mengalami hantaman langsung pusat badai.
Di Kuba bagian timur, angin kencang memicu kerusakan berat, namun belum ada laporan korban jiwa sejauh ini.
Pemadaman Listrik dan Upaya Pemulihan
Ratusan ribu warga masih hidup tanpa listrik di sejumlah wilayah Karibia. Sekitar 70% pelanggan listrik di Jamaika masih belum tersambung kembali.
Pemerintah setempat kini fokus pada pembersihan puing, pohon tumbang, serta perbaikan jaringan listrik dan jalan utama yang rusak berat. Penilaian awal menunjukkan kerusakan infrastruktur meluas hingga ke kawasan pariwisata utama.
Kerugian Ekonomi dan Bantuan Internasional
Badan-badan PBB tengah menghitung total kerusakan akibat badai tersebut. Koordinator Residen PBB untuk Jamaika, Dennis Zulu, menyebut dampak yang ditimbulkan belum pernah terjadi sebelumnya di pulau itu.
Dari Washington, Departemen Luar Negeri AS mengumumkan bahwa Menteri Luar Negeri Marco Rubio telah mengerahkan Tim Tanggap Bencana AS untuk membantu upaya pemulihan di Jamaika, Haiti, Bahama dan Kuba.
Sementara itu, badan cuaca dari AccuWeather memperkirakan kerugian awal dan dampak ekonomi akibat Melissa dapat mencapai 48 hingga 52 miliar dolar AS. Nominal ini, menjadikannya salah satu bencana alam paling mahal di wilayah Atlantik dalam beberapa tahun terakhir. (Al Jazeera/I-2)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/internasional/825985/badai-melissa-tewaskan-49-orang-karibia-alami-kehancuran-terparah




