Koranriau.co.id-

PENANGANAN bencana banjir di Kabupaten Demak dan Grobogan masih terus dilakukan. Masyarakat sudah dilokalisir oleh tim gabungan dari BPBD Jawa Tengah, Kabupaten, SAR, dan relawan. Bantuan logistik juga sudah dikirim ke lokasi oleh dinas terkait.
“Kita sudah mengerahkan beberapa satgas kita, BPBD dan dinas terkait sudah di tempat. Ini sudah mulai normal, beberapa pengungsi sudah kita lokalisir. Bantuan logistik sudah dikerahkan ke sana,” kata Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, Selasa (20/5).
Banjir di Demak terjadi karena hujan dengan intensitas tinggi, sehingga menyebabkan luapan atau limpasan air dari Sungai Tuntang dan tanggul Sungai Tuntang yang jebol di dua titik, yaitu di Desa Karangrejo dan Desa Kembangan Kecamatan Bonang. Terkait hal ini, Ahmad Luthfi sudah berkoordinasi dengan BBWS dan Kementerian PU untuk segera melakukan normalisasi.
“Sungai Tuntang ini adalah kewenangan pemerintah pusat, dalam hal ini BBWS dan Kementerian PU. Oleh karena itu, kita akan intensifkan kembali bahwa ini adalah kewenangan pusat yang harus segera kita lakukan ekplorasi. Pemerintah provinsi hanya mendukung kegiatan masyarakat apabila terjadi keputusan terkait banjir itu sendiri,” jelasnya.
Ahmad Luthfi mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada karena curah hujan yang masih tinggi di beberapa daerah. Antisipasi terus dilakukan tim gabungan dengan melokalisir warga, agar mudah dalam mengatur apabila terjadi bencana susulan.
“Tempat-tempat pengungsian juga sudah kami siapkan,” kata Ahmad Luthfi.
Kepala BPBD Jawa Tengah Bergas Catursasi Penanggugan mengatakan, sesuai instruksi dari Gubernur Ahmad Luthfi, tim langsung bergerak ke lokasi tidak lama setelah mendapatkan laporan. Langkah pertama yang dilakukan adalah menyelamatkan warga terdampak.
“Pertama, penyelamatan warga terdampak dengan dievakuasi ke pengungsian, utamanya kelompok rentan. Kedua, penanganan teknis yang dikoordinasikan dengan instansi terkait,” kata Bergas.
Dijelaskan, bencana banjir di Kabupaten Demak terjadi pada Minggu pukul 18.00. Penyebabnya adalah hujan intensitas tinggi yang menyebabkan debit air di wilayah hulu ke hilir meningkat. Akibatnya terjadi luapan atau limpasan air dari Sungai Tuntang dan tanggul Sungai Tuntang jebol di Desa Karangrejo dan Desa Kembangan Kecamatan Bonang.
Setidaknya ada 11 desa di Kabupaten Demak yang terdampak banjir kali ini. Di antaranya Desa Ploso Kecamatan Karangtengah, Desa Lempuyang Kecamatan Wonosalam, Desa Sidoharjo Kecamatan Guntur, Desa Trimulyo Kecamatan Guntur, Desa Mintreng Kecamatan Kebonagung, Desa Karangrejo Kecamatan Bonang, Desa Kembangan Kecamatan Bonang, Desa Krajanbogi Kecamatan Bonang, Desa Gebangarum Kecamatan Bonang, Desa Sayung Kecamatan Sayung, dan Desa Kalisari Kecamatan Sayung.
Berdasarkan data BPBD Jateng pada Senin, 19 Mei 2025, pukul 18.00, jumlah warga terdampak banjir ada 11.662 jiwa dari 2.903 KK. Sebanyak 153 unit rumah tergenang, serta 18 unit fasilitas umum, 13 unit fasilitas pendidikan, 3 unit fasilitas kesehatan, dan 270 hektare lahan pertanian terdampak banjir tersebut.
“Data itu bersifat fluktuatif atau dinamis karena tim saat ini masih di lapangan untuk penanganan. Kondisi terkini akass jalan dan titik tanggul yang tidak bisa dilewati di Desa Kembangarum. Ketinggalan air di wilayah Sayung 20-70 cm dan alan utama Kalisari-Genuk terdapat genangan 20-40 cm,” katanya.
Selain di Kabupaten Demak, bencana banjir juga terjadi di Kabupaten Grobogan. Setidaknya ada 10 desa terdampak banjir di Grobogan, yaitu
Desa Sukorejo Kecamatan Tegowanu, Desa Tanggirejo Kecamatan Tegowanu, Desa Medani Kecamatan Tegowanu, Desa Sugihmanik Kecamatan Tanggungharjo, Desa Penadaran Kecamatan Gubug, Desa Tungu Kecamatan Godong, Desa Latak Kecamatan Godong, Desa Manggarmas Kecamatan Godong, Desa Harjowinangun Kecamatan Godong, Desa Termas Kecamatan Karangrayung, Desa Putatnganten Kecamatan Karangrayung, Desa Temurejo Kecamatan Karangrayung.
Banjir di Grobogan terjadi sejak Jumat, 16 Mei 2025, pukul 22.30. Disebabkan hujan intensitas tinggi, saluran drainase yang buruk, dan jebolnya tanggul Sungai Kliteh dan Sungai Renggong serta luapan dari Sungai Tuntang.
“Di Grobogan, sampai Selasa, 20 Mei 2025, pukul 07.00, air belum surut di Desa Sukorejo Kecamatan Tegowanu dengan ketinggian air 50-150 cm. Jebolan tanggul belum tertutup karena aliran air dari persawahan mengalir ke Kali Renggong melalui jebolan,” jelas Bergas. (HT/E-4)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/nusantara/774213/banjir-demak-dan-grobogan-pemprov-jateng-koordinasi-dengan-kementerian-pu-normalisasi-sungai-tuntang